"Ampun Kanjeng Ratu, yang tertidur itu hanya raganya saja. Jikapun Pangeran Mas Jolang terbangun maka makhluk tadi lagi yang muncul sebab sukma Pangeran yang asli tidak ada di sini." Sedayu berucap tenang guna menjelaskan secara singkat keadaan sang Pangeran.
Orang-orang yang ada di kamar ini mungkin tidak benar-benar paham perkataan Sedayu barusan. Nyi Pradni tentu harus dikecualikan sebab gurunya kan dukun juga. Namun sang Ratu sudah melihat buktinya saat mata batinnya terbuka tadi.
Perkataan itu butuh bukti.
"Astaghfirullah hal adzim." Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi beristighfar entah untuk yang keberapa kalinya.
"Hamba akan membawanya kembali." Sedayu berkata tenang kepada Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi yang anehnya malah membuat Nyai Pradni menatapnya tajam.
Tangan Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi meraih tangan Sedayu. "Terima kasih. Kau butuh berapa prajurit atau mau didampingi bregada nyuta saja? Panembahan Senopati sedang tidak ada di keraton jadi aku akan meminta Patih melonggarkan aturan."
Bregada nyuta adalah pasukan khusus sultan Mataram. Mereka berada langsung di bawah perintah sang Sultan. Saat Panembahan Senopati keluar dari keraton, sebagian besar bregada nyuta ikut serta mengawal namun masih ada beberapa yang tetap di keraton.
Seorang ibu akan melakukan apapun demi anaknya. Dulu saat melahirkan saja rela bertaruh nyawa. Kali ini Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi tidak akan mundur hanya karena terhambat aturan atau paugeran keraton.
"Hamba akan pergi sendiri, Kanjeng Ratu."
"Apa?" Dahi Kanjeng Ratu Mas berkerut. "Aku memang berharap Putraku kembali dan sehat seperti sedia kala tapi tidak berarti aku tak mempedulikan keselamatanmu, Nyi Datu." Mendesah gusar. "Aku jamin para prajurit akan mengantarkanmu ke manapun walau mesti ke ujung pulau. Mereka akan melindungimu."
Sedayu tersenyum. "Terima kasih atas kepeduliannya, Kanjeng Ratu, tapi tempat yang hamba tuju tidak bisa dimasuki sembarang orang." Terdiam sesaat guna memikirkan pilihan kata yang mudah dimengerti oleh orang awam. "Pangeran Mas Jolang dibawa ke alam gaib. Bisa sebenarnya membawa orang ke sana juga tapi hamba tidak tahu makhluk apa yang menjaga tempat itu. Orang yang ikut masuk malah bisa celaka jadi lebih baik hamba berangkat sendirian untuk menjemput Pangeran."
"Ma-Makhluk?" suara Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi terbata. Satu kata itu yang justru mengganggunya padahal Sedayu berbicara cukup panjang.
"Di alam gaib penghuninya bukan manusia tapi makhluk astral." Justru Nyai Pradni yang menjelaskan. "Pangeran Mas Jolang juga tidak masuk ke alam gaib biasa seperti orang yang tersesat di hutan, gunung atau tempat wingit lainnya. Pangeran kemungkinan sekarang berada di alam gaib yang diciptakan manusia alias dukun yang telah bekerja sama dengan Jin. Tempat itu pastinya dijaga makhluk peliharaan sang dukun."
"Astaghfirullah hal adzim." Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi memijat pelipisnya pelan. Mendadak pening mendengar penjelasan mengerikan lainnya. Rasa takut serta khawatir di hatinya makin menjadi-jadi.
"Kanjeng Ratu lebih baik pergi meninggalkan tempat ini segera. Hanya berjaga-jaga agar Kanjeng Ratu tidak terkena hal serupa. Bisa saja sihir di tempat ini hanya pancingan atau semacamnya." Nyai Pradni memberi nasihat. "Hamba juga akan mempersiapkan ritual. Waktu kita terbatas untuk menyelamatkan Pangeran Mas Jolang."
"Ah, baik. Aku tidak ingin mengganggu." Bukan tidak bertangung jawab dan lepas tangan dari keadaan sang putra tapi sadar keberadaannya di sini justru membebani. "Jika butuh apapun minta pada abdi dalem!"
"Terima kasih, Kanjeng Ratu." Nyai Pradni menganggukkan kepala.
Kanjeng Ratu Mas Waskitajawi meraih tangan Sedayu. "Hati-hati," ucapnya pelan sebelum berjalan keluar kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Calon Arang (Tamat)
Historische RomaneBukan cerita tentang Ratu dan Raja. Bukan juga cerita tentang Putri dengan Pangerannya. Bukan pula cerita tentang persaingan Ratu dan Selir untuk mendapat hati sang Raja. Ini cerita tentang seorang dukun perempuan yang tersembunyi di dalam bangunan...