32| Pembicaraan Dewasa

1.5K 47 2
                                    

▪︎ ▪︎ ▪︎• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎ ▪︎ ▪︎
Happy Reading •

Pagi harinya. Amora berjalan keluar dengan seragam sekolahnya yang sudah lengkap, dan sialnya ban motor yang akan dipakainya menuju ke SMA Garuda kini bocor.

"Ah, sial!" umpatnya melihat salah satu ban motornya yang bocor.

"Masa' gue harus naik angkot ke sekolah," monolognya.

Brum ... brum ... brum ....

Suara motor dari rumah sebelah mulai terdengar. Alpha dengan motor lamanya merek CBR 650R yang akan segera pergi ke sekolah. Cowok itu menunganggi, dan berhenti tepat di depan pagar rumah Amora.

Cowok itu terlihat sangat keren dan tampan.

"Kenapa, Cebol?" tanya Alpha membuka kaca helmnya, lalu melirik sekilas ban motor milik Amora. Setelahnya, ia tertawa keras, lebih tepatnya meledek.

"Mampus, bocor! Jadi keingat yang disekolah pas gue bocorin," ucapnya keceplosan. "Ups! Nih mulut!"

Amora terdiam beberapa saat, setelah mendengar ucapan Alpha barusan, ia mencoba mengingat kembali kejadian pas pulang sekolah bersama Moza yang menemaninya mendorong motor miliknya.

"Bajingan! Jadi lo yang bocorin motor gue!" Amora menghampiri Alpha dengan perasaan marah yang memuncak. Ia melepaskan tasnya lalu menghantamkan ke arah Alpha hingga berkali-kali.

"Anj! Sa-sakit, Mor! Lo terlalu brutal ngehajar gue! Ini penganiayaan!" Alpha berusaha menghindar dari jangkauan Amora. Karena tenaga Amora yang menggebu-gebu membuat sekujur tubuhnya menjadi terasa sakit dan kebas. Apalagi di dalam tas Amora terdapat banyak buku-buku. Lebih baik dirinya menerima bogeman dari musuh daripada mendapati pukulan tas yang isinya buku paket.

Alpha mengimbangi motor yang ditunggangginya agar tidak oleng. "Udah, Mor! Lo mau apa? Gue turutin deh, asal gak balas dendam dengan cara yang kayak gini. Nebeng bareng gue? Ayo aja," ucapnya sambil menghindar. Untung saja ia masih memakai helm.

Gadis itu berhenti melakukan aksinya, napasnya terengah-engah, dan dibarengi tatapan membunuh. "Bener? Lo gak bohong? Kalau bohong, gue doain pantat lo warna ijo."

Alpha mengangguk yakin. "Apapun yang lo mau."

"Beliin gue banyak novel, seblak, chocorito, batagor, siomay, cilok salomay. Gimana?" balas Amora lalu melihat jam tangan yang melingkar di sebelah kiri. "Penawaran tebengan juga berlaku!" lanjutnya.

"Oke!" Alpha menyetujui dengan pasrah.

Untung gue anak sultan. Batinnya.

"Ingat, ya, banyak novel!"

▪︎ ▪︎ ▪︎

Hanya lima belas menit yang Alpha tempuh menuju ke sekolah SMA Garuda. Kedatangannya bersama Amora membuat beberapa siswi iri melihat itu. Banyak pasang mata yang memberikan komentar posisif dan negatif.

ALPHA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang