Chapter 28

468 52 5
                                    

Dibangunkan Alarm memang bukan hal yang menyenangkan. Seorang gadis yang sedang menggerutu karna Alarm yang lupa ia matikan, sejujurnya hari ini tidak ada kegiatan yang begitu penting. Mungkin hanya main ke apartemen Oniel, atau jalan jalan, dan sebagainya.

Sejak kedekatan keduanya beberapa bulan belakangan menjadikan Shani terbiasa akan keadaan yang membuatnya kembali seperti masa pdkt, Shani sudah bisa membalut rapat rapat luka dan menjalani hari dengan apa adanya, menerima semuanya yang entah menjadi kenangan pahit yang membekas, atau menjadi kenangan terindah seumur hidup.

Meski Shani dengan ikhlas menerima keadaan jika suatu saat Oniel akan memiliki pasangan, atau mengatakan bahwa mereka harus asing. Sebenarnya Oniel menyimpan rasa yang sama. Shani berhasil membuat Oniel jatuh cinta untuk kedua kalinya. Meski harus ia pendam sendiri karna Shani tampak seperti enjoy ketika mereka berjalan berdua; Shani tampak tak menaruh perasaan apa apa.

Oniel yang selalu siap mendengarkan keluh kesah Shani setiap saat, setiap sedih, bahkan senang, Oniel orang paling pertama yang akan tau keadaan Shani. Rumah, ya rumah lah julukan terbaik bagi Oniel saat ini. Bahu Oniel tempat Shani bersandar, dada Oniel tempat Shani menangis, Tangan Oniel yang dengan lembut membelai rambut Shani. Dengan semua perkataan manis dan dukungannya, Oniel mampu membalut luka Shani yang mungkin dirinya yang membuat.

Maka disinilah,

Shani indira yang menjadi saksi keseluruhan love language Oniel keluar. Ia mendapat perlakuan manis act of service, word of affirmation, physical touch, Quality time. Semuanya ada, percayalah. Jika Shani sakit, maka Oniel lah obatnya.

Memiliki semua itu memang hal yang indah, namun saat Oniel dekat dengan wanita lain Shani tentu tidak mampu menjelaskan kecemburuan yang ada didalam dirinya. Tetapi lagi lagi itulah yang membuat Shani sadar bahwa jangan berharap pada sesuatu yang bukan hak miliknya. Tapi, Shani akan terus berjuang mendapatkan cinta Oniel yang begitu ia rindukan.

"Kak makan yukk, laper bangett" ucap Oniel manja

"Yaudah mau makan apa, masak aja gimana?? Seru gak sii" Shani

"Eh boleh deh, makan apa ya" Oniel

Setelah meminta pendapat dari teman teman Oniel, akhirnya Shani dan Oniel hanya akan memasak ayam kecap pedas.

Oniel menggunakan motor Adel untuk berbelanja dengan Shani, terdengar tidak modal. Tapi itu saran dari Adel.

   





"Kak yang bener aja, ayamnya murah ini. Apa enak?" Oniel

"Yaampun Oniel.. ga semua makanan murah itu nggak enak ya," Shani

"Tapi kan kak-"

"Sst udah, aku jagonya belanja"

Sebagai seorang perempuan, Shani tentu begitu lihai dalam memilih produk yang murah. meski dirinya sebenarnya memiliki banyak uang,  pastinya ia harus belajar berhemat kala nanti ia hidup bersama anak dan suami.

Shani melangkahkan kakinya menaiki motor dan segera berlalu pergi dengan Oniel.

"Kak Shani yakin ayamnya cukup?" Oniel

"Masih nanya lagi? Cukup kok tenang aja" Shani

Tentu saja Oniel khawatir ayamnya tidak cukup, apalagi di apartemennya tidak hanya dua atau tiga orang, pasangan anak jmt seperti Ashel dan Freya juga sedang ada disana.

"Kak beneran cukup? Disana ketambahan Ashel sama Freya loh" Oniel

Shani lantas memukul bahu Oniel saat kata itu terlontar hampir 5 kali sejak keluar dari minimarket tadi. Sungguh Shani jengkel. "Udahlah niel.. pasti cukup kok, temen kamu gaakan kayak macan kelaparan kan" ucap Shani

"Lah emang kayak macan kelaparan kak, suerr" Oniel

"Apasih" ucap Shani terkekeh

       



                                        ...


Shani dan Oniel masuk dengan membawa belanjaan kemudian Oniel mulai membuka tutorial memasak ayam.

"Kamu enggak bisa masak ayam?" Tanya Shani

Oniel kemudian menggeleng polos. Astaga, Oniel selama ini makan apa.

"Aduhh, yaudah gausah buka tutorial, aku bisa masak kok" Shani

Shani mulai mencuci daging ayam sementara Oniel mengiris beberapa bahan seperti cabai, bawang, dan sebagainya yang telah Shani siapkan. Setelah daging ayam bersih, Segera daging ayam dimasak sedemikian rupa. Tak lupa Shani juga menyisakan ayam untuk digoreng.

Saat Shani membaluri ayam dengan tepung, Secara iseng Oniel mencolek pipi Shani ketika jari Oniel terkena tepung. Shani lalu membalas Oniel. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, Oniel yang sudah cemong karna tepung, sementara Shani hanya satu kali colek. Menurutnya ini impas padahal..

Namun siapa sangka bahwa ternyata Olla dan Lulu malah ikut ikutan merusuhi dengan perang tepung, maka mau tidak mau semuanya ikut perang tepung. Meski ruangan itu menjadi berantakan seperti kapal pecah mereka yang perempuan justru puas melihat semua wajah laki laki disana harus pasrah penuh tepung seperti memakai bedak.

    

                                     ...

Kegiatan masak memasak sudah selesai, kini semuanya sedang makan bersama. Inilah waktu dimana semua akan menyaksikan kebucinan antara Adel Ashel dan Freya Flora.

"Panas gila, niel Ac di sebelah mana ya?" Ucap Olla

"Jomblo klugetan rek" ucap Oniel menggunakan logat surabaya nya.

"Cewe disebelahnya dianggurin" bisik Adel yang langsung mendapat pukulan keras dari Ashel.

Untungnya saat ini Shani sedang sibuk dengan notif Chat nya. Jadi ketika Adel berbisik Shani tidak menyadarinya. Namun ketika Ashel menabok Adel, Fokus Shani seketika buyar.

"Sakit cel, beneran" ucap Adel memelas.

Olla langsung berlagak mual mual, namun bodohnya ia mual mual saat banyak orang makan. Habislah dia terbully.

Obrolan berlanjut jauh kemana mana hingga makan bersama pun selesai. sembari para laki laki membersihkan kerusuhan dapur; Shani Freya dan Ashel membersihkan meja makan dan mencuci piring. Diselingi obrolan obrolan random perempuan.


Hari berlalu dengan kegiatan yang begitu menyenangkan, kini waktunya matahari beristirahat. Dan semuanya beristirahat.








Tbc




Hari perang tepung🤡

YaAllah ampe lupa mau update dari minggu lalu, wkwkkw
Untung ada yang ingetin, sebagai permintaan maafnya author panjangin dikit deh. Tapi nggak juga, tapi panjang kok. Dikit

Wkwkwk makasih ya yang nungguin, walaupun kayanya gaada awowkaowko

Yaudah kalo gitu bintangnya ditekan jangan lupa, hargain tangan akueh yang ngetik inihh.

Janlup vote bray



SasaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang