Arhaa Kamille-ku

1 0 0
                                    

~Layaknya chamomile, memberikan ketenangan~

Dua minggu berlalu, Bells dan Arhaa semakin dekat satu sama lain. Bells merasa sangat nyaman saat bersama Arhaa, sesuai dengan namanya Arha Kamille, Arhaa berarti orang yang tenang dalam bahasa Arab, dan Kamille berasal dari bunga chamomile yang mana bunga ini digunakan sebagai obat penenang ringan. Arhaa benar-benar tenang dalam situasi apa pun, menjadi penyeimbang Bells yang emosinya sering kali meledak.

Dua minggu Bells dan Arhaa selalu menghabiskan waktu bersama, mereka bertemu setiap hari karena masih dalam waktu liburan semester menuju semester tiga. Malam ini mereka akan bertemu kembali di kos Hadi untuk menghadiri rapat bersama inti kepanitiaan.

Bluebells's POV

Aku sedang menghadiri rapat di kos Hadi, tadi Arhaa menjemput ku ke kos, kami pergi bersama. Bahasan rapat malam ini fokus pada logo yang akan kami gunakan untuk branding di sosial media, dengan kata lain yang menjadi pusat perhatian mala mini adalah pekerjaan divisi Pubdokmas. Aku benar-benar stress memikirkan ini, tim design sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat logo yang bagus, namun sayangnya logo-logo tersebut belum cukup bagus bagi para SC.

Selain panitia inti dan koor, tim design dari divisi Pubdokmas turut hadir malam ini. Setelah rapat tim design Pubdokmas yang terdiri dari Zahra, Akbar, Ryan dan Hadi begadang untuk membuat logo yang baru. Aku, Arhaa, dan Shelly ikut menemani mereka sampai selesai. Logo tersebut harus selesai mala mini, karena kami diberi deadline dua hari setelah evaluasi.

Aku, Arhaa dan Shelly yang tidak bisa membuat design membantu mereka dengan menyiapkan makanan, juga menyemangati mereka dengan lelucon lelucon aneh agar mereka tidak merasa terlalu penat mengejar deadline semalaman.

"Bells tolong ambilkan minum di belakang boleh tidak?" Zahra meminta tolong kepada ku. "Baik tuan putri..minumnya segera diambilkan" Aku bergegas mengambil minum ke dapur kos Hadi dibantu dengan Arhaa yang sekaligus memgambilkan minum untuk yang lainnya. "Terimakasih Ibu dan Ayah" Zahra mengejek ku dan Arhaa. Mereka yang sering hadir di kos Hadi sudah mencium bau kedekatan ku dengan Arhaa, tapi kami tidak terlalu menghiraukannya atau memberi klarifikasi, biarkan saja mereka berpikir masing-masing dengan asumsi mereka.

Aku dan Arhaa duduk bersama diantara orang-orang yang sedang bekerja, kami tidak tau harus apa lagi karena sudah lelah tertawa dengan lelucon-lelucon aneh yang kami buat sedari tadi, yang lain juga sudah lelah melihat sikap kami, Arhaa dan Aku juga sudah selesai menyiapkan camilam untuk mereka, jadilah kami hanya mengobrol berdua sekarang. Kalau Shelly tak perlu ditanya sedang apa, Ia sedang menempel dengan Hadi yang sedang bekerja.

Malam semakin larut, teman-teman tim design bergantian untuk tidur dengan waktu yang sebentar, Aku, Arhaa dan Shelly bertugas membangunkan mereka setiap tiga puluh menit waktu tidur untuk masing-masing orang. Malang sekali nasib mereka, selama ini mereka seringkali melewatkan waktu tidur, bahkan saat di kos masing-masing pun mereka tetap harus menyelesaikan pekerjaan ini.

Hadi, Akbar dan Ryan sedang tidur saat ini, sedangkan Zahra masih mencoba untuk mengusir rasa kantuknya. "Ra, sudah tidur dulu nanti malah sakit" Aku menghampiri Zahra yang sedang memelototi laptopnya seperti hampir masuk kedalam sana. "Iya sedikit lagi Bells, habis ini Aku mau tidur sebentar, tolong bangunkan ya" Setelah menyelesaikan bagiannya Zahra langsung tidur di dekat Shelly yang ternyata juga sudah berada di dunia lain. Tinggallah Aku dan Arhaa yang tidak merasakan kantuk sama sekali. Oh iya, pintu kos Hadi dibiarkan terbuka untuk menghindari fitnah, Hadi sudah izin kepada Ibu kos-nya, dan mereka juga tidur dengan jarak yang berjauhan. Para laki-laki tidur di karpet, sedangkan para perempuan menumpang di kasur Hadi.

Sebentar lagi hari akan berganti, pas tengah malam nanti Arhaa genap berusia sembilan belas tahun, Aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan di hari istimewa untuk Arhaa. Sebenarnya Aku tidak menyangka akan bersama dengan Arhaa mala mini, karena awalnya Arhaa tidak punya waktu untuk datang ke rapat kali ini karena ada pekerjaan lain di komunitas pengabdiannya. Tanpa disangka-sangka Arhaa datang menyusul ke kos Hadi, jadilah mala mini kami berdua menunggu teman-teman yang sedang tertidur lelap.

BluebellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang