[18]

2.8K 232 3
                                    



***


"Chloe Grace Moretz! Kau akan dipenjara akibat kelakuan bodohmu ini."

Hailee terus menerus memaki Chloe. Brooklyn yang mendengarnya hanya tertawa kecil sedangkan Chloe hanya terdiam tanpa mengubris semua perkataan yang di lontarkan Hailee. Kemarin Chloe menyuruh Thomas pergi kepelabuhan untuk melihat kapal selam yang sudah Chloe pesan dari Kolonel Archer juga Lima mobil yang Sam kirimkan untuk Thomas. Lalu pagi ini, Chloe mengajak Brooklyn ke lapangan terbang Pribadi milik Miranda untuk melihat dua pesawat yang akan dipakai Brooklyn.

"Jackie, buka pintunya." Ucap Chloe lewat talkie walkie yang di bawanya. Pintu besi tempat penyimpanan pesawat itu terbuka. Perlahan cahaya matahari pagi mulai menerangi isi di dalam tempat itu. Dan saat pintu besi sudah terbuka seluruhnya, Brooklyn berteriak histeris dan langsung berlari ke arah dua pesawat yang akan dia pakai nanti. Chloe tertawa kecil melihatnya.

"Wow. Dia begitu senang." Ucap Hailee. Dia terheran-heran melihat sikap Brooklyn.

"Brooklyn dulu seorang pilot termuda dan terhebat yang pernah dimiliki Amerika. Tapi, Dua tahun yang lalu dia di berhentikan." Hailee menatap Chloe.

"kenapa?"

"Di satu misi terakhirnya dia melakukan kesalahan, kesalahannya itu.. salah perhitungan. Brooklyn memperhitungkan kalau pesawat musuh akan terlihat dua menit yang akan datang, ternyata pesawat musuh telah sampai dua menit lebih cepat dari pada Brooklyn, akhirnya.. pesawat musuh menembak jatuh pesawat Brooklyn. Dari Tiga puluh orang di dalam pesawat itu, hanya Brooklyn yang selamat...

-..Jadi Hailee, waktu itu sangat beharga. Satu menit terlewatkan bisa saja kau akan tertinggal. Satu menit lebih cepat bisa saja kau mati" Hailee menganggukkan kepalanya.

"Chloe! Kenapa kau bisa membeli jet tempur F22 Raptor?? Dan Helikopter tempur milik Jerman?"

"Aku membelinya dari Jendral Vandy."

Hailee menghela nafas. "Kau akan dipenjar-"

"Pemerintah tau apa yang kita lakukan dan mereka membiarkan kita melakukan apapun sesuka hati kita asal kan asshole sialan itu mati."


***

Sementara itu di pelabuhan.


Thomas sedang duduk manis di bangku kayu di pelabuhan. Dia sedang menunggu Sam, sahabat lamanya. Tadi dia sudah melihat kapal selam yang Chloe beli dari seorang kolonel angkatan laut Amerika. Seseorang menepuk bahu kirinya, Thomas menoleh dan segera tersenyum menatap pria berkumis tipis sedang berdiri di belakangnya.

Thomas berdiri lalu memeluk Sam, "Sam!" Mereka berdua lalu duduk bersampingan. "Mobil pesanan-mu sudah aku kirimkan ke lapangan terbang milik Mira." Thomas mengangguk. Sam menunduk. "Kenapa kau Sam?" Sam menghela nafasnya.

"Thom, pertama kali kau melihat orang yang kau sayangi di belah hidup-hidup di hadapanmu.. apa yang pertama kali kau rasakan?"

Thomas terkekeh, "ya pasti jijik lalu menangis."

"Ya, kedua kalinya kau akan merasa prihatin dan untuk ketiga kalinya kau akan biasa saja." Sam berdiri lalu berjalan menjauh dari Thomas. Thomas yang masih bingung dengan topik pembicaraanya tadi dengan Sam hanya bisa memandang lurus kedepan selagi berfikir tentang hal yang tadi Sam katakan.

THE G-TEAM (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang