Sebulan sudah terlewati seperti biasa dengan menjaga Gale, dan sesekali mampir ke butik Celine. Oh iya, Mas Niko memperbolehkan aku bekerja di tempat Celine katanya gapapa kalau aku mau kerja lagi, ditambah kerjaan aku di butik fleksibel. Saat aku harus ke butik, Gale aku dititip di rumah mama ku dan Mas Niko juga setuju.
Hari ini aku menemani Gale di rumah, karena kemarin aku sudah datang ke butik. Aku lagi mengajari Gale belajar menulis, jadi nanti pas masuk sekolah dia udah bisa sedikit-sedikit.
"Sayang, coba nih tebelin huruf ini ayo pegang yang bener pensilnya"
"Capek mamaa" katanya sambil merajuk
"Masa baru segitu uda capek si sayang, katanya nanti sore mau main ke taman, ayo belajar dulu ya"
Susah sekali kalau sudah mengajari Gale belajar, banyak sekali alasannya. Dasar anak kecil memang. Sesuai janji ku kepada Gale, sore ini kami akan jalan-jalan di taman. Taman ini terletak di dalam perumahan yang ku tempati, jadi hanya orang-orang yang tinggal di perumahan ini saja yang bisa ke taman.
"Mamaaa, Gale main ke sana sama Brandon" kata Gale dengan semangat
"Iya, mama tunggu disini ya. Gale mainnya hati-hati oke"
"Oke mama siappp"
Aku duduk di kursi taman dengan ibu-ibu yang juga sedang memperhatikan anaknya bermain.
"Loh kamu Kaneishia kan?"
"Iya mba betul, mba siapa ya?"
"Yaampun kamu lupa sama aku? Kakaknya Ghani"
"Astagaa, Mbaa Gitaa. Aduh maaf mbaa aku tadi ga ngenalin, mba berubah banget sihh. Mba apa kabar?"
"Aduh bisa aja kamu Ne, Mba baik. Kamu tinggal disini Ne?"
"Iya Mba aku tinggal disini. Mba juga pasti tinggal di sini kan? Tapi kayaknya mba baru pindah ya? Bener ga si hahaha"
"Iya Mba baru pindah ke sini. Baru kira-kira 2 mingguan lah Ne, kebetulan suami mba dipindah kerjakan ke daerah sini Ne"
"Oh gitu, anak mba mana?"
"Itu yang main disana, cewe namanya Aurora"
"Ihh cantik banget loh mba anaknya, mirip mbaa bangett dehh"
"Hahha makasih lohh. Anak kamu yang mana?"
"Itu yang disana, cowo mba anak ku, namanya Gale"
"Oh itu anak kamu? Mba suka liat, waktu itu dia juga main di taman tapi bukan kamu yang jagain kirain anak siapa habisnya gaada mirip kamunya si Ne hahah. Soalnya kadang yang jagain omah-omah"
"Hahaha iya mba, dia copyan papa nya banget. Aku ga kebagian sama sekali hahah"
Lalu kutanyakan bagaimana kabar Ghani karena sudah lama sekali lost contact dengan dia. Ghani ini mantan pacar ku satu-satunya sebelum aku menikah dengan Mas Niko. Dulu alasan kami putus karena Ghani mau melanjukan S2 nya di Aussie sedangkan aku gabisa kalau harus LDR. Jadi kami memutuskan untuk berpisah secara baik-baik.
"Haduh Ghani kabarnya kurang baik. Mba sedih sama keadaan Ghani sekarang Ne"
"Memangnya Ghani kenapa mba, setau aku dia uda menikah kan ya?"
"Iya betul, sekitar 1 tahun yang lalu istri dan anaknya Ghani meninggal. Mereka meninggal disaat yang bersamaan, saat istrinya harus mengorbankan nyawanya untuk melahirkan anak mereka. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, anaknya ikut meninggal juga. Makanya Ghani sekarang kerjanya gila-gilaan, mungkin biar dia ga selalu ingat dengan istri dan anaknya, tapi Mba kasihan sama dia. Badannya jadi ikutan kurus Ne"
"Yaampun mba, kasihan banget. Aku turut berduka cita ya mba"
"Makasih ya Ne. Tapi sekarang ini Mba liat Ghani uda mulai ikhlas sama kepergian mereka. Mba seneng liatnya dia uda mulai mau banyak bicara lagi sama kami. Dan bahkan juga sering ke rumah Mba. Dulu mah mana mau dia. Yang dipikirannya cuma kerja aja"
"Syukurlah mba, kalau Ghani udah mulai bisa mengikhlaskan kepergian istri dan anaknya"
Kulihat jam ditangan ku sudah jam 5 sore, ga kerasa sekali. Ditambah obrolanku dengan Mba Gita yang gaada abisnya, setelah sekian lama ga pernah ketemu lagi. Gale juga ku lihat masih asyik bermain, jelas saja belum minta pulang.
"Mba kayaknya aku harus pulang duluan, takut suami aku pulang cepet hari ini"
"Sabtu besok dateng ke rumah Mba ya, Mba ngadain open house, tetangga yang lain juga Mba undang. Sekalian ajak suami kamu juga nanti ya"
"Jam berapa mba acaranya?"
"Jam 6 sore, harus dateng loh ya kamu. Jalan kaki juga nyampe ke rumah Mba haha"
"Siapp Mba, nanti ku bilangin ke suami ku juga"
"Gale, ayo pulang nak uda sore. Nanti keburu papa pulang loh" ucap ku cukup kencang
"Iyaa maamaaa" Gale jawab ga kalah kencang dariku haha dasar anak ini
"Aku duluan ya mba, bilang pulang dulu sayang sama Tante" kata ku berkata ke Gale
"Tante Gale pulang dulu ya"
"Iya Gale dadahhh sampai bertemu lagi" ucap Mba Gita sambil melambaikan tangan ke Gale
HAIII, aku kembali lagi. Semoga kalian belum bosen ya sama cerita ini hehehe. Tenang aja ini ceritanya ringan banget kok, gabakalan ada drama yang sampe menguras emosi dan jiwaa sampe detik ini. Tapi gatau ya nanti hahaha
Salam sehat semuaanya 🥰
Xosoxohe
09/07/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life
ChickLitKaneishia Wijayakusumo atau yang seringkali dipanggil Ane, memulai kisah pernikahannya dengan cara yang tidak terduga. Ia menikah dengan seorang arsitek yang bernama Niko Atmajaya. Pernikahan mereka tidak dilandasi oleh cinta, mereka menikah karena...