18

994 118 2
                                    

Tenggorokan Tae Woo serak.

Ketika So Won mendengar suara serak yang memanggil namanya, air matanya semakin deras.

Kakinya terasa lemas, bahkan nyaris tidak mampu mendekati tempat tidur dan berdiri tegap.

Air matanya terus mengalir tanpa henti. Isakannya juga semakin terdengar jelas.

"Maafkan aku, Tae Woo maafkan aku..." So Won menyadari sebanyak apa kesalahan yang telah ia lakukan pada Tae Woo selama delapan tahun terakhir.

Ia melihat sekelilingnya perlahan. Di sekeliling Tae Woo, yang bergerak kesakitan, ada tiga mesin Guide dan botol-botol alkohol yang berserakan.

Tae Woo terlihat sangat menderita, hampir tidak bisa menahan segalanya. Ia juga sendirian tampa ada orang lain disisinya saat mengalami hal ini, sejak dulu hingga sekarang, di kehidupan sebelumnya bahkan di masa sekarang selama 8 tahun.

"Taewoo... Maafkan aku..." So Won terisak berulang kali hampir terdengar seperti merengek.

Semakin ia melihat kekacauan di ruangan itu, semakin ia melihat Tae Woo dengan rasa amat bersalah.

Hatinya terasa sakit, ia tidak bisa bernapas lagi karena sesak akibat tangisan hebatnya. Ia kesulitan mengatur napasnya karena terus merapalkan kata maaf diiringi dengan isak tangis yang tidak ada habisnya.

Ditengah isakan, si mungil mencoba untuk menanyakan apakah lelaki itu terluka parah. Ia juga ingin memastikan apakah pembuluh darah yang sekarang terlihat mengerikan dan bengkak itu sangat sakit dan apakah perut Tae Woo baik-baik saja.

Namun detik selanjutnya, bibirnya sama sekali tidak bergerak, tak berguna karena hanya bisa menangis dan sesekali berubah menjadi gumaman.

So Won hanya terus-terusan meminta maaf.

"Aku.. aku minta maaf.... Karena aku.. Tae Woo..." Si mungil masih berusaha untuk berbicara.

'Aku yang membunuhmu... Tae Woo mati dengan mengenaskan karena aku tidak mau memberikannya Guide'.

So Won ingin meminta maaf pada lelaki itu, yang sekarang ada di depannya, yang tidak akan tahu akhir hidupnya berakhir menyedihkan, tapi kini sinmungil sama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa.

Ia seperti pengecut yang tidak memiliki keberanian.

Air matanya terus mengalir layaknya hujan yang deras.

So Won bisa melihat tangan Tae Woo terulur lemah.

Ketika si mungil menyentuh tangan yang besar dan keras itu, ingatan tangan Tae Woo yang sekarat muncul di benaknya.

Tidak seperti saat itu, tangan Tae Woo sekarang tidak keras dan tidak dingin.

Namun, kehangatannya hanya terasa di ujung jari saja membuat So Won semakin sedih.

Ia bisa merasakan gelombang Tae Woo mengalir dari tangannya.

Gelombang yang kacau itu menyayat So Won seakan-akan mengetahui semua kesalahan lelaki mungil itu.

Gelombang Tae Woo hari ini adalah gelombang terkuat yang pernah dirasakan So Won.

Jika sekarang yang mengalami ini adalah So Won yang masih remaja dulu, dirinya yang sama sekali tidak tau apa-apa, sudah bisa dipastikan kalau ia akan melarikan diri.

Mungkin inilah salah satu alasan kuat mengapa So Won tidak pernah tahu kondisi Tae Woo yang seperti ini.

Lelaki itu juga sengaja menyembunyikannya karena ia takut Guide mungilnya akan semakin takut dan cemas saat melihatnya.

[BL] THE GUIDE IS FIXING HIS REGRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang