SunFlower

4 0 0
                                    

~Cerialah! Kembali menjadi diri mu sendiri!~

Ruangan penuh sesak dengan mahasiswa fakultas hukum, mereka adalah para panitia yang sedang mempersiapkan sebuah event yang setiap tahun dilaksanakan di Universitas Adi Guna. Di antara banyaknya manusia di ruangan itu, salah satunya adalah Bells, Entah angin apa yang membuat Bells ingin mengikuti kepanitiaan sebuah event di kampusnya, Ia sendiri merasa sangat menyesal karena harus bersosialisasi dengan banyak orang.

Di setiap rapat para coordinator masing-masing divisi bergantian melaporkan progress kepada para SC yang merupakan kakak tingkat, selalu saja, setiap pembacaan laporan suasana menjadi tegang, karena disanalah para SC akan mengevaluasi pekerjaan para panitia, tidak jarang terjadi kericuhan karena perbedaan pendapat.

Rapat diadakan satu kali dalam dua minggu di sebuah gedung kampus yang menjadi hak milik Fakultas Hukum. Hari ini adalah rapat keempat yang diikuti oleh Bells, walaupun Ia awalnya benci harus bersosialisasi dengan banyak orang, namun lama-lama Bells menyukai apa yang Ia lakukan, Bells memilih divisi Pubdokmas (Publikasi dan Dokumentasi) yang disana Ia bertemu seorang perempuan bernama Zahra.

Semenjak kenal dengan Zahra, Bells merasa tekanan yang Ia dapat dari deadline pekerjaan event menjadi lebih ringan, mereka bekerja sama dan saling menyemangati satu sama lain dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.

Usut punya usut ternyata Zahra sudah tau dengan dengan Bells sejak mereka semester satu, rupanya mereka berada didalam kelas Bahasa Inggris yang sama, pada saat itu Bahasa Inggris menjadi MKWU (Mata Kuliah Wajib Umum) untuk para mahasiswa baru. Zahra juga sering melihat Bells di kampus berjalan sendirian dengan mimik wajah yang angkuh, Zahra mengakui bahwa kesan pertamanya kepada Bells adalah angkuh. Takdir yang mempertemukan mereka sekarang di sebuah event di akhir semester dua, mereka akrab dan mulai menjadi dekat satu sama lain.

Bells terkejut mendengar cerita Zahra dan kesan pertama yang disimpulkan Zahra kepada dirinya, karena Bells di awal perkuliahan dulu memang tidak memiliki teman sama sekali, cita-cita Bells saat awal masuk kuliah dulu adalah menjadi seorang introvert, namun sepertinya cita-cita itu gagal karena Bells mengikuti kepanitiaan event ini. Ditambah Bells memiliki penampilan yang menarik sehingga banyak orang yang mendekat dan ingin berteman dengannya, bahkan ada beberapa kakak tingkat yang mencoba mendekatinya melalui DM di Instagram, oh iya, Bells sudah mengaktifkan kembali akun sosial media miliknya karena pikir Bells ini adalah waktu yang tepat berhubung Ia sudah mulai kembali bersosialisasi.

Selain Zahra, Bells juga berkenalan dengan seleruh panitia, hal itu diwajibkan mengingat mereka akan bekerja sama untuk menegakkan suatu event. Sejauh ini orang-orang yang mengajak Bells berkenalan adalah orang-orang yang baik dan ramah, tapi Bells tidak mau terlalu dekat dengan banyak orang, Ia hanya memilih Zahra untuk menjadi teman dekatnya.

Bluebells's POV

Aku sedang duduk memperhatikan para koor divisi bergantian melaporkan progress dari pekerjaan anggota masing-masing divisi. Saat ini koor divisi Pubdokmas dengan kata lain koor divisi ku sedang melaporkan progrees di depan, Aku sebagai PJ Hubungan Masyarakat dan Ryan sebagai PJ Dokumentasi harus duduk di barisan paling depan divisi kami, sebenarnya jantung kami saat ini berdegup dengan kencang menunggu respond dari para SC terkait progress yang telah koor kami sampaikan. Namun untungnya kali ini tidak banyak koreksi dari SC untuk divisi kami, Aku dan teman-teman pun tepuk tangan dan mengela nafas lega.

Selanjutnya adalah giliran penyampaian dari divisi acara, seorang laki-laki beralis tebal yang belum ku kenal maju untuk menyampaikan progress divisi acara, dia koor divisi acara. Laki-laki itu selesai membacakan progress, saat mendebarkan pun kembali dimulai, menunggu evaluasi dari SC.

"Kamu tadi melakukan apa? Membaca pidato" Ucap seorang SC divisi acara.

"Melaporkan progress kak" Koor divisi acara itu menjawab dengan suara yang pelan, mungkin Ia sudah sangat gugup di depan sana.

BluebellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang