24

843 98 7
                                    

Bagaimanapun juga, kebutuhan untuk memiliki seorang Guide tingkat tinggi dan berusaha melakukannya sendiri tentu saja dua hal yang berbeda.

Jika di pikir lagi, So Won adalah laki-laki begitu pula dengan Tae Woo, ia tidak pernah berpikir ke arah seksual untuk ini.

Sama seperti So Won, ia yakin kalau Tae Woo sudah pasti akan ikut menolak proses Guide semacam itu.

Jika dipikir-pikir lagi, mungkin ada beberapa  bagian yang masih bisa terjadi, tapi tentu saja bukan bagian yang tahap intensitas sentuhannya tinggi, melainkan tahap yang ringan-ringan saja.

Namun begitu, So Won masih memikirkan adegan-adegan yang terlalu spesifik membuatnya terus menggelengkan kepala untuk menghilangkannya. Bukan sesuatu yang baik untuk melakukan hal-hal seperti itu dengan Tae Woo yang dikehidupan sebelumnya bahkan sudah pernah meninggal.

Selain itu, akibatnya bisa fatal jika Tae Woo tidak bisa mengendalikan kekuatannya dan malah berimbas ke tubuh So Won, bisa dipastikan akan menjadi kejadian yang paling mengerikan di kehidupannya yang sekarang, yang tidak akan pernah dia lupakan.

Di Buklet juga di jelaskan kalau Guide akan sangat efisien jika orang yang memberi Guide melakukannya secara langsung kepada pasangan Espernya.

Tanpa sadar hal ini membuat mata So Won melirik ke arah tubuh Tae Woo. Ia bisa melihat dengan jelas garis-garis tegas di tubuh lelaki itu.

Detik berikutnya, ia tersadar dan segera membuang muka sambil menutup matanya erat-erat.

'Tidak mungkin.. Sangat mustahil untuk melakukannya..' pikir So Won dengan kacau.

Isi Buklet dan siluet tubuh Tae Woo secara bergantian terus muncul di kepala So Won. Si mungil bergerak tidak nyaman, berusaha memejamkan mata dan segera tidur untuk melupakan semuanya.

Walaupun matanya tertutup, ia masih bisa dengan jelas merasakan tatapan Tae Woo disisinya. Membuatnya sulit untuk tertidur beberapa jam lamanya.

(((()))))

Adegan di ruang operasi kembali muncul, masih dengan ruang di mana So Won berusaha melarikan dirinya dari kenyataan.

Delapan tahun kemudian di kehidupan sebelumnya, Tae Woo dengan wajah penuh dengan pembuluh darah berwarna hitam, terbaring di kamar operasi, seolah sedang menatap So Won.

So Won tidak dapat menghindari tatapan samar itu dan melihat adegan dimana Tae Woo dan matanya tampak menutup setiap saat.

Ia baru sadar kalau semua itu hanya mimpi ketika pagi menjelang. Si mungil bisa merasakan kalau lelaki itu berada di sampingnya sekarang jika ia membuka mata. Rasanya ingin buru-buru membuka mata. So Won mencoba memanggil nama Tae Woo bahkan ia berteriak sekarang. Namun tidak ada suara yang terdengar, bibirnya terasa seperti dijahit kuat. Si mungil mencoba menggerakkan tubuhnya. Ia terus bergerak kacau menggoyangkan tangan dan kakinya sambil terus memanggil nama Tae Woo.

Tidak ada gunanya, semuanya hanya mimpi dan sekarang rasanya seperti terjebak lama di dalamnya. Ia terus berpikir sudah berapa menit, jam atau bahkan hari ia melakukan ini.

Bibir So Won masih menempel erat, ia terus berusaha membukanya dan berteriak sekeras mungkin.

Hingga detik berikutnya,

"Tae Woo!" Mata So Won terbuka lebar saat berteriak memanggil nama Tae Woo.

Tentu saja Tae Woo dalam keadaan sehat di kehidupan sekarang. Sekujur tubuh So Won basah oleh keringat dingin dan air mata. Jantungnya berdegup kencang, keras, dan cemas.

Ia menghela napas panjang dan memeriksa kursi kosong di sebelahnya. Tidak ada Tae Woo.

" Tae Woo?" Matahari pasti baru saja terbit, sehingga terlihat tidak terlalu menyilaukan di luar jendela.

[BL] THE GUIDE IS FIXING HIS REGRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang