18| Dinner

2.2K 100 0
                                    

• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading •

17.00

Terdengar suara derap langkah kaki dari anak tangga, membuat Adelia dan Mbok Sari yang sedang duduk santai di ruang keluarga menoleh dan tersenyum manis. Mereka memandang Amora yang memakai kaos oblong, celana pendek hitam serta sandal rumahan, tak lupa permen kaki yang dia emut.

Amora tersenyum di anak tangga terakhir, lalu mengeluarkan permen kakinya itu. "Liatinnya biasa aja," ucapnya mulai kesal, memperlihatkan lidahnya yang sudah berwarna merah merona sebab permen kaki yang ia emut.

"Kayak gak pernah liat gadis primadona kompleks aja," lanjutnya dengan percaya diri, kemudian berjalan menuju single sofa.

"Primadona kompleks dari mana?" sahut Adelia mengejek menatap Amora yang kini sudah duduk santai.

"Ya, dari kompleks sinilah," sewot Amora.

Diduga, seorang mahasiswa telah memperkosa tiga teman sekampusnya. Sang pelaku mengalami hasrat Hypersex yang tinggi.

Mendengar berita televisi sore ini, membuat Adelia dan Mbok Sari geleng-geleng kepala.

Ngeri. Bathin Amora melihat dan mendengar berita tersebut. Saat dirasa permen kaki yang ia emut sudah habis, ia pun membuang benda putih itu ke tempat tong sampah samping dekat sofa yang ia tempati.

"Anak jaman sekarang udah mulai yang aneh-aneh," ucap Mbok Sari yang langsung di angguki oleh Adelia.

"Iya, Mbok. Resiko punya anak perempuan. Bunda jadi takut kalo Mora keluar rumah tanpa ada yang jaga," ujar Adelia.

Adelia sedih semisal anak perempuan satu-satunya yang ia miliki mengalami seperti itu. Sementara Amora tersenyum simpul. Bundanya itu ternyata mengkhawatirkan dirinya.

"Nak Mora, kenapa gak jadian sama Den Alpha?" ujar Mbok Sari tiba-tiba memberikan solusi.

"Nah, iya. Kalian berdua cocok loh," kata Adelia yang ikut-ikutan.

Amora menghela napas kasar. Dia memutar bola matanya malas. "Cocok dari mana sih, Bun! Aku sama Upil Kecoa sering berantem, gak pernah akur! Ogah banget jadian sama Al."

"Ingat, Sayang. Sering berantem dan gak pernah akur, akan merubah menjadi benih-benih cinta. Kamu jangan benci banget sama Al," kata Adelia lagi.

"Aku gak benci sama Al, emang dianya aja yang ngeselin." Amora mulai memberengut kesal.

"Masih ingat, gak? Sewaktu awal pindah rumah di sini. Apa yang bikin, si Alpha mulai gak akur sama kamu?" Adelia mengingatkan kembali masa awal kepindahan rumahnya yang baru di kompleks ini.

ALPHA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang