SEASON II: ┊❛ 09 ༉‧₊˚✧

197 16 0
                                    

we meet again ;;

***

setelah kembali ke rumah, banyak peluang yang nagi dan shina gunakan untuk saling menceritakan keseharian selama mereka tidak berkomunikasi.

nagi juga mengatakan kalau dia diundang ke pelatihan atlet, tapi tak tertarik setelah tahu akan berjauhan dengan shina.

"gak, ya. harus ikut. kamu ke mana-mana gak mau, gak mikirin masa depan ya?"

"masa depan aku udah di depan mata kok," nagi tersenyum menyeringai, menatap shina yang melahap burger kejunya seperti orang kelaparan. memang lapar sebenarnya.

"aku serius."

"aku lebih serius. emang gak mau jadi masa depan aku?"

"bukan masa depan yang itu. lain lagi!" hampir saja shina membanting burger yang tinggal setengah itu ke lantai.

melihat kemarahan shina yang serius itu, nagi menggunakan otaknya sebentar untuk berpikir. "7 tahun itu lama. emang ada jaminan kalo cowok gak bakal deketin kamu?"

"kamu jangan kayak cowok bajingan deh. di mana-mana harusnya cewek yang khawatir setelah ngesex karena takut hamil terus ditinggalin cowok,"

nagi tertawa kecil, lantas dia menopang dagunya dengan wajah meledek, "sekarang kenyataannya, gak ada setitik pun rasa takut di muka kamu."

"ya karena aku percaya kamu bakal tanggung jawab."

"yah, aku emang bakal tanggung jawab. tapi tetep aja: aku gak keluar di dalem. liat sendiri kan spreinya becek?"

"nagi apaan sih..." shina cemberut. dia ingin menepis ingatannya tentang semalam, tapi kenapa nagi malah membahasnya dengan begitu vulgar dan frontal?

"oke aku ikut. tapi ntar aku beli merpati dulu biar bisa terus kontakan sama kamu. emang sinting, segala hp disita," di akhir kalimatnya, nagi bergumam jengkel.

"aku gak bakal deket-deket sama cowok!! aku juga kan ntar sibuk kuliah. jadi buang kekhawatiran kamu yang gak perlu itu dan fokus aja. ya?"

"cih.. ya udah! ntar aku urus suratnya. awas aja aku balik terus liat kamu ciuman lagi sama cowok—,"

shina membanting pelan burgernya ke atas meja sampai isinya berserakan, lalu berdiri. suasana hatinya selalu tidak enak saat lagi-lagi nagi mengungkit kejadian tempo hari.

"eh, iya, maaf, gak sengaja.." nagi segera menarik kembali tangan kurus shina dan menjatuhkan tubuh gadis itu ke pangkuannya.

"sekali lagi bahas itu, aku blokir kontak kamu,"

"marah-marah mulu ih, hamil ya?" dua telapak tangan titan nagi menangkup wajah shina dengan sempurna sampai hampir tertutup seluruhnya.

"hue honjok hu!!" (gue tonjok lu) shina mengerang merasakan dua sisi pipinya ditekan. di tengah penderitaannya itu, nagi malah tertawa seperti setan. senang sekali melihat shina sudah kembali seperti sifat yang dia kenal sebelumnya.

🐥🐤🐥🐤

"kamu serius nih mau pulang? bekasnya masih keliatan. ntar ditanya papa, mau jawab jujur?" yang barusan itu adalah kelima kalinya nagi bertanya hal yang sama. kecuali untuk kalimat terakhirnya.

saat hari sudah malam, nagi mengantarkan shina ke rumah dengan mobil. mereka sudah sampai, tapi keputusan shina selalu membuat nagi ragu-ragu.

"iya."

"gak diomelin?"

"ya gak perlu jujur. aku bisa nutupin bekasnya pake make-up. dan.. muka kamu gak usah sok sedih gitu deh! emang orang gila mana lagi yang bikin kissmark sebanyak dan semerah ini kalo bukan kamu?"

[✔] [2] boyfriend ; nagi seishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang