Pengakuan

500 41 4
                                    

      Sore itu Alysa lagi duduk ngelamun sendirian di halaman belakang sekolah. Al mencari-cari Alysa yang sejak siang memang gak dia temui, bahkan rapat OSISpun Alysa tidak terlihat hadir. Al heran karena baru kali ini Alysa seperti ini, biasanya dia selalu terlihat apalagi kalau rapat OSIS paling semangat banget anaknya. Setelah beberapa menit mengelilingi sekolah dan bertanya ke setiap siswa, ternyata Alysa lagi asik aja nongkrong sendiri. Al berjalan menghampiri Alysa dan duduk di sampingnya. Alysa nampak kaget dengan kehadiran Al yang tiba-tiba.

" lo ngapainsih disini sendirian ? " tanya Al menatap Alysa yang nampak murung. Alysa hanya terdiam lalu menunduk memainkan rumput-rumput kecil dengan sepatunya.

" Lys.... lo aneh banget, ada apasih ? " tanya Al menatap Alysa. Alysa masih terdiam, lalu dia menggelengkan kepalanya lemah. Al mengerutkan dahinya heran.

" lo ada masalah sama nyokap bokap lo ? " Al memaksa untuk Alysa menjawab pertanyaannya

" apaansih bawel banget " Alysa melirik Al

" jadi lo udah gak mau cerita lagi nih sama gue ?? " marah Al. Alysa menatap Al yang nampak BT

" gue gak tau Al, gue bingung " jawab Alysa pelan. Al mengerutkan keningnya lalu memperhatikan wajah Alysa

" bingung apasih Lys ?? " tanya Al semakin penasaran

" gue gak tau apa gue harus bilang ini sama lo "

" apaansih Lys, lo kaya bukan Alysa yang gue kenal " ucap Al

" to the point ajadeh !! Lo mau ngomong apa ? " tanya Al geregetan. Alysa menatap Al yang duduk di sebelahnya. Sementara Al masih mengharapkan apa yang ingin Alysa ucapkan.

" kehadiran Yuki merubah segalanya !! " ucap Alysa pelan, pandangannya menatap langit yang sedang mendung sore itu. Al tidak mengerti dengan maksud ucapan Alysa

" Lys, apasih maksud ucapan lo ?? Ngomongnya jangan setengah-setengah gitu " ucap Al masih geregetan

" gue tau Al, lo cinta banget sama Yuki. Lo gak bisa kehilangannya, lo bahagia kalo sama dia gue tau !! Tapi.... semenjak ada dia gue yang gak bahagia !! Gue ngerasa hidup gue kembali kosong " kata Alysa berentetan

" ck.... comon Lys, gak ada yang berubah, lo tetep sahabat terbaik gue. Gue gak akan pernah ngebiarin lo kesepian " ucap Al mengusap pundak Alysa

" itu gak terjadi Al, pada kenyataannya gue bener-bener kehilangan sahabat gue !! Lo sibuk dengan kegalauan lo, lo gak pernah peduli sama gue lagi " isak Alysa kali ini

" Lys..... gue manusia, gue lelaki normal yang bisa aja jatuh cinta, dan sekarang gue nemuin cinta gue. Lo sama Yuki itu beda porsinya, dan sampai kapanpun lo sahabat gue dan Yuki cinta gue Lys, gue sayang kalian dengan porsi masing-masing " terang Al tersulut emosi

" lo gak pernah tau kalo gue juga punya rasa cinta, dan semua itu dipatahkan oleh cewek itu !! " Alysa menatap Al dengan mata yang merah. Rahang Al mengeras tidak mengerti dengan maksud Alysa.

" maksud lo apa ?? " tanya Al menatap Alysa

" sebelum ada Yuki, gue dan Stefan deket banget " isak Alysa dengan tenggorokan tercekat. Al melotot tidak percaya, sebelumnya Alysa tidak pernah bercerita itu.

" jujur, gue jatuh cinta sama dia. Kita deket dan sering ngabisin waktu bersama tanpa sepengetahuan lo " ucap Alysa. Al menggelengkan kepalanya tidak percaya

" sampai pada suatu hari.....gue hamil !! " air mata Alysa berderai. Mata Al melotot hampir keluar, pandangannya berpindah melihat perut rata Alysa

" dan waktu itu Yuki sudah hadir, sikap Stefan berubah !! Stefan nyuruh gue buat gugurin bayinya !! " isak Alysa memegang perut ratanya. Al tersentak dan berdiri dari duduknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar Atau SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang