Semuanya sudah berada di mobil untuk menuju ke apartemen Oniel. Tak keseluruhan sebenarnya, Shani dan Gracia berbeda mobil. dan disini Shani,Oniel,Olla dan Flora berada.
Shani dari tadi hanya diam menunduk dan meneteskan air mata.
"Kamu kenapa kak?" Tanya Oniel "kalo mau cerita saya siap dengerin kak, apapun keluh kesah kamu"
Makin tersayat lah hati Shani saat mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Oniel. Kembali datang memori nya dimana Oniel selalu menanyakan hal yang ingin Shani ceritakan hari ini, adakah orang yang membuatnya jengkel hari ini. Semuanya terasa kembali merasuk ke pikirannya.
"Kamu yakin mau dengerin cerita aku niel?" Shani
"Iya, apapun. Mau sedih, seneng, yaa meskipun agak aneh rasanya karna kita baru kenal kak, hehehe" ucap Oniel
"Karna kita baru kenal kak"
Dua orang yang berada di bangku kemudi lantas saling menatap mendengarkan percakapan dimana di satu sisi merasa bahagia baru mengenal Orang. Namun di sisi lainnya terdapat wanita yang hatinya begitu rapuh. Meski begitu mereka tetap diam mendengarkan.
"Pacar aku lupa sama aku" Shani
"Kok bisa?" Oniel
"Mirip kayak kamu, dia sakit, persis kayak kamu" Shani "karna itu memang kamu Oniel, memang kamu orangnya" batinnya.
"Kenapa kamu gak temenin dia aja kak?" Oniel
Shani kemudian mulai menyeka air matanya kembali,hatinya tersayat. Sesak, sesak sekali rasanya."Dia lupa sama aku, memang harus ya? Aku temenin dia, dia kan ga inget aku" Shani
"Harus kak, kamu harus tetep berjuang bikin pacar kamu ingat dan jatuh cinta lagi sama kamu kak" Oniel
"Aku pasti usahain itu, tapi sakit aja rasanya ngelihat keadaan semakin hancur. Nyerah juga jadi opsi kedua aku." Shani
"Hei kak, seberat apapun itu, inget ya jangan sampe kamu nyerah kak. Nikmatin aja prosesnya, kayak kamu jatuh cinta dulu aja. Kasmaran itu menyenangkan." Oniel
Senyum pahit ditampilkan. Di sini, di sebelahnya. Orang yang membuatnya sakit bertubi-tubi, memberinya semangat. Mau tak mau dirinya harus terlihat kuat.
...
Di unit 20. Dimana kamar Oniel berada.
Semua teman Oniel sedang membantu menurunkan barang. Oniel sambil terus melihat lihat tempat yang sangat tidak asing baginya. dan di sebrangnya, di sofa panjang terdapat 2 gadis dengan satu sosok rapuh dan satunya menguatkan. Freya dan Shani.
Bagaimana tidak, selangkah masuk Shani langsung merasakan dejavu menyakitkan saat setiap sudut terasa begitu banyak kenangan bersama laki-laki pewarna hidupnya.
Lantas Oniel berjalan mendekati dua gadis tersebut.
"Emm kak Shani ya namanya? Mau minum dulu biar tenang?" Oniel
Semuanya masih sama. Nama panggilan lama, sifatnya yang sangat konyol. Malah memberi orang menangis galau minum.
Hanya keadaan mentalnya yang berbeda."Gausah Oniel, gapapa" Shani
"Kalo gitu, boleh gak kak Shani nya aku pinjem bentar? Freya?" Oniel
"Iya aku Freya, gapapa silakan" Freya
Dengan sopan Oniel kemudian mengajak Shani keluar sebentar menuju taman depan apartemennya.
"Duduk dulu kak Shani, bentar ya mau nyari minum" Oniel
Shani kemudian duduk sambil memperhatikan punggung Oniel yang kian menjauh mencari penjual minuman.
Shani kemudian memejamkan mata sejenak merasakan hembusan angin yang menerbangkan helaian rambutnya.
Shani tersentak kala dagunya secara tiba tiba di sentuh seseorang dan betapa terkejutnya saat dirinya membuka matanya tampak laki-laki SMA berada didepannya.
"Lagi sendirian aja kak? Sini aku temenin" ucap orang asing tersebut dengan menaik turunkan alisnya.
Merasa kurang nyaman dengan perlakuan pemuda tersebut Shani kemudian menolak secara lembut.
"Enggak dek, maaf ya kakak sama temen kakak tadi" sambil membentuk tanda X dengan lengannya.
"Ck, mana temen lu?" Ucapnya tak terima dengan intonasi meninggi
"Apaansih kamu! Gak sopan kayak gitu, saya udah tolak baik-baik ya!" Shani yang sesungguhnya sedang tidak baik-baik saja mood nya.
"Lo yang apaan!" Ucapnya seraya mendorong Shani hingga mendarat kasar di rerumputan."Berani banget lo sama gue"
"WOY!" ucap Oniel dari kejauhan mengepal tangan.
"Lo gausah kasar sama cewe bisa ga?!" Oniel
"Oh jadi lu, lu pacarnya Shani waktu itu kan? Hebat lu, masih hidup lu?"
"Bacot!" Ucap Oniel lalu dengan sekali tendangan pada paha pemuda itu, sontak ia langsung jatuh tersungkur jauh didepan Oniel. Tak heran juga, dengan postur tubuh Oniel yang cukup kekar, tendangan yang diberikan cukup mantap.
"Lo tunggu aja!" Ucap pemuda tersebut lalu berlari meninggalkan keduanya.
"Kak, kamu gapapa kan?" Oniel
"Gapapa" Shani
Lagi dan lagi dejavu menyakitkan menghantam dirinya, dimana Oniel menolongnya yang saat itu diganggu sekelompok remaja.
"Tapi kak, yang tadi dibilang orang itu, aku pacar kak Shani? Maksudnya kak Shani kamu kak?" Oniel
Shani menundukkan kepalanya mencoba mempertimbangkan apakah harus ia jujur sekarang? Tapi itu semua mengganggu pemulihan mental Oniel.
BRUUKKK
"ONIELL"
Tbc
Waduh -Flora
Yaampun berapa lama ga up akuu🙂😭
Ga nyampe 1 bulan masih ok lah heheAim sori nih yee soalnya biasa lah, Agustus itu emg sibuk.
Janlup vote bray
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasae
Cerita Pendekceritanya ringan dan pendek saja. dukungan dari Shani ke Oniel karena hubungan mereka yang tak disukai beberapa kalangan. bagaimana perjalanan Oniel memperjuangkan hubungan keduanya? Enjoy to reading