Sensasi itu, sensasi yang aneh kembali dirasakan oleh Adam. Sengatan saat mereka bersentuhan, yang membuat Adam tegelitik untuk merengkuh tubuh Rania. Merengkuhnya hingga Rania tak dapat pergi kemanapun, tak ada jarak yang membatasi dan tak ada kain yang menghalangi mereka berdua.
Setelah kejadian itu, Adam meyakinkan dirinya sendiri bahwa ciuman itu adalah murni ketidak sengajaan dan kekhilafan dirinya saja. Namun hari ini keyakinan itu sirna, itu bukan khilaf tetapi memang dia tertarik dengan wanita disampingnya ini. Rasa ini nyata, tak dapat dia alihkan atau sembunyikan lagi, pun tidak bisa dia hindari. Dia tentu sadar bahwa masih ada Shannon di ujung sana yang menantinya. Pergolakan batin ini sungguh menyiksanya, kenapa Rania sangat jahat sekali menyiksa batinnya. Nafasnya berhembus kasar, cepat atau lambat dia harus membuat keputusan.
Dari awal memang dia tidak mempunyai perasaan tertarik dengan Shannon. Tetapi dia terus berusaha dan yakin, rasa itu akan terbentuk setelah berlalunya waktu. Semakin waktu berjalan, yang muncul hanya perasaan takut Shannon pergi meninggalkannya yang menyebabkan dia menjadi sangat sensitif dan membatasi ruang gerak Shannon. Daripada rasa sayang akan pasangannya, yang muncul darinya adalah perasaan kakak kepada adiknya—meski faktanya mereka seumuran. Dia hanya butuh Shannon untuk melengkapi kepingan kehidupan sempurnanya di mata orang, memang jahat dan Adam pun mengakuinya.
Sama dengan Shannon, awalnya Adam tak memiliki perasaan apapun terhadap Rania. Namun dia memberikan sedikit perhatian ketika Rania mulai dekat dan semakin dekat dengan Shannon. Adam yang merasa Rania tak pantas berteman dengan Shannon, karena Rania tidak selevel dengan kelas mereka. Saking gilanya, Adam bahkan mengikuti Rania untuk mencari bukti bahwa pertemanannya dengan Shannon itu tidak tulus. Semakin lama dia ikuti, semakin dia terjebak dengan pesona Rania. Semakin dia menolak perasaan itu, semakin dia terjatuh dalam pusaran Rania.
Gadis itu tertidur pulas disampingnya, meski guratan lelah tergambar jelas, hal itu tak menutupi wajah cantiknya. Tangan Adam yang awalnya menggenggam jemari Rania, kini berpindah menuju wajah Rania. Mengusap pelan pipinya, menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya dan akhirnya mengusap pelan bibir Rania. Bibir yang baru pertama kali mendapat sentuhan darinya. Shannon pernah bercerita bahwa seumur hidup, Rania belum pernah berpacaran apalagi melakukan skinship dalam bentuk apapun. Jujur hatinya bersorak gembira ketika mengetahui dia yang pertama. Bolehkah dia berharap, Adam menjadi yang kedua, ketiga, keempat sampai yang terakhir menyentuh Rania?
Merasa ada yang mengusap bibirnya, membuat Rania terbangun. Betapa terkejutnya dia ketika mendapati jemari Adam berada dibibirnya, tak berhenti disitu ketika dia menoleh yang dia dapat adalah Adam yang menatapnya dengan dalam. Dengan segera Rania membuang muka dan menyingkirkan tangan Adam dari wajahnya. Tetapi tangan itu tak mau pergi dan malah mencengkram rahang Rania untuk menatap Adam.
Adam semakin mendekatkan wajahnya, mengikis jarak antara mereka berdua. Sepersekian detik selanjutnya, Rania dapat merasakan bibir Adam telah menempel dengan bibirnya. Kali ini sentuhan itu sangat lembut tanpa ada lumatan.
"Kamu udah bangun." Adam menjauhkan bibirnya, beralih mengecup pipi, hidung, dahi dan kembali mengecup bibir Rania.
Tidak memberi jeda untuk Rania memproses kejadian ini. Adam kembali melumat bibir Rania, kedua tangannya menangkup tengkuk Rania untuk membuat jarak mereka semakin dekat. Sembari memberi elusan di tengkuknya yang membuat Rania geli. Rania memberontak ingin melepas ciuman ini, dengan memukul-mukul dada Adam. Usahanya sia-sia karena pukulan itu tak terasa bagi Adam, justru sekarang tangannya meraba leher hingga punggung Rania yang membuat empunya kegelian dan meremang.
Ciuman itu berakhir ketika mereka berdua membutuhkan oksigen. Keduanya meraup oksigen dengan rakus untuk mengisi rongga paru-paru mereka. Adam mengecup sekilas bibir basah Rania untuk mengakhiri sesi ciuman mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/343799783-288-k681905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Road [Tamat]
RomanceRania yang selalu mendukung Shannon untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Tetapi kenapa justru dia yang terjebak kisah asmara dengan Adam?!