Rooftop

4 0 0
                                    

~Bunga mawar tetaplah bunga meskipun semua kelopaknya gugur~

Bluebells's POV

Menggunakan crew neck yang dipadukan dengan legging hitam serta riasan tipis di wajah, Aku sudah selesai bersiap. Tinggal menunggu Arhaa datang untuk menjemput ku, kami akan ke sekre hari ini, mengantar kertas semen sekalian membersihkan sekre bersama dengan yang lain.

Beberapa menit kemudian Arhaa menelpon ku, Ia sudaj sampai di depan kos ku, namun saat Aku sudah di depan kos tidak terlihat Arhaa sama sekali, bahkan motornya pun tak nampak di mata ku. Aku kembali menelpon Arhaa, "Halo Arhaa, kamu sudah sampai kan? Di sebelah mana?"

"Maaf Aku lupa memberi tau Bells, Aku di depan gang, boleh tolong jalan sedikit ke depan gang tidak Bells? Soalnya aku mengendarai pick up untuk membawa kertas semen, sulit untuk masuk kedalam gang"

"Baiklah, tidak masalah Ar, tunggu ya Aku akan segera kedepan". Ternyata Arhaa membawa pick up, Aku langsung jalan keluar menuju depan gang, disana nampak Arhaa sedang susah payah memutar stirnya. Arha melihat ku, dia melambaikan tangan ke arah ku memberikan tanda bahwa benar itu adalah dia.

Arhaa membukakan pintu untuk ku, "Kita pakai pick up tidak masalah kan? Soalnya Wildan minta tolong untuk menjemput kertas semen di Rumah Natasya terlebih dahulu untuk diantar ke sekre"

"Tidak masalah, santai saja, lagi pula Aku sudah tau kalau kita akan mengantar kertas semen"

"Aku kira perempuan seperti mu tidak mau diajak naik pick up" Arhaa berbicara sambil melirik sedikit kea rah ku.

"Memang kenapa perempuan seperti ku? Naik pick up tidak pernah memberatkan ku, jadi santai saja haha.." Memang benar, Aku tidak keberatan untuk naik kendaraan apa pun, toh tidak akan menurunkan derajat ku, lagi pula Aku dan keluarga ku di rumah tidak punya mobil sama sekali, tidak ada hak ku untuk merasa malu dengan naik pick up.

"Iya, itu kan hanya perkiraan ku, ternyata Kamu tidak begitu, maaf Bells" Arhaa kembali fokus menyetir.

Selama di perjalana Aku dan Arhaa lumayan banyak mengobrol, Arhaa menanyakan beberapa hal kepada ku. "Bells suka traveling tidak? Seperti berpergian kea lam terbuka?"

"Aku suka pergi ke alam Ar, tapi sering kali Aku menjadi beban jika pergi bersama teman-teman, karena fisik ku tidak kuat, contohnya saja Aku pernah sekali mendaki gunung, Aku hampir pingsan, di puncak Aku juga mengigil hebat hampir terkena hipotermia"

"Jangan bilang diri mu beban Bells, tidak baik seperti itu, kamu selama disini kamu sudah pernah kemana saja?"

"Boro-boro Ar, mau pergi keluar itu tidak ada temannya, juga Aku tidak memiliki kendaraan disini"

"Jadi kalau ke kampus naik apa biasanya Bells?"

"Naik angkot Ar, kalau telat bangun Aku biasanya pakai Gojek, masalahnya Aku hampir setiap hari telat bangun" Arhaa tertawa.

"Sama, Aku juga sering telat ke kampus, eh tapi kita di semester dua ini tidak pernah satu kelas ya Bells"

"Sepertinya tidak ada, kalau ada pun Aku tidak terlalu memperhatikan orang-orang di kelas, Aku introvert hahahha..."

"Mana ada introvert seceria ini, dengar-dengar di kos Hadi semalam juga banyak tuh yang mendekati mu"

"Serius, saat pertama masuk kampus dulu Aku benar-benar tidak memiliki teman, karena cita-cita ku menjadi introvert, tidak mau dikenal banyak orang, karena semakin banyak dikenal orang pasti semakin banyak masalah. Tapi sepertinya cita-cita ku gagal semenjak ikut kepanitiaan ini, Aku jadi banyak kenalan"

BluebellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang