23| Muncli Berulah

1.7K 79 5
                                    

︎ ▪︎ ▪︎

• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Happy Reading

Sudah satu jam lebih lamanya Shakila menangis di dalam kamarnya. Ia merasa lega telah menumpahkan air matanya. Dengan sedikit sesenggukan dan kedua matanya sembab, Shakila mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel di dalam lacinya kemudian mengetikkan sesuatu pada Amora.

Moranyet 🙊

Nanti malam lo ada waktu, gak?

Malam, ya?

Heem
Temenin gue ke club

Lo kenapa lagi? Sini cerita
Masalah Biru?

Bukan
Pengen liat sugar daddy
Siapa tau nyantol ke gue

😱😱😱😱
Sugar daddy? Serius?

Yes, i am seriously

Gak usah bercanda, Kil

Siapa yang bercanda anying!
Gue serius, pengen liat sugar daddy

Okelah😏 jemput gue.
Mumpung Bunda lagi gak ada di rumah

Oke!
Read


Shakila menghela napas pelan setelah mengirimkan pesan terakhir pada Amora.

"Gue pergi ke club cuma pelampiasan, Mor."

Sementara Amora di dalam kamarnya. Gadis itu terlentang sembari menatap langit-langit kamarnya, ia berpikir keras setelah Shakila mengechat-nya.

"Kila, kenapa lagi, sih!? Biasanya kalo dia nyuruh nemenin ke club, pasti ada masalah, tapi ... tadi malah pengen liat sugar daddy," monolognya.

"Aneh," bingungnya.

▪︎ ▪︎ ▪︎

Mobil sedan yang dikendarai oleh Pak Toto sudah terpakir sempurna sejak lima belas menit yang lalu di depan garasi rumah Millano bersanding dengan empat motor sport milik teman-teman Alpha.

Terdengar suara gaduh dari dalam rumah. Nampaknya mereka berada di ruang tengah yang cukup luas. Dimeja sudah dipenuhi beberapa box pizza yang terbuka. Begitupun di lantai sudah ada tiga box yang kosong dilahap habis oleh penghuni rumah.

"Om Arthur, minggu depan beli yang KFC, ya," ucap Cakra tak tau malu meminta pada Arthur. Cowok itu sudah memakan banyak pizza.

"Ye ... beli sendiri sono," protes Bima pada Cakra.

ALPHA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang