Calon Arang, begitulah namanya dikenal. Dukun teluh sakti yang telah menyebarkan wabah penyakit pada penduduk demi menyalurkan rasa sakit hatinya. Wabah penyakit yang sulit diobati sehingga korbannya berakhir kehilangan nyawa dalam waktu singkat. Bukan satu, dua, tapi puluhan penduduk desa tewas karena ulahnya.
Sepak terjang Calon Arang yang berhasil menebarkan teror berupa ilmu sihir hitam menjadi legenda mengerikan. Akibatnya, nama dukun perempuan itu tidak hanya masyur di Pulau Bali. Akan tetapi diketahui hingga ke persada tanah Jawa. Dikisahkan dari generasi ke generasi selanjutnya.
Puluhan bahkan ratusan tahun telah berlalu tetapi ketakutan penduduk akan keberadaan sosok dukun perempuan tetap tinggi. Hal itu berkaitan dengan adanya kepercayaan kuno bahwa ilmu sihir hitam memang akan lebih ampuh jika dilakukan oleh dukun perempuan dibanding dukun laki-laki. Maka apabila sampai seorang perempuan diketahui memiliki kemampuan gaib sudah pasti dirinya akan ditandai, dikucilkan lalu diusir dari desanya.
Bukankah semua kekuatan gaib adalah pemberian dari Sang Pencipta. Tidak pernah meminta tapi mengapa harus menanggung akibat buruknya? Ini sungguh tidak adil.
Perempuan yang dianggap terkutuk karena memiliki kekuatan gaib hanya bisa hidup bersembunyi sendirian di tengah hutan hingga maut menjemputnya. Kadang tetap disalahkan kala desa tertimpa bencana. Tak sedikit pula yang harus meregang nyawa saat disiksa penduduk yang murka. Begitulah hidup nelangsa dukun perempuan. Ah, kecuali beberapa orang mungkin. Salah satunya :
SEDAYU DATU.
Tidak pernah terusir karena dirinya justru dijemput.
Tidak pernah bersembunyi karena dirinya justru sengaja disembunyikan.
Tidak tinggal di hutan namun justru di tempat terindah sekaligus tertutup dalam keraton yang megah.
Tidak dikucilkan karena justru hanya anggota keluarga kerajaan yang bisa menemuinya.
Perempuan yang dipercaya mewarisi kekuatan Calon Arang. Hal itu karena di dalam tubuhnya mengalir darah yang sama. Keturunan kesekian dari dukun sakti penganut ilmu sihir hitam.
Bagai dua sisi mata uang yang saling bertolak belakang. Sang penghancur sekaligus pelindung. Ancaman sekaligus harapan.
-----------------------------
29 Agustus 2023
-----------------------------------⊹⊱See you soon⊰⊹------
JANGAN MEMPERCAYAI
SEMUA YANG ANDA BACA!!!Tokoh fiksi mungkin akan bersinggungan dengan tokoh sejarah.
Namun, alur cerita hanya
FIKTIF BELAKA.Alur cerita pastinya tidak akan 100% relevan dengan alur sejarah Kesultanan Mataram Islam yang sebenarnya.
Maka readers diharap bijak dalam menyikapi isi cerita.Semua didramatisir hanya untuk kepentingan cerita serta tidak dibuat dengan tujuan menyesatkan, menyinggung, menyakiti, menyudutkan apalagi untuk mendiskreditkan pihak manapun, melainkan demi HIBURAN semata.
______________ ⊹⊱⊰⊹ _______________
De gustibus non est disputandum
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Calon Arang (Tamat)
Исторические романыBukan cerita tentang Ratu dan Raja. Bukan juga cerita tentang Putri dengan Pangerannya. Bukan pula cerita tentang persaingan Ratu dan Selir untuk mendapat hati sang Raja. Ini cerita tentang seorang dukun perempuan yang tersembunyi di dalam bangunan...