11

1.1K 137 0
                                    

"Lee So Won." Tae Woo dengan cepat mencegah So Won, yang mencoba melarikan diri dengan tergesa-gesa seperti robot yang error.

Belum sempat So Won keluar melarikan diri, Tae Woo terlebih dahulu berbicara,
"Aku akan mengantarmu pulang."

"Ya?" So Won sangat terkejut.

Wajah So Won berubah begitu cepat, yang tadinya seperti buah bit merah, kini menjadi putih pucat. Tae Woo berusaha mengekori So Won sebelum ia mendengar jawaban So Won.

'Kalau begini, Tae Woo benar-benar akan membawaku pulang'. Pikir So Won. Ia berusaha mencari alasan dan membuka mulutnya.

"Bukannya sekarang jam kerja?"

"Aku bisa pulang sekarang." Sebuah jawaban langsung terdengar.

So Won yang tidak mengetahui jadwal Tae Woo yang sebenarnya, tidak bisa memastikan apakah pernyataan itu benar atau tidak.

Mulut So Won kembali mengatup tanpa menemukan sesuatu untuk disanggah. Pada akhirnya, mereka berdua keluar dari kamar pribadi Tae Woo.

Suara sepatu Tae Woo yang berat dan langkah kaki So Won yang ringan terdengar beriringan di lorong yang sepi. Yang paling mungil berusaha untuk tidak melihat ke arah lelaki tinggi yang berjalan di sampingnya.

Tapi So Won juga tidak bisa berpura-pura lupa kalau lelaki itu ada di sampingnya sekarang karena gelombang yang ia rasakan berulang kali. Dalam keheningan yang canggung, So Won menunggu lift, rasanya lebih lambat dari kura-kura berjalan.

Tidak ada seorang pun di dalam lift yang tiba di lantai 10. Saat Tae Woo memasukinya, lift yang dikiranya berukuran lebar ternyata terasa sempit.

So Won masuk ke dalam lift seolah-olah ia diseret ke rumah jagal. Wajahnya terlihat cukup tragis, saat pintu lift perlahan-lahan tertutup. Mereka sekarang benar-benar hanya berdua di dalam lift.

Jika So Won tahu bahwa ia akan tertidur dengan bersandar pada Tae Woo, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertidur.

So Won bersembunyi di balik punggung besar Tae Woo dan menarik rambutnya sendiri, kesal. Ketika So Won melihat lengan Tae Woo, ingatan bahwa ia tidur dengan menyandarkan kepalanya di lengan lelaki itu terus muncul.

Dan akhirnya ia memutuskan untuk menganggap kejadian tadi sebagai salah satu penebusan dosanya terhadap lelaki itu dimasa lalu. Lift yang turun menuju tempat parkir bawah tanah berhenti di tengah-tengah.

So Won lega mengira bahwa ada seseorang yang akan masuk bersama mereka. Akan lebih baik jika itu adalah beberapa orang asing sehingga ia tidak hanya sendirian bersama Tae Woo.

So Won, yang sepenuhnya tertutup oleh tubuh Tae Woo, menyembulkan kepalanya dari balik punggung lelaki itu dengan tatapan penuh semangat.

Ketika pintu terbuka, seseorang yang tampak seperti karyawan asosiasi berdiri di luar. Diluar harapan, orang itu hanya satu orang, tetapi tetap saja So Won merasa lega.

Karyawan yang sibuk dengan ponselnya melangkah ke dalam lift dengan kepala menunduk. Karyawan yang mencoba masuk ke dalam lift sambil mengirim pesan itu tiba-tiba merinding.

Perasaan gugup muncul dari kaki sang karyawan yang menginjak lantai lift.

Karyawan tersebut melepaskan pandangannya pada layar ponsel, dan mengangkat kepalanya ke atas. Melihat monster besar sedang menatapnya.

"Aak!" Karyawan yang sedang tertegun itu refleks melangkah mundur dengan ketakutan. Wajahnya membiru, pucat pasi.

Satu kakinya sudah memasuki lift, tapi karyawan itu ketakutan dengan penampilan Tae Woo yang mengerikan sehingga kakinya kembali melangkah mundur.

[BL] THE GUIDE IS FIXING HIS REGRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang