[Kenalan?]
Saya pernah kepengen banget bisa kenalan sama cowok yang beneran saya suka, tapi enggak jadi-jadi karena keburu malu tujuh turunan. Kenapa? Alasannya simpel, saya pernah bentak dia di acara kemah Pramuka.
***
Ada fakta-fakta baru yang Sakha dapatkan mengenai pria yang tempo hari papinya jodohkan dengan dirinya.Pertama, Pratamayudha Bayuaji adalah mahasiswa program doktoral yang berusia dua puluh sembilan tahun. Dia mengejar studi doktoralnya itu di Singapura dengan fokus bidang studi Food Science and Technology.
Kedua, selain mengejar studi pria itu ternyata bekerja juga di negara industri maju itu sebagai karyawan perusahaan startup yang bergerak di bidang bioteknologi.
Ketiga, nyatanya mereka juga sama-sama belum pernah terikat hubungan dengan siapapun. Agak aneh memang, karena kalau dipikir-pikir, Pratamayudha itu enggak bisa dibilang jelek. Wajahnya aja punya garis rahang tegas, bibir tipis, dan alis melengkung yang tidak terlalu tebal dengan kulit eksotis serta sorot mata yang tajam. Gaya rambutnya middle part sehingga menambah kesan maskulin. Gaya busananya enggak bisa juga dibilang cupu. Belum lagi kalo ngeliat karir serta pendidikannya.
Sakha jadi heran, bisa-bisa pria itu malah belok, karena nggak pernah punya hubungan sama lawan jenis. Dia bergidik ngeri sendiri membayangkannya.
Kini gadis perawan dengan rambut tergerai sepundak itu masih nongkrong di mall bareng CS semasa SMA-nya dulu. Semenjak lulus mereka memang memiliki tujuan masing-masing, dirinya yang milih kuliah sedangkan CS-nya itu kerja. Walaupun begitu mereka masih saling komunikasi lewat media sosial. Kadang-kadang pas dua-duanya pulang bakal nongkrong bareng kaya sekarang.
Sakha dan Wina tadi sudah muter-muter, beli baju dan juga skincare. Nggak lupa foto-foto cantik dan estetik. Sakha sendiri nggak pernah unggah foto dirinya di media sosial, palingan hanya foto makanan atau kesibukannya aja. Biar terkesan estetik, begitu. Berbeda dengan Wina yang sering unggah foto, baru beberapa saat saja gadis itu sudah mengunggah foto dirinya yang berpose candid menatap ke samping dengan caption 'let's enjoying the day, sist!'
Ada lima foto yang diunggah, salah satunya saat berpose berdua dengan Sakha.Not bad. Pikir Sakha melihat foto unggahan Wina. CS-nya itu juga menandai account Instagramnya pada postingannya.
Sambil menunggu pesanan di restoran berkonsep Jepang, Sakha bercerita banyak pada Wina begitupun sebaliknya. Gadis dengan blouse floral serta rok A-line itu juga menceritakan mengenai perjodohan aneh yang papinya lakukan.
"Itu terus kelanjutannya gimana, om Bram tetep bakal ngejodohin kalian?" tanya Wina penasaran.
"Kemungkinan besar iya, soalnya papi kalo udah bertindak nggak bakal bisa dipending. Kalo udah ngomong bakal jodohin ya bakal tetep."
"Yah, gue turut prihatin sama Lo, Sa."
"Udahlah biarin, nanti gue pikirin lagi buat gagalin itu perjodohan."
Wina mengerutkan kening. "Emang bisa?"
Sakha mengangguk yakin. "Bisa, kalo dalam sebulan ini gue sama si Yudha itu nggak ada kecocokan, perjodohan ini batal."
"Moga aja beneran, gue juga kasian sama Lo."
Obrolan mereka terhenti saat pesanan datang. Ramen serta sushi dan teman-temannya, agak maruk memang. Dua orang, namun pesannya seperti berlima. Sangking banyaknya.
Sebelum makan pun, lagi-lagi mereka memotretnya terlebih dahulu. Berbagai gaya. Wina bahkan belum jadi makan karena asik berpose cantik guna menambah jumlah followers Instagramanya yang sudah berada di angka dua puluh empat ribu. Sakha sendiri kalah jauh, wong followersnya saja hanya tembus angka seribu lima ratus, itupun kebanyakan teman-teman semasa SMP-kuliah. Dirinya memang nggak terlalu niat buat jadi selebgram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Relationship : Como Lo Vueye
General FictionSakha sangat tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya. Walau bagaimanapun ia sudah dewasa dan bisa mencari pasangan hidup sendiri. Namun, papinya malah menjodohkan dirinya dengan pria yang ia temui di halte bus bernama Yudha. Sakha enggak habis pikir...