Hubungan Rania dan Adam semakin membaik, sesekali mereka bahkan keluar bersama untuk sekedar makan atau jalan-jalan di malam hari. Rania seringkali memaksa Adam untuk makan bersama di pinggir jalan, yang tentu saja mendapat penolakan dari Adam. Penolakan yang selalu berakhir gagal, karena dengan tega Rania selalu menyuapi Adam. Adam yang berakhir menggerutu kesal dan memajukan bibirnya ketika kesal, yang membuat Rania semakin senang dan rajin membuatnya kesal.Fakta baru yang Adam ketahui adalah Rania sangat menyukai sentuhan fisik. Kerap kali secara tiba-tiba Rania mencubit kecil lengannya, menggelitiki perutnya atau menyentuh wajahnya. Tentu dia tidak keberatan karena sepertinya dia juga mulai menyukai berkontak fisik dengan Rania dan Rania juga tidak keberatan. Satu langkah lagi maka dia akan membuat Rania hanya bergantung padanya sehingga tidak akan melirik orang lain.
Berbanding terbalik dengan Adam, hubungan Rania dengan Shannon semakin menjauh saja. Tak ada harapan mereka akan kembali berteman dekat lagi. Rania tak merasa keberatan, dia tidak rugi sama sekali. Dia memang memiliki prinsip people come and go, dia tak memaksa orang untuk terus bersamanya jika tak ingin. Untuk apa memaksa kehendak orang lain, malah menyiksa batin sendiri. Lebih baik Rania fokus terhadap hidupnya sendiri.
Seperti saat ini, Adam dan Rania sedang menghabiskan waktu berdua di bioskop. Mereka berencana menonton film di malam hari agar suasana tidak ramai. Dan disinilah mereka berdua, duduk di kursi bagian tengah dimana Rania menutup matanya dengan tangan Adam di sepanjang film. Sebenarnya Rania tidak takut dengan hal berbau mistis, tapi suasana malam ini entah kenapa terasa berbeda dan membuatnya takut. Jadilah setiap muncul jumpscare, dia menyuruh Adam menutup matanya atau menutup telinganya.
"Tadi ngeyel pengen banget nonton horror malam-malam, eh taunya penakut." Adam mencubit pipi Rania dengan gemas. Dasar sok berani, begitu batinnya.
"Gue gak penakut ya asal lo tau, ini cuma suasananya aja yang serem!" Ucap Rania tak mau disebut penakut.
Nyatanya selepas dia berbicara, dia malah memeluk Adam yang berada di sebelahnya dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang milik Adam. Hal itu membuat Adam tersenyum gemas, rasanya ingin mengukung Rania sampai pagi. Andai dia tak sadar bahwa mereka berada di tempat umum, sudah pasti Adam akan mencumbu Rania sepuasnya. Dia hanya membalas pelukan Rania dengan erat agar gadisnya tidak merasa ketakutan lagi.
Seusai menonton film, Adam mengajak Rania untuk menginap malam ini dan Rania menyutujuinya karena esok dia tak ada jadwal. Uhm sebenarnya besok Adam harus bekerja di pagi hari, tetapi tak apa toh perusahaan ayahnya tidak akan bangkrut dan dia tidak akan jatuh miskin hanya karena tidak bekerja. Saat ini yang Adam butuhkan adalah mengecas energinya dengan memeluk gadis disampingnya.
***
"Adam kok lo nggak bilang sih kalo nginepnya di rumah lo?" Tanya Rania dengan sebal.
"Ih mau pulang aja gue."
Rania dengan muka paniknya menghentak-hentakkan kaki dengan kesal. Berbeda dengan Adam yang menertawai tingkah Rania disampingnya.
Memang Adam sengaja tak memberi tahu Rania, dia sedang merindukan kamarnya di rumah ini.
"Loh gak bisa dong, kan tadi udah janji mau nemenin. Emangnya kamu nggak pengen liat Milo, katanya kangen tadi."
Mata Rania berbinar, muka lesunya langsung berubah drastis menjadi cerah. "Kangen banget!"
"Tapi takut sama nyokap, bokap lo."
Adam menyeret lengan Rania agar dia beranjak dari tempatnya. "Udah masuk aja, Mama sama Papa aku bukan kanibal. Mereka nggak makan manusia, apalagi cewek bawel!"
![](https://img.wattpad.com/cover/343799783-288-k681905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Road [Tamat]
RomansaRania yang selalu mendukung Shannon untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Tetapi kenapa justru dia yang terjebak kisah asmara dengan Adam?!