Seminggu berlalu Al bener-bener hilang dari pandangan Yuki, bahkan dia gak masuk sekolah, berbeda dengan Alysa, dia tetep masuk sekolah. Namun sikap Alysa ke Yuki ya biasa aja, Yukinya juga gak mau kepo juga nanya-nanya Al kemana, yang jelas Yuki udah mulai menjalani harinya tanpa Al, meskipun kadang-kadang Yuki sering tiba-tiba nangis sendiri kalo lagi inget sama Al. Hingga pada suatu hari Yuki lagi berjalan ke arah gudang karena harus menyimpan beberapa kebutuhan yang sudah tidak di pakai lagi di tempat ekstrakulikulernya. Tiba-tiba Yuki mendengar suara seperti orang yang berbisik-bisik antara cowok dan cewek.semakin dekat Yuki berjalan semakin jelas suaranya.
" tapi nanti aku di ajak gak ??? " ucap si perempuan dengan nada manja
" iyalaaahh masa gak diajak " ucap seorang laki-laki yang sepertinya Yuki sangat mengenali suara itu."
" emang Kak Yuki gak akan marah kalo jalan sama aku ?? " mendengar namanya dibawa-bawa Yuki semakin penasaran siapa kedua orang yang sedang membicarakannya itu. Namun si laki-laki tidak terdengar lagi menjawab. Yukipun meneruskan langkahnya dan alangkah kagetnya ketika melihat seorang perempuan yang menyender di tembok lalu Al dihadapannya dengan jarak begitu dekat, mereka hampirr banget ciuman. Yuki menegang
" ehm " Yuki menandakan kalau dirinya ada disitu, tiba-tiba si perempuan ini yang Yuki yakini kalau dia adalah adik kelas nampak kaget dan langsung pamit buat ninggalin tempat itu. Setelah sekian lama akhirnya Yuki bisa liat Al juga, namun seminggu gak kelihatan Al nampak kusut, mukanya gak fresh kaya biasanya. Jantung Yuki berdegup cepat ketika sadar kalau kali ini cuman ada dia sama Al, tapi Yuki kesel dan gak nyangka banget dengan apa yang baru saja Yuki lihat.
" mm sorry gue ganggu ya " ucap Yuki kaku dan menahan ingin menangis. Namun bukannya menjawab Al menatap Yuki dengan tatapan menusuk, terus Al berlalu pergi ninggalin Yuki gitu aja. Yuki melongo gak percaya
" dia beneran Alkan ??" tanyanya tidak percaya.
Selama pelajaran Al nampak duduk di bangku belakang dan tertidur, guru yang melihat 1pun tidak ada yang menegur Al sama sekali, mengingat Al adalah anak pemilik sekolah, anak-anak dikelaspun seolah mengerti. Hingga jam istirahatpun tiba Alysa nampak membangunkan Al. Al terbangun dengan mata yang merah. Murid-murid berhamburan ke kantin. Hanya ada beberapa orang yang terdiam di dalam kelas termasuk Yuki, yang bisa mendengar percakapan Alysa dan Al
" Al makan yoo " ajak Alysa
" apaansih ?? Jangan ganggu gue !! " timpal Al kembali tertidur
" buruaan makan dulu.... Gue laper nih " Alysa menggoyang-goyangkan tubuh Al
" lo makan sendiri aja sanaaaa, jangan ganggu gue " jawab Al sedikit mengerang
" lo mau sampe kapan gak mau makan kaya gini sih Al ?? " tanya Alysa dengan nada kesal, mendengar ucapan Alysa Yuki jadi khawatir.
" jangan ganggu gue Lys " timpal Al lalu menelungkupkan mukanya membelakangi Alysa. Tiba-tiba Stefan datang memasuki kelas Yuki.
" heii, gue cari di kantin gak ada " ujar Stefan duduk di sebelah Yuki.
" iya kak, gue belum ngerjain tugas " jawab Yuki pelan. Sementara itu Alysa malah anteng maksa Al buat makan.
" yaudah gue bantu sini " jawab Stefan
" yaampun baik banget " ujar Yuki tersenyum, memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih. Stefan mengacak rambut Yuki gemas. Lalu terdengar suara meja yang didorong cukup keras, sontak Stefan,Yuki dan beberapa orang yang ada dikelas kaget dan melihat ke arah belakang. Al terbangun dengan mata merah, dia memasukkan kedua tangannya ke saku celana dan berjalan keluar kelas diikuti oleh Alysa.
" eh Al tunggu gue dong " Alysa mengejar Al. Stefan dan Yuki saling pandang
" mantan lo kenapa ?" tanya Stefan tersenyum meledek, Yuki hanya mengangkat bahunya seolah tidak ingin membahasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Atau Sahabat
RomanceAl adalah laki-laki yang setiap harinya dilanda kebingungan, antara sahabat dan pacar Siapakah yang akan Al pilih??