Chapter 29

513 46 3
                                    

Minggu sore ini cukup baik cuaca nya. Terlihat dua orang sedang duduk berhadapan sambil memakan hidangan kentang goreng pesanannya, random saja milih kentang goreng.

Juga sipaling tiba-tiba ngajak jalan. Olla dan Lulu. Sementara entah kemana dua orang itu pergi sekarang. Hanya Shani dan Oniel yang sama-sama menikmati semilir, Memandang hijaunya air beserta ikan - ikan yang bergerak bebas didalamnya, dengan percikan air mengisi setiap obrolan yang santai.

Oniel beberapa kali mengumpat, mengutuk teman-temannya setiap kali dirinya merasakan setiap hembusan angin yang makin lama makin kuat. Shit! Gue kutuk jadi patung lo anjing. Dimana waktu terus berjalan, sudah sore. Apa mereka sengaja? Atau malah Oniel ditinggal.

"Kak, dingin?" Tanya Oniel ketika ia kerap melihat gadis yang lebih tua mengusap lengan.

"Iya ya, Olla sama Lulu kemana ya?" Yang ditanya justru dengan sigap kembali ke posisi awal. Lebih baik ia kedinginan dibanding harus merepotkan yang lebih muda untuk kesekian kalinya.

Meski Shani mengelak, Oniel tetap tau. Oniel bukan bocah kemaren sore yang lebih mementingkan style nya untuk tetap rapi. Ia tau, angin sore kali ini lebih dingin dari biasanya. Seharusnya nanti malam hujan sih.

Dipakai -kan nya kepada Shani jaket Varsity hijaunya . Setelahnya Shani tampak seperti anak kecil sekarang, bagaimana tidak. Jaket Oniel berukuran lebih besar dari tubuhnya. Sialan, lucu lagi. Umpatnya lagi lagi saat melihat Shani yang terhuyung saat berdiri karna terlalu lama duduk.

"Ayo turun, kita muter bentar. Biar enggak dingin dingin amat" titah Oniel.

                                     ...




Netranya terus menelisik seluruh sudut tempat itu, tapi nihil. Ia tak menemukan yang dicari.

Oniel sedari tadi mencari keberadaan .
dua manusia paling aneh. Apakah benar dugaannya kalau Olla dan Lulu pulang terlebih dahulu? Tapi dimana akal sehat mereka, setidaknya mereka akan mengirim pesan pada Oniel.

"Nielllll cape tauuu" rengek Shani

"Ayo duduk dulu" Oniel

"Gakuaattt kaki aku mau potek" memang betul, pasti kaki Shani sakit. Apalagi mereka dari tadi hanya berputar-putar.

Oniel kemudian berlutut membelakangi Shani memberi isyarat untuk naik ke punggungnya. Shani jujur tidak expect Oniel akan rela menggendongnya. Ekspektasinya sih mereka akan ngemper berdua. Hehe

Oniel masih belum menemukan titik terang keberadaan Olla dan Lulu.r

Tidak ada cara lain, Oniel memilih menelfon Olla. Nih orang hobi banget ngerepotin.

"Halo, lu dimana setan"

'Lah, elu dimana? Gue diatas bego'

"Bodoh, gue kebawah anjir"

'Gue nyusul'

Panggilan terputus. Oniel mengajak Shani mengistirahatkan kaki setelah setidaknya 15 menit berputar putar.

Olla dan Lulu datang dengan muka 'ngeselin' nya. Beneran gapunya akal sehat, coba kalo tadi beneran Oniel tinggal aja pas pulang. Apa ga nyasar ke kandang kebo mereka.

"Gue beli kopi, jangan salahin gue." Ucap Lulu yang kelihatan sedikit kelelahan.

Tersemat dalam pikirnya, apa si Olla tadi ngajak Lulu muterin Gurun sahara? Tumben tumben an si Lulu lesu begitu.

"Gue muter muter dibawah nyari lu 15 menit bangsat, lo pikir kaki gue kaya roda? Noh kasian juga kak Shani" omel Oniel

"Yamaap si, maklum abis ngasih makan kutu" Ucap Olla menampakkan cengiran khas nya

Tbc








Aw aww

Gatau tadi abis jalan jalan, eh ngeliat orang pacaran di tempat itu jadi punya ide. Jadi ya gitu.

Janlup vote bray

SasaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang