Chapter 22

391 52 2
                                    

Hari hari Shani jalani meski terbesit rasa sakit kala ia harus menjalani hari tanpa Oniel. Badannya yang kian kurus, matanya sayu, Shani yang dikenal ramah dan murah senyum kini tak kembali menampakan senyumannya.

Hidupnya hampa mengingat tidur nyenyak Oniel yang sudah berlalu selama 2 minggu. Selama itu juga Shani tak mau beraktifitas lain selain pulang mandi dan kembali ke rumah sakit tempat Oniel terbaring tak berdaya.

"Kamu kapan bangun sayang? Semua orang nungguin kamu" ucapnya lirih hampir tak bersuara

"Hidup aku hampa setelah kejadian waktu itu, ini salah aku ya? Maaf ya? Aku bener bener salah. Harusnya aku ga maksa kamu buat ke rumah aku."

"Kalau waktu bisa diulang biar aku aja. Biar aku aja yang kayak gini. Aku lebih ga kuat kamu kayak gini niel.. "

Berapa kali pun Shani berucap seperti itu sebenarnya dirinya juga menyadari bahwa waktu tak akan pernah terulang. Namun kenyataan membawanya untuk tidak terima kekasihnya harus seperti ini.

Dirinya yang setiap hari meminta kepada Tuhan untuk memindah rasa sakit Oniel kepadanya. Bukan karna cinta membutakan, sebegitu berpengaruh Oniel kepada hidupnya.

"Aku beliin eskrim rasa cookies and cream kesukaan kamu ya niel? Syaratnya kamu harus bangun dulu ya?" Ia terus ber andai andai bahwa Oniel selalu mendengarnya dan suatu saat dengan tiba tiba akan merespon semua ucapannya.

"Kamu juga suka tteokboki kan? Aku beliin. Asal kamunya bangun.."
"Ayo bangun yuk,tuh taman kota kemaren ada pembaruan, banyak lampu kelap kelip loh. Kamu penasaran kan? Bangun ya biar kita liat barengan malem malem."

"Aku pulang dulu ya? Gracia udah nungguin. Kamu sama Adel dulu ya? Aku dateng lagi kok pasti." Kemudian Shani mengecup sekilas Dahi Oniel dan berlalu meninggalkannya.

"Udah ci? Tuh Adel nungguin" Gracia

"Hmm" Shani





                                     ....

"Mau sampai kapan murung ci?" Gracia

Shani masih diam mengabaikan adiknya tersebut dan fokus menyetir.

"Kalo cici murung emangnya Oniel bakal bangun? Bakal langsung sembuh? Enggak ci" Gracia

"Oniel ya Oniel ci. Dia sakit, gaada yang tau dia sembuh kapan. Dan kamu ci? Masih berpegang teguh sama pendirian kamu yang nungguin Oniel bangun? Orang orang juga muak ci. Inget, Oniel orangnya kuat, apapun masalahnya dijalanin dengan sabar. Hidup itu ngalir ci, cici harus tau kalo orang ada masa nya dan setiap masa ada orangnya." Gracia

"Cici cuma ngerasa bersalah sama Oniel ge. Rasa itu yang selalu menghantui cici dimanapun. Cici takut dimana saat nanti Oniel bangun dia malah ga suka sama cici karena secara ga langsung cici yang nyelakain dia." Shani

"Yaudah kalo gitu sekalian aja kalian berdua yang kecelakaan waktu itu" Gracia

"Ge?" Shani

"Kalo diantara kalian gaada yang bertahan sampe sekarang memang bagus?"titahnya " mikir yang logis ci, cici ada disini harus kuat buat Oniel. Siapa lagi kalo bukan cici yang bertahan saat ini" Gracia memang kalo ngomong suka frontal sekali "ngertiin Oniel ci, Oniel yang rela sakit demi cici. Sekarang cici juga harus kuat demi dia ci." Gracia



"Kamu bener ge.. "





Semangat Ci Shani

Hai, apa kabar? Semoga baik terus. Aku mau up kemarin malem sebenernya, cuman rasa kantuk tak tertahan karna kecapean wkwkwk.

Btw Cici last tour ya? :(( Semangat cici Shani

Janlup vote bray

SasaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang