Chapter 27

498 53 6
                                    

Oniel bangun dengan keadaan kepalanya terasa sakit. Ia terasa seperti habis meminum minuman keras; entah normal atau tidak dirinya mencoba mengingat kembali hal yang terjadi sebelum ia jatuh dan pingsan.

'tadi kemungkinan mas nya terlalu keras berfikir kak, kepulihan ingatannya masih perlahan jadi usahakan untuk tidak memberikan adegan flashback yang kuat kepada masnya ya. Terimakasih'

Kira-kira seperti itulah ucapan dokter setelah memeriksa kondisi Oniel. Katanya hal ini normal bagi pemulihan ingatan.

Dan untuk kesekian kalinya juga Shani merasa begitu terpukul dengan keadaan Oniel yang bahkan rasanya masih mimpi terburuk Shani.

Shani berjalan dan mencoba meneguk air segelas berharap semua sirna terbawa air. Namun mau bagaimanapun dirinya menepis hal ini; semuanya akan tetap ada dan menghantuinya.

"Kamu udah bangun? Ada yang sakit?" Ucap Shani saat mulai mendekat ke Oniel.

"Kepala aku doang kak" Oniel

Shani hanya berdehem kemudian duduk di bangku sebelahnya, dan mengeluarkan benda pipih canggih miliknya.

"Kak"

"Iya?"

"Kenapa ya, rasanya hidup aku hampa. Trus rasanya aku ga inget sama kehidupan aku sebelum sakit." Ucapnya "bahkan temen aku aja seinget aku Olla doang, eh tapi kayanya temen temen yang sering nginep itu juga temenku deh."

"Semuanya temen kamu, kamu bisa anggap siapa aja yang dekat dengan kamu teman" Shani

"Iya juga bener, tapi.. aku jadi bingung sama kak Shani, kok bisa kak Shani temenan sama temen temen aku yang notabenenya sejenis sama Olla yang brutal gitu?"ucapnya sambil mengetuk dagu "kak Shani temen aku juga? Kita temenan dari kapan hehe?"

"Kita kenal dari SMP "

"Jadi sebenarnya kita udah sedeket itu ya?" Oniel

Kembali pula tergores hatinya saat 'kekasihnya' bertanya yang bukan seharusnya ia tanyakan saat keduanya sebenarnya menjalin hubungan.

"Iya" Shani

"Kak Shani masih sedih ya?" Oniel

"Kalau kamu nanya gitu aku gaakan pernah bohong kalo aku memang sesakit itu. Tapi apa juga yang mau aku lakuin?" Lirihnya mengutarakan kesedihan yang mendalam.

"Kak Shani capek?" Oniel

Shani kemudian mengangguk lemah menunduk tak berdaya. Oniel kemudian paham perempuan yang lebih tua darinya ini benar-benar sedang tidak baik-baik saja.

"Kalau kak Shani ga keberatan, peluk aja aku kalau kak Shani lelah." Oniel

(Malah nawarin peluk, apa ga makin kangen kak Shani. Tapi gapapa sih xixi -Author)

Menerima tawaran yang begitu dirindukan Shani tak pernah ingin menyia-nyiakan kesempatan paling berharga kali ini.

Shani langsung berdiri dan memposisikan diri duduk di samping Oniel; sesaat setelahnya lelaki didepannya melebarkan tangan mempersilahkan perempuan yang benar-benar sedang hancur menemukan kenyamanan dalam dirinya.

Mungkin keduanya hanya diam namun sesungguhnya mereka sedang jatuh kedalam pikiran masing-masing. Yang mana Oniel yang sedang merasa dejavu dengan wangi shampo yang benar-benar tidak asing baginya namun ia tak bisa mengerti perasaan apa yang membuatnya merasa ia pernah mencium bau ini.

Berbeda dengan Shani yang hanya bisa menangis lemah saat Oniel yang terasa lebih canggung memeluk dirinya.

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku

Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

                                     


                                        ...

Hanya hening sampai Oniel mendengar dengkuran halus disertai nafas teratur Shani. Shani tertidur memeluk Oniel.

Dengan Sangat berhati-hati Oniel mulai memberi ruang Shani untuk tidur di kasurnya. Namun bergerak sedikit saja Shani langsung terusik dan itu membuat Oniel harus berulang kali membuat posisi nyaman bagi Shani.

Hingga Oniel terpaksa tiduran dengan menopang kepalanya ditangan sambil menghadap Shani, mengizinkan Shani diposisi memeluknya dari samping.

Begitu terlihat raut lelah dan tenang dari wajah Shani sekarang. "Kamu cantik tapi nasibmu kurang baik" gumamnya memandang wajah Shani.

Disela-sela ia memandang wajah Shani ia masih dapat berfikir siapa sebenarnya Shani ini; mengapa ia nyaman? Bahkan perasaan itu rasanya seperti sudah ada sejak dirinya bangun dari koma.

Bahkan pemuda SMA yang mengatakan bahwa dirinya pacar Shani. Mungkin itu ada benarnya; namun Shani juga berkata dirinya punya pacar yang lupa akan Shani. Itu artinya Shani sedang mempunyai kekasih.

Atau itu hanya sekedar gurauan anak SMA yang naksir dengan Shani. Ia akan menanyakan saat Shani bangun nanti.

   




                                      ...

Shani terlihat meregangkan ototnya dan mulai membuka mata. Lucu sekali, dan seperti bukan pertama kali Oniel melihat wajah bangun tidur Shani namun segera ia tepis pikiran itu saat Shani terlihat kaget dengan keadaan tidurnya.

"Yaampun, Berapa lama aku tidur?" Shani.

"Dua jam" Oniel

Shani sontak melotot dibuatnya. Pasalnya posisi Oniel masih menopang kepalanya. Mungkinkah posisinya sama sejak 2 jam lalu? Mengingat kebiasaan Shani ketika tidur wajib memeluk sesuatu seperti guling. Namun masalahnya saat ini jika benar ia memeluk sesuatu, sesuatu yang dipeluk itu adalah manusia.

"Maaf Oniel, maaf banget" Shani

"Gapapa" Oniel

"Aku tadi meluk kamu?" Akhirnya Shani memberanikan diri menanyakan hal tersebut.

"Iya" Oniel

Shani kemudian merutuki dirinya sendiri karna bagaimanapun Oniel akan merasa asing dengan dirinya.

Adegan selanjutnya adalah Shani izin ke toilet dan mulai memaki dirinya sendiri karna malu kalau saja terdapat aib yang bisa saja Oniel lihat.
(Shani kamu kan sempurna -author)

Sementara Oniel hanya senyum-senyum sendiri melihat tingkah Shani yang terlihat salah tingkah sendiri, meski Oniel tak dapat menemukan titik aib di wajah Shani.









Tbc







Kiw kiw kak Shani salting 😽

Malming cui jadi ada kesempatan up. Huhh 17 Agustus itu akhirnya lewat juga😿  tapi jangan taruh harapan juga nanti author bakal rajin up wkwkwk

Jangan lupa bintangnya dipencet

SasaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang