15

1K 111 4
                                    

Tae Woo sempat merasa terganggu dengan permintaan yang belum pernah ia terima.

Sebenarnya Tae Woo tidak keberatan jika si mungil ingin menyentuhnya, hanya saja ia tidak bisa langsung menjawab dengan mudah karena lelaki itu takut akan membuat So Won menyesal dan berakhir lebih takut padanya.

Namun, ketika Tae Woo melihat Guide mungilnya menatap ke arahnya. Yang terlihat malah hanya dirinya sendiri yang takut dan sedikit-sedikit menghilangkan rasa kekhawatirannya.

"Kamu boleh menyentuhnya." Tae Woo akhirnya berani menjawab.

So Won sadar itu adalah permintaan yang rasanya tidak sopan, tetapi untungnya, ia melihat Tae Woo tampak tidak merasa terlalu terganggu.

Dengan izin Tae Woo, si mungil mulai melirik pembuluh darah merah tua yang mengalir di lengan Tae Woo.

So Won dimasa lalu biasanya akan merasa takut dan jijik, ia bahkan tidak pernah berpikir untuk menyentuhnya, tetapi untuk sekarang ia merasa bisa menyentuhnya.

So Won mengangkat tangannya dan mulai menyentuh lengan Tae Woo dengan gerakan yang hati-hati.

Ia bisa merasakan pembuluh darah itu mencuat dengan lembut di atas daging yang kasar.

So Won mengira itu akan sulit seperti yang terlihat, tetapi itu adalah sentuhan yang tak terduga.

Namun, sentuhan itu lebih membuat ketagihan daripada yang So Won pikirkan, jadi ia tidak bisa menahan diri dan membelai lengan Tae Woo dengan jarinya sekali lagi.

Ia bisa merasakan gelombang lembut, dan berganti ke keras.

"Apakah rasanya sakit?" tanya So Won. Ia mengungkit pertanyaan yang telah ia pikirkan sejak tadi.

Pembuluh darah besar yang menonjol tampak seperti penyakit parah dan lelaki itu terlihat seperti kesakitan.

Tentu saja ini semua adalah efek samping dari lamanya ia tidak diberi Guide.

Apakah pembuluh darah yang membungkus tubuh Tae Woo selama delapan tahun lebih sudah sangat mengganggunya?

"Aku baik-baik saja, untuk saat ini." Tae Woo menjawab dengan nada datar seperti biasa.

'Untuk saat ini' So Won berpura-pura tidak mendengar kata pendek itu.

Saat So Won merenungkan kata-kata itu dan jika lelaki itu mengakui bahwa dirinya selalu merasakan sakit, So Won takut ia akan semakin merasa bersalah.

So Won menjadi tidak berani menyentuh lengan Tae Woo lagi. Ia berhenti bergerak setelah menutupi tangannya di punggung tangan Tae Woo.

So Won terus menggenggam tangannya. Ia tidak ingin menekan tangan Tae Woo dengan keras. Lelaki itu merasakan sentuhan lembut So Won di lengannya.

Sebuah gelombang hangat mengalir ke lengan Tae Woo di mana jari-jari mungil itu menyentuhnya dan meninggalkan rasa geli yang tipis.

Tae Woo cukup menyukai perasaan asing dan aneh itu. Berbeda dengan si mungil, setelah menyentuh lengan Tae Woo beberapa kali, So Won menurunkan tangannya dan tidak berani bergerak lagi.

Dalam keheningan yang tenang, sama sekali tidak ada yang bergerak dalam waktu yang lama.

Tae Woo menatap ke arah So Won, ia merasa tangan So Won semakin berat menekan tangannya. Kepala si mungil juga tertunduk lemah.

"Lee So Won?" Tae Woo memanggil nama So Won dengan hati-hati, tapi ia tidak kunjung mendengar jawaban.

"So Won tidur?" Tae Woo tidak dapat melihat wajah So Won karena kepalanya yang tertunduk, tetapi Tae Woo merasa bahwa So Won tertidur saat mendengar suara napas yang teratur dan detak jantung yang konstan.

[BL] THE GUIDE IS FIXING HIS REGRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang