Berdiri dan Ketuk

2 0 0
                                    

~Ketuk pintu hatinya, buat Ia bercerita~

"Malam ini benar-benar dingin sepertinya Aku harus mengenakan double jacket" Bells bersiap siap untuk pergi ke kos hadi, jika kalian tidak ingat Bells akan mengadakan rapat bersama yang lain di kos Hadi. Bells pergi lebih cepat karena divisi Pubdokmas akan mengadakan rapat internal terlebih dahulu sebelum panitia inti dan koor datang. Bells diantar oleh Adnan, salah satu laki-laki yang menyukai Bells, sayangnya Bells tidak memiliki perasaan yang sama dengan laki-laki itu.

Setibanya di kos Hadi Bells bersama teman-teman divisinya langsung mengadakan rapat internal, setelah itu Bells izin sebentar untuk pergi keluar sebelum rapat dengan para inti dan koor. Bells ada janji dengan seorang kakak tingkat yang menyukainya, Bells menerima ajakan tersebut untuk mengetahui lebih jelas bagaiman kepribadian laki-laki yang sudah dua minggu berkomunikasi dengannya melalui WhatsApp, Ia penasaran.

"Guys Aku izin pergi sebentar ya, nanti kalau teman-teman inti dan koor sudah lengkap tolong kabari Aku" Bells izin kepada teman-teman divisinya.

"Mau kemana Bells? Mau jalan sama Abang yang kemarin itu ya?" Hadi bertanya kepada Bells.

"Ah, bukan kok mau sebentar sama temen"

Bells mengelak.

"Bohong, awas saja nanti kalau dia sudah sampai di depan kami ikut ke depan gang untuk melihatnya" Shelly yang merupakan kekasih ada tau bahwa Bells berbohong.

"Terus yang mengantar mu kesini tadi bagaimana Bells? Masa dicampakkan begitu saja, gawat kamu" Shelly semakin mengejek Bells.

"Yang mengantar ku tadi hanya teman, lagian Aku sudah bilang kepadanya bahwa Aku sedang tidak ingin memiliki hubungan yang sitimewa dengan siapa pun, dia saja yang masih terus berusaha" Maksud Bells adalah Adnan.

"Lagian Bells, yang mendekati mu banyak sekali, boleh dong berbagi satu dengan kami" Arum malah ikut mengejek Bells, teman-teman divisinya sisah beberapa orang yang tinggal di kos Hamka, yaitu Akbar, Arum, Shelly, dan Jamsmine, meraka ikut mengganggu Bells. Yang lain sudah pamit untuk pulang terlebih dahulu mengingat kos Hadi akan digunakan untuk rapat bersama para inti kepanitiaan.

"Iya banyak, tapi belum ada yang lulus seleksi" Bells membalas Arum sambil tertawa.

Tidak lama setelah itu, HandPhone Bells bergetar, kakak tingkat itu sudah tiba di depan gang kos Hadi untuk menjemput Bells. Bells segera berlari keluar, tapi ternyata teman-temannya juga berlari keluar karena penasaran dengan yang menjemput Bells.

"Dah Bells...!Hati-hati ya selamat menikmati kencan!" Suara Shelly terdengar dari belakang, Bells sudah menjauh bersama kakak tingkat tersebut meninggalkan kos Hadi dan teman-temannya yang super kepo.

Suasana di atas motor cukup canggung, "Halo Bells, kita mau kemana?" Tanya Rifan alias kakak tingkat itu.

"Halo bang.. Aku juga tidak tau mau kemana, Aku tidak banyak tau tempat-tempat di sekitar sini" Bells menjawab, dalam hatinya Ia sudah menggagalkan Rifan dalam tes pertama karena tidak merencanakan tempat untuk mereka tuju.

"Ya sudah bagaimana kalau kita ke pantai saja" ajak Rifan kepada Bells.

Bells dengan berat hati menjawab, "Boleh, Aku ikut saja" padahal malam ini sedang sangat dingin, benar-benar tidak peka, Rifan sudah gagal dengan tes kedua Bells.

Mereka saat ini sudah duduk di tepi pantai, sebenarnya Bells merasa sangat kedinginan tapi Rifan sama sekali tidak peka, bahkan Rifan malah memesankan Bells minuman dingin.

BluebellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang