Sakha sangat tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya. Walau bagaimanapun ia sudah dewasa dan bisa mencari pasangan hidup sendiri. Namun, papinya malah menjodohkan dirinya dengan pria yang ia temui di halte bus bernama Yudha. Sakha enggak habis pikir...
"Selamat tinggal untuk kamu, sehat-sehat terus ya."
_______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ezra mencari-cari keberadaan Sakha yang tidak kunjung kembali setelah dari toilet. Pria 26 tahun itu menggigit bibirnya penasaran dan memutuskan untuk beranjak dari kursinya guna mencari gadis itu. Ezra turun ke lantai bawah melewati tangga dan segera menuju toile, pria itu masuk dan tak mendapati keberadaannya di sana. Pria itu kemudian keluar dan bertanya pada salah satu pelayan yang kebetulan lewat.
“Mbak, lihat perempuan yang tingginya sekitar 160 cm, rambutnya diikat, pake kacamata pakaiannya kemeja putih sama celana panjang warna coklat muda enggak?”
Pelayanan itu terlihat menengok ke sana-kemari kemudian menggeleng, “maaf, Mas. Saya enggak tahu.”
Pria itu mengembuskan napasnya dan mengangguk. “Oh, makasih ya, Mbak.”
Ia segera bergegas untuk beranjak, tetapi pelayan perempuan itu kembali berujar, “Mas Ardhito Pramono, ya? Salam kenal, saya Lucy, fansnya, Mas.” Pelayan itu tersenyum lebar.
Ezra menghentikan langkahnya, kembali menoleh ke belakang, “maaf, Mbak, saya bukan Ardhito Pramono. Tapi, salam kenal juga, Mbak Lucy.” Ia kemudian berjalan cepat untuk mencari keberadaan Sakha di tempat lain, meninggalkan pelayan perempuan itu yang nampak terkejut.
Ezra keluar dari restoran ini setelah tak menemukan keberadaan Sakha di dalam, pria berkemeja flanel coklat yang dipadu-padankan cream jeans itu menoleh ke sana-kemari. Dia kemudian melangkahkan kakinya menuju parkir area, mungkin saja perempuan itu ada di sana. Dan, apa yang ia duga benar adanya. Ezra melihat Sakha di sana, berada di antara deretan mobil bersama seseorang. Pria itu berjalan mendekat, namun mendengar sepertinya Sakha tengah berbicara dengan orang itu, ia akhirnya hanya berdiri di balik mobil sambil menunggu. Ia sebenarnya juga penasaran, dengan siapa Sakha berbicara sampai-sampai memakan waktu yang tidak sebentar. Yang ia dengar dari telinganya, orang yang tengah berbicara dengan perempuan itu ialah sesosok pria, namun Ezra seperti mengenali suara itu.
“Saya tahu, mungkin kamu akan terkejut dengan fakta ini tetapi, kali ini saya tidak akan berbohong lagi padamu. Saya tahu, kesalahan saya banyak padamu. Saya ingin meminta maaf dengan tulus.”
“Kenapa Lo selama ini bohongi gue!”
“Saya tidak berkeinginan untuk membohongi kamu, namun saya ragu kamu akan percaya dengan diri saya yang kotor ini. Saya tidak mengerti, kenapa harus merasa demikian, hanya saja saya tidak ingin kamu mendapatkan hal yang salah.”
“Maksud Lo apa?”
“Saya tidak mau kamu menyesali pilihan untuk hidupmu sendiri.”
Ezra tidak mengerti arah pembicaraan Sakha dan pria itu. Mereka masih terdengar belum juga mau untuk menghentikan percakapan. Ezra ragu, dan kemudian mengintip, ia dapat melihat bahwa perempuan itu tengah mengusap pipinya. Pandangannya pun beralih, dan pria itu menutup mulutnya terkejut. Sakha tengah berbicara dengan mas Yudha?