Marigold

2 0 0
                                    

~Tersenyumlah! Senyuman mu sungguh berarti untuk orang terkasih~

Ramai, kata yang menunjukkan tempat Bells dan keluarganya berada saat ini. Mereka sudah sampai di Padang kemarin, setelah sampai di kos yang akan ditempati Bells untuk kuliah Bells dan keluarga memutuskan untuk mengahabiskan waktu sebelum perkuliahan Bells dimulai. Iris memutuskan untuk mengajak Ayah, Bunda dan Bells untuk bermalam di Bukit Tinggi selama dua hari, dan sekarang mereka sedang berada di Kebun Binatang di Bukit Tinggi.

Bells sangat bahagia, akhirnya Ia bisa merasakan liburan bersama keluarganya, hal yang selalu diimpikannya sejak dulu, melihat Bunda, Ayah dan Iris tertawa membuat semangat Bells kembali.

"Ayah coba berdiri dulu disana, Bells akan memotret Ayah" Bells bergegas membuka kamera di HandPhone-nya dan memotret Stav. Setelah itu Bells langsung menunjukkan foto tersebut ke Ayahnya.

"Ulang sekali lagi Bells, Ayah belum siap di foto itu" Ujar Ayah kepada Bells pura-pura merajuk.

Bells tertawa melihat kelakuan Ayahnya, akhirnya setelah banyak masalah yang Ia sebabkan, akhirnya Stav bisa bernapas lega dan menjadi dirinya sendiri lagi.

"Baiklah cepat bersiap akan Bells foto ulang, setelah itu Ayah dan Bunda berfoto bersama ya!"

Vera dan Stav yang mendengar hal itu senyum-senyum sendiri, sudah lama mereka tidak merasakan momen romantis ini, karena semenjak menikah mereka hanya fokus untuk memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anaknya, anggap saja ini istirahat untuk mengenang masa muda mereka.

Setelah Ayah dan Bundanya berfoto bersama, sekarang giliran Bells untuk berfoto berdua, mereka menatap satu sama lain dan tertawa, mereka benar-benar tidak bisa serius dan susasannya sedikit kikuk, karena Bells dan Iris sangat jarang berfoto berdua, mereka juga sebelumnya kurang akrab karena Iris adalah jenis kakak yang tertutup, namun akhir-akhir ini Iris sudah mulai terbuka kepada Bells dengan menceritakan masa lalunya saat masih bersekolah di SMK Bencoelen dulu.

Barulah terkahir Ayah, Bunda, Iris, dan Bells berfoto bersama di depan replika Rumah Gadang yang ada di Kebun Binatang itu, yang memotret adalah Athena karena Ia juga ikut Bells dan keluarga ke Bukit Tinggi. Bells semakin bahagia setelah melihat fotonya dengan Ayah, Bunda, dan Iris, selama ini mereka tidak memiliki foto keluarga karena Stav sangat sulit diajak berfoto.

Selepas dari Kebun Binatang mereka memutuskan untuk makan Nasi Kapau terlebih dahulu, makanan khas Bukit Tinggi. Barulah mereka berkunjung ke Jam Gadang, mengabdikan momen disana dengan kembali berfoto-foto, tidak lupa Bells juga berfoto bersama dengan Athena.

"Kak itu ada tattoo henna, lihat yuk!" Ajak Bells kepada Athena. Athena yang penasaran langsung mengikuti Bells.

"Aaa bagus sekali gambar yang dibuat oleh Kakak itu, kita buat yuk, ajak Kak Iris juga, sebentar biar Aku panggil Kak Iris"

"Iya bagus sekali, ayo kita buat juga Bells, sana panggil dulu Kak Iris" Athena juga tertarik untuk membuat gambar dari henna itu.

Iris bertanya kepada pelukis henna tersebut "Berapa harga untuk satu satu jenis gambar henna-nya kak?" Tapi tiba-tiba pelukis henna itu tertawa, Bells dan Iris saling menatap heran.

"Pasti kakak dari luar Sumatera Barat ya" Pelukis Henna itu bertanya kepada Iris.

"Iya, memangnya kenapa kak?" Iris kembali bertanya kepada pelukis Henna tersebut.

"Kalau di Sumatera Barat panggilan "Kakak" hanya untuk perempuan kak, kalau untuk laki-laki seperti Saya bisa dipanggil Abang saja, atau Uda juga boleh"

Athena yang sudah lebih lama berada di Padang untuk kuliah juga tertawa, karena Ia sudah mengetahui hal ini, selain itu Ibu Athena juga berasal dari Pariaman.

BluebellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang