┊❛ 07 ༉‧₊˚✧

316 33 0
                                    

⚘݄⿴݃*₊˚❛the way❜ ፧ ੈ✩‧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚘݄⿴݃*₊˚❛the way❜ ፧ ੈ✩‧

belum sampai setengah jarak ke tempat nagi, hujan sudah turun dengan agresifnya mengguyur kota. shina sempat ditawarkan untuk memakai mantel, tapi gadis itu menolak.

shina tak begitu suka menggunakan payung atau jas hujan.

ia juga terpaksa menggunakan ojek online, karena uang sakunya tak cukup untuk membayar ongkos taksi.

shina merasakan air hujan sudah merembes sampai ke kulitnya yang dibalut pakaian. beruntung tasnya ditinggalkan di rumah, jadi tak perlu khawatir perihal buku-buku belajar yang akan ikut basah karena air hujan.

setelah merasa seluruh tubuhnya basah kuyup, shina baru sampai di tempat tinggal nagi. setelah membayar, menggunakan uang kertas yang lepek, ia berlari ke pintu kos nagi dan mengetuknya dengan tangan pucat yang gemetaran.

sayangnya, shina sedang tidak beruntung. nagi di dalam sedang teriak-teriak kegilaan karena rank-nya turun. ia kalah berkali-kali, mengumpat berkali-kali. dan shina adalah penyebabnya.

pikiran nagi 100% dikuasai oleh gadis itu. mana bisa ia fokus pada game di tengah pikirannya mengenai shina yang mungkin akan disakiti oleh papanya.

"NAGI!!" shina mulai menggebrak, menendang pintu itu. persetan dengan adab bertamu, sekarang ia ingin membuktikan kalimat kara.

dan nagi yang kini hampir membanting ponselnya, langsung berlari ke pintu. memutar kunci dan membukanya.

lelaki itu tampak terkejut setengah hidup melihat shina yang berdiri, kehujanan, dengan seragam kuyup, dan wajah yang pucat di depan pintu rumahnya.

satu yang menjadi fokus nagi, adalah pipi si gadis kala itu terlihat memerah dari biasanya.

"m-maaf, gue nggak denger.." nagi menggantungkan kalimatnya saat shina menabrakkan tubuhnya ke tubuh si lelaki.

suara tangis shina diredam oleh suara berisik hujan, tapi nagi masih bisa mendengarnya dengan begitu jelas.

"ah, gue baru aja mandi.." nagi berujar frustasi. ia malas kalau harus mengganti bajunya, sesuatu yang merepotkan.

tapi karena ini shina, selama apapun gadis itu memeluknya, ia tak masalah.

nagi mundur, membawa shina masuk sebelum menutup pintu dan menguncinya.

"lo basah, ke kamar mandi sana." nagi menyentuh ke dua bahu shina, menyatakan kalau sekarang posisinya agak tidak nyaman untuk berpelukan.

[✔] [2] boyfriend ; nagi seishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang