Marah

4.3K 133 0
                                    

"Halo Cel, gua gaperlu dateng ke butik lo lagi? Gue di pecat gitu? Kenapa lo ga langsung bilang ke gue?" Tanya ku terburu-buru tanpa jeda.

"Astaga Ne, lo nanya bisa satu-satu ga sih? Iya lo emang gue pecat, lagian laki lo bilang ke gue ga ijinin lo kerja lagi gegara lo hamil dan kemarin sempet pendarahan."

"Kan bener gue uda duga pasti dia bakalan ngomong gitu ke lo, emang gue gabisa kerja dari rumah aja Cel? Nanti gue tetep bisa kok kirim desain-desain gue ke lo."

"Aduh sorry Ne, lo kan tau laki lo gimana. Nanti aja kalau lo uda lahiran balik lagi kerja sama gue."

Hari ini hari sabtu, Mas Niko ngga berangkat ke kantor. Ku lihat dia lagi duduk sambil mainin tab nya, di depannya ada Gale yang lain asyik main mobil-mobilan sendiri.

"Aku uda telepon Celine, kan bener feeling aku kamu yang uda ngomong macem-macem sama dia. Aku tetep bisa kerja kok Mas walaupun dari rumah, gaakan bikin aku kecapean." Kata ku dengan nada memohon

"Kamu kenapa si Ne? Kamu ga inget dokter bilang kandungan kamu lemah, harus lebih banyak istirahat. Saya gamau ambil resiko Ane. Tolong mengerti." Kata Mas Niko dengan nada yang sangat dingin, dan langsung pergi meninggalkan aku dan Gale. 


Gue pergi meninggalkan Ane dan Gale di ruang tamu, gue udah pusing karena kerjaan dan sekarang Ane malah ngajak gue berdebat perihal dia yang dipecat karena gue. Lagian si Ane kenapa si, udah enak gausah kerja malah tiba-tiba mau kerja lagi. Kemarin-kemarin gue kasih ijin dia kerja, karena kondisi dia yang ga kayak sekarang. Sekarang ini dia lagi hamil ditambah kandungannya lemah, gue gamungkin dong ambil resiko buat mereka. Pintu ruang kerja gue di ketuk, dan muncullah Ane yang membuka pintu.
"Mas, aku minta maaf. Aku ga mikirin anak kita, aku cuma mikirin diri aku aja. Aku salah." Kata Ane dengan suara parau, gue yakin banget bentar lagi dia pasti bakalan nangis. 

"Saya juga salah tadi udah bentak kamu, saya minta maaf." Lalu langsung gue peluk Ane. Terdengar suara telepon dari handphone gue, langsung aja gue liat dan yang telepon Gladys. Gue langsung melepaskan pelukan gue ke Ane untuk angkat telepon dia.

"Ada apa?" kata gue tanpa basa basi

"Klien kita, si Pak Budi minta ketemuan hari ini buat bahas masalah pembangunan rumah dia."

"Sekarang hari sabtu, waktunya gue sama keluarga. Lo bilang lah sama Pak Budi, lo kan sekretaris gue harusnya bisa dong nanganin hal kayak begini."

"Aku uda bilang ke Pak Budi, dia tetep mau ketemuan hari ini juga."

"Emang pembangunan rumah dia kenapa sih? Bukannya terakhir kita bahas uda oke kan?"

"Iya, makanya aku juga bingung Ko."

"Minta ketemuan dimana dia?"

"Bogor."

"Dia gila ya, kenapa tiba-tiba minta ketemuan di Bogor? Jalanan pasti macet."

"Ga paham aku juga, jadi gimana Ko?"

"Yaudah gue ke sana, lo minta dia share loc aja"

"Aku harus ikut juga Ko, nanti kamu jemput aku aja bisa ga?"

"Gue ajak Ane sama Gale, sekalian mau ke rumah nyokap bokap. Kita langsung ketemuan di sana aja."

"Emang Ane udah sembuh Ko?"

"Udah, yaudah gue siap-siap dulu terus langsung berangkat Bogor."

Gue langsung kasih tau Ane kalau kita mau pergi ke Bogor, gapapalah gue ajak Ane dan Gale biar nanti mereka gue titip di rumah mama papa gue, daripada harus semobil berdua dengan Gladys. "Kita ke Bogor sekarang Ne."

"Kenapa emang Mas?"

"Gladys tadi bilang ada klien yang mau ketemuan di hari weekend dan minta ketemuan di Bogor, yauda sekalian aja saya bawa kamu sama Gale, nanti kalian saya drop di rumah papa mama aja."

"Kita nginep mas?"

"Iya. Yaudah sana beres-beres baju Gale." sahutnya sakalian mengusir ku untuk segera bergegas.



Aku langsung memanggil Gale yang lain main mobil-mobilan, dan bilang ke dia kalau kita mau pergi ke Bogor untuk mengunjungi oma dan opa nya. Tentu saja si Gale senang, karena sekalian dia bisa jalan-jalan.

Perjalanan dari BSD - Bogor tidak terlalu padat. Kami sampai di Bogor sekitar pukul 2 siang, Mas Niko hanya ngedrop aku di rumah papa nya, lalu ia langsung bergegas menuju lokasi tempat meeting.

"Loh Ne, Niko mana?" tanya papa kepadaku

"Mas Niko langsung jalan lagi pa, ketemu klien."

"Oh, yaudah kamu masuk dulu aja, mama lagi pergi arisan paling bentar lagi pulang udah dari tadi soalnya."

"Oke pa, Ane masuk dulu sama Gale."

"Opa, Gale ke kamar dulu ya."

"Iya cucu opa yang ganteng."


_____________________________________________________________

Bab ini ga terlalu panjang menurut ku, semoga kalian tetep suka dan feel nya dapet ya.

Xosoxohe
12/07/2023

Our Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang