Kita

894 106 22
                                        

     Sebulan sudah hubungan Al dan Yuki terjalin. Hari demi hari mereka selalu lewati dengan mesra, satu sekolahpun sudah mengetahui kalau 2 orang populer itu saling mencintai.
Hari itu Al sedang asik tertawa dan bercanda bersama Yuki. Tapi tiba-tiba Alysa datang menghampiri Al

" Al... Sebagai ketua osis lo gimana sih ? Schedule pensi kita acak-acakan, beberapa kali kita rapat lo selalu berhalangan hadir. Sorry nih ya, semenjak lo punya pacar, lo jadi banyak berubah. Gak seharusnya lo mengabaikan kewajiban lo " ucap Alysa berentetan sambil mendelik ke arah Yuki. Yuki merasa tidak enak diapun menunduk. Al menyadari itu

" Lys lo apaan sih ? Baru dateng juga udah ngomong ngaco aja " ucap Al berdiri menghampiri Alysa

" lo yang apaan Al ? Gue kecewa sama lo tau ga ?" cetus Alysa sambil berlalu pergi meninggalkan Al.

" Lys... tunggu tunggu " cegah Al melihat Alysa yang berjalan setengah berlari. Al melihat Yuki seolah meminta ijin untuk pergi meninggalkannya. Yukipun mengangguk seolah memberi isyarat kalo Al boleh mengejar Alysa. Alpun berlari meninggalkan Yuki dan mengejar Alysa. Kini tinggal Yuki yang duduk termangu sendiri sambil mengocek-ngocek jus yang berdiri utuh dihadapannya, Al sudah tak terlihat lagi.

" jangan ngelamun sendirian loh " ucap seseorang yang tiba-tiba duduk dihadapannya

" hey kak Stef " sapa Yuki tersenyum. Yuki mengagumi saja karena Stefan orangnya ramah dan juga pintar, beberapa kali Yuki selalu dibantu mengerjakan tugas atau PR yang menurutnya sulit namun bagi Stefan sangatlah mudah.

" Ngapain sendirian aja? Cowok lo kemana ?" tanya Stefan menyindir. Yuki hanya memanyunkan bibirnya dan mengaduk kembali jus dihadapannya.

" lah kok malah kaya gitusih mukanya ?" tanya Stefan bingung

" aku baru aja kena semprot sahabat pacarku ka " jawab Yuki polos. Stefan mengerutkan keningnya

" maksudnya Alysa ? Kok bisa ? " tanya Stefan penasaran

" yaaa soalnya Al lalay aja sebagai ketua osis digangguin aku terus katanya " jawab Yuki super polos

" emang iya ? " Stefan malah balik tanya

" kayanya iyadeh makanya Alysa marah juga. Akukan gak sadar ka " jawab Yuki nyengir. Stefanpun gemas lalu Stefan menyapit hidung Yuki dengan kedua jarinya

" lagiaaan siiihh ni bocah pacaran mulu bukannya belajar yang bener " ucap Stefan terkekeh

" aaaww aaww sakit ka " rengek Yuki memukul mukul jari Stefan yang masih mengapit di hidungnya. Keduanyapun tertawa bahagia

     Siang itu Yuki sedang duduk di taman belakang sambil memainkan handphonenya, tiba-tiba seseorang duduk disebelahnya,

" gue harap lo gak bawa pengaruh buruk buat Al " ucapnya sinis. Yuki melihat Alysa yang sedang duduk disebelahnya sambil menyedot jus jeruk ditangannya.

" maksud lo apa Lys ? " tanya Yuki bingung

" Al berubah sekarang, dia seperti bukan Al yang gue kenal. Nilainyapun menurun, dan itu semua semenjak Al ketemu sama lo " ucap Alysa ketus

" Lys kok lo ngomong gitusih? Memangnya gue bawa pengaruh buruk apa ? " tanya Yuki tak terima

" yaa lo cukup sadar diri aja " ucapnya

" gue sadar diri ko, gue gak pernah menuntut apapun sama Al, dia yang menawarkan diri dan dia juga yang bersedia. Apa lo merasa terebut ?" kali ini Yuki terpancing emosi, dan hal itu membuat Alysa murka. Dengan sengaja Alysa menumpahkan jus jeruk yang dipegangnya ke rok Yuki, sontak Yuki kaget dan langsung berdiri dari duduknya, entah setan apa yang memasuki diri Yuki, diapun mengambil jus jeruk yang menumpahi roknya lalu menyiramkan sisa jus jeruk tadi ke baju Alysa. Alysa tak menyangka Yuki akan seberani itu. Namun tiba-tiba suara berat yang khas itu terdengar amat sangat dekat

" Yuki " teriaknya, keduanyapun melihat ke sumber suara. Dengan cepat Yuki melempar tempat jus jeruk tadi yang kini sudah kosong

" Al... " ucap Yuki kaget, namun Alysa malah tersenyum licik.

" lo apa-apaansih ? Kenapa lo malah nyiram Alysa kaya gitu ? " tanya Al nampak kesal

" Al... Ini gak seperti yang lo liat, tadi Alysa yang duluan numpahin jusnya ke rok gue " Yuki mencoba menjelaskan sambil memperlihatkan roknya yang basah terkena tumpahan jus

" Al gue cuma gak sengaja kok, tapi Yuki malah bales gue " ucap Alysa mencari pembelaan

" Yuki, minta maaf sama Alysa " suruh Al

" kok gue yang minta maaf, jelas-jelas Alysa yang numpahin jusnya ke gue Al " Yuki masih mencari pembelaan

" gue bisa liat sama mata kepala gue sendiri siapa yang bener " ucap Al

" Al lo gak bisa gitu dong, gue gak mau minta maaf sama dia " ucap Yuki sambil menunjuk Alysa kesal

" Yuki minta maaf sama Alysa " suruh Al lagi

" enggak Al gue gak mau " tegas Yuki kesal

" Yuki.... " paksa Al

" dia yang datengin gue dan dia yang bilang kalau gue itu bawa pengaruh buruk buat lo Al, dia yang cari gara-gara sama gue, dia yang numpahin jus ke rok gue " jelas Yuki tak mau kalah

" Al gue bener-bener gak sengaja " ucap Alysa memegang pundak Al,
" udah Yuki gue minta maaf " ucap Alysa berlagak manis

" gak Alysa, lo gak usah minta maaf Yuki yang harusnya minta maaf " ucap Al menatap Alysa

" cewek MUNAFIK " Marah Yuki. Al menatap Yuki kesal dan tanpa aba-aba Al menampar Yuki. Hal tersebut membuat Yuki dan Alysa kaget termasuk Al, dia menatap tangannya yang baru saja menyentuh pipi Yuki cukup keras. Dipandangnya gadisnya itu dengan mata menyala, lain dengan Yuki air matanya berderai deras dia menangis sambil memegang pipinya yang panas. Alysa melotot tak percaya dengan apa yang dilakukan Al baru saja.

" Yuki... " ucap Al meraih Yuki

" jangan sentuh gue !!" isak Yuki sambil menghindari sentuhan tangan Al. Yukipun berlari meninggalkan keduanya, lalu dengan cepat Al mengejar dan menarik tangan Yuki. Air matanya semakin deras Al merasa sangat menyesal telah melukai perempuannya itu.

" sayang sorry, gue bener-bener gak sengaja" ucap Al bergetar, Al menarik tangan Yuki. Namun dengan sekuat tenaga Yuki melepaskan tangan Al dan berlari meninggalkannya.

     Semalaman Al dilanda galau, semua telfon dan pesannya tak ada yang Yuki jawab. Hatinya terasa ngilu dan amat sangat bersalah.

" sayaaang ayodong angkat telfonnya " ucap Al berbicara sendiri. Tiba-tiba Alysa datang dan masuk ke kamar Al seperti biasa, hal itu memang sudah menjadi kebiasaan keduanya sejak kecil.

" lo ngapain sih mondar-mandir kaya setrikaan ?" tanya Alysa menatap Al yang sejak tadi gelisah sambil memainkan handphonenya. Merasa tak didemgar Alysa menjadi kesal

" woooyyy gue nanya sama lo kaliii " ucap Alysa dengan nada naik. Al menatap Alysa

" Sorry Lys gue lagi bingung banget nih, Yuki gak mau angkat telfon dan bales chat gue dari tadi " jelas Al

" aahhh elaaaahh gegara tuh cewek. Bucin lo " ucap Alysa enteng, Al menatap Alysa tak suka.

" niihh gue kasih tau ya Al, cewek itu kalo lo kejar semakin menjauh. Apalagi kalo lagi ngambek kaya gitu. Biarin aja nttar juga cape sendiri, lagian besok lo ketemu diakan " ucap Alysa berentetan. Al termenung sebentar, ucapan Alysa ada benarnya juga

" lagian sejak kapan sih lo lebay sama cewek ?" tanya Alysa. Al semakin termenung ucapan Alysa memang tidak bisa di sangkal lagi, Semenjak dia mengenal Yuki, Al merasa bukan dirinya yang dulu ada perubahan-perubahan yang ia rasakan tanpa ia sadari.

" berisik lo, keluar sana gue mau tidur biar cepet-cepet besok " usir Al mendorong Alysa ke luar dari kamarnya karena biasanya mereka akan mengobrol dan bercanda sampai larut malam. Namun setelah kehadiran Yuki dikehidupan sahabatnya itu, Alysa merasa kalau sahabatnya benar-benar berubah, karena kebiasaan-kebiasaan itu sudah hilang, yang Alysa dapati hanya Al yang asik chating sambil senyam-senyum sendiri kadang juga Al yang sedang Face Time dengan kekasihnya itu.

" parah lo, gue diusir kaya gini awas aja lo yah " ucap Alysa kesal. Alysapun pergi meninggalkan Al. Sementara Al mengunci kamarnya dan kembali menggalau ria

" Yuki..... Kamu hampir membuat aku gilaa " ucap Al mengacak rambutnya frustasi.

Pacar Atau SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang