┊❛ 04 ༉‧₊˚✧

379 37 0
                                    

⚘݄⿴݃*₊˚❛special things❜ ፧ ੈ✩‧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚘݄⿴݃*₊˚❛special things❜ ፧ ੈ✩‧

shina memejamkan matanya. serapat mungkin. seolah dengan begitu, ia bisa menghindari kenyataan yang sedang terjadi di depannya ini.

ia merasakan dengan sangat jelas. saat nagi memiringkan kepalanya, lalu tangan lelaki itu yang merayap ke bagian belakang kepalanya, membuat ciuman mereka semakin dalam, membuat shina semakin yakin ini bukan hanyalan atau delusi karena kurang tidur.

nagi terasa seperti akan melakukan ini tanpa henti, jadi shina mendorong pelan dada lelaki itu sampai ciuman mereka berakhir.

hening kemudian menerpa. baik nagi, maupun shina, seolah kehilangan kata-kata mereka.

untuk pertama kalinya, shina dan nagi akhirnya merasakan apa itu ciuman.

entah keberuntungan atau apa, nagi yang selalu terhasut menonton film dewasa dengan reo dan yang lainnya, memiliki bekal untuk hal-hal seperti ini. anggap saja itu keuntungan.

tapi bagaimana dengan shina?

"enak."

si gadis mendongakkan kepalanya, menatap jengkel pemuda dengan tinggi tak masuk akal di depannya itu. "apa?"

"ciuman rasanya enak," nagi nyengir. sama sekali tak terlihat penyesalan di sorot matanya.

"kenapa? kenapa lo lakuin itu? papa bisa marah.." shina menunduk, menutup bibirnya dengan punggung tangan. wajahnya memerah karena tersipu.

"lo nggak suka?" nagi menangkup rahang shina dengan satu tangannya, membuat gadis itu berhenti menunduk dan menatapnya.

"papa-,"

"gue nanya pendapat lo. bukan papa lo," nagi mendekatkan wajahnya kembali, mengikis jarak di antara kedua wajah mereka.

"s.. suka.."

mendengar jawaban shina, nagi menyunggingkan senyumannya. "lagi nggak?"

"udah mau istirahat. n-nanti ada yang liat.." shina memutuskan kontak matanya dengan nagi, tersipu. kini ia bisa merasakan hawa panas merangkak ke seluruh wajahnya.

"ya udah, ayo ke kantin duluan," nagi mengangkat tubuh shina untuk turun dari ranjang uks.

"emang boleh?" mata shina membulat, ini pertama kalinya ia mendengar yang seperti itu. ke kantin sebelum bel istirahat berbunyi.

"boleh kalo sama gue," nagi cengengesan, narsis.

"tapi.. papa-,"

"jangan mau dikibulin sama papa lo. hal begini nggak bakal bikin ranking lo turun. lo cuma ditakut-takutin doang," nagi menatap shina, jengah.

[✔] [2] boyfriend ; nagi seishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang