37| Martabak Cinta

1.4K 57 6
                                    

Selamat malam, Alpha udah update, ya! Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen.

Minggu lalu gak bisa update karena banyak aktifitas  hingga membuat Mak Laa gak sempat ngetik :(

Terdapat secreenshoot chat whatsapp Alpha dengan Amora

Selamat membaca my luv 🤍

Selamat membaca my luv 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

︎▪︎▪︎▪︎
• Happy Reading •

Sore hari, waktu menunjukkan 17.00 WIB. Motor yang dikendarai Mario memasuki rumah elit bermarga Bramantyo. Motor yang ditunggangi, lebih tepatnya baru dibeli itu kini melaju pelan menuju garasi yang berjejeran dengan motor sport lain. Ya, beginilah, seorang Mario Louis Bramantyo selalu tergoda dengan motor sport pengeluaran terbaru dan tidak ingin tersaingi jika orang di sekitarnya lebih dulu memiliki.

Mario turun dari atas motor tanpa mencabut kunci. Ia berjalan dengan langkah tertatih sesekali meringis. Terlihat beberapa lebam dimukanya. Namun, tak membuat wajah menawan Mario memudar meski dikatakan biadab oleh orang sekitar. Setelah dihajar habis-habisan oleh Alpha tadi siang, Mario bersinggah terlebih dahulu di markas Black Wolf hingga sore ini. Bahkan cowok itu mengumpat beberapa kali karena Alpha berhasil menumbangkannya.

"Sialan! Liat aja nanti, Al," ucap Mario dengan napas memburu dan dipenuhi rasa dendam. Ia bertekad untuk membalas Alpha.

Mario mulai memasuki rumah, interior yang berada di dalam rumahnya sangat mewah. Ia berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas berniat untuk mengistirahatkan tubuhnya. Namun, langkahnya terhenti ketika seorang pembantu memanggilnya dan berlari kecil ke arahnya.

"Apa?"

"Den Rio, ditunggu Bapak di ruang kerja," ucap pembantu itu ramah membuat Mario berdecak.

"Si tua bangka itu udah pulang?" tanya Mario menatap pembantu tersebut yang kini menunduk takut.

"Sudah, Den," jawab sang pembantu tak berani menatap Mario.

"Kalau orang lagi ngomong tuh ditatap! Bukannya menunduk! Mau anak perawan lo, gue perkosa?"

Pembantu itu lantas menatap Mario meskipun badannya sedikit gemetaran takut, ia menggeleng cepat. "Maaf, Den Rio."

"Yaudah sono, lanjutin pekerjaan lo," titah Mario membuat sang pembantu mengangguk kemudian beranjak pergi.

Mario menghela napas kasar. Ia pun melangkah menuju ruang kerja papanya. Cowok itu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "Apaan!" ucapnya setelah berada di hadapan papanya langsung.

Abimanyu Bramantyo, namanya. Si tua yang tidak bangka-bangka amat yang menyandang status sebagai ayah dan suami dari Sarah—Ibu Mario. Beliau baru saja pulang dari Singapura karena perjalanan bisnis perusahaannya, tak hanya membahas pekerjaan saja, tetapi juga menemui seseorang di sana. Pria baya itu duduk di kursi kerjanya.

ALPHA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang