_
■■■
"Anne..." Jean yang baru saja terbangun dari tidurnya lantas menyebutkan nama Anne, ia mengedarkan pandangannya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, lalu ia mengambil posisi duduk dan meraih ponselnya yang berada di atas nakas.
Kini jam menunjukkan pukul tengah lima pagi. Semalam dirinya, Naomi, dan Thomas banyak minum di klub malam.
Dan sejak malam Jean terus bertanya-tanya mengenai Anne, di mana dia? Apakah Anne sudah kembali ke kamarnya sendiri? Karena tadi malam setelah berkata ingin pergi ke toilet dia tidak kembali, panggilan dan pesan yang dikirimkannya pun tidak diangkat ataupun dibaca.
Jean bangkit dari duduknya lalu meneguk segelas air putih yang berada di atas nakas, ia memutuskan akan pergi ke kamar Anne, mau bagaimana pun ia harus memastikan bahwa dia berada di kamarnya, ia melangkah keluar dengan langkah gontai dan pandangan berkabur.
Jean pun sesekali memukul pelan kepalanya, berharap rasa pusingnya menghilang, tetapi malah semakin muncul.
"Sorry." Seorang wanita berucap maaf saat tak sengaja menabrak Jean di koridor.
Jean memilih untuk tidak mempedulikan orang itu, ia lanjut melangkah, tetapi wanita di depannya malah menghadang langkahnya.
Jean mengernyitkan dahinya dan tanpa sadar memperhatikan wanita itu dalam waktu yang lama, wanita itu memakai gold maxi dress dari kain satin, rambut pirang sebahu, dan wajahnya... tunggu, Jean menggeleng pelan dengan pandangan yang masih berkabur, mengapa wajah wanita di depannya saat ini terlihat tidak asing?
Jean menghela napas dan memilih melanjutkan langkahnya, tidak ambil pusing mengenai wanita itu.
"Senang bertemu denganmu lagi."
Langkah Jean mendadak semakin gontai karena kini berusaha menguasai kesadarannya berkali-lipat untuk menerima maksud ucapan dari wanita itu, lalu ia berbalik. "Siapa kau?"
Wanita itu tidak menjawab, dia hanya menepuk pundak Jean lalu pergi.
Jean mengendikkan bahunya, dan berpikir sepertinya dia dalam keadaan mabuk juga sama sepertinya, lalu ia melanjutkan langkahnya, tak lama kemudian ia tiba di depan kamar Anne, dan mengetuk pintu beberapa kali, tetapi pintu tak kunjung dibukakan, atau apakah Anne tidur?
Jean menghela napas berat, sepertinya Anne tidur, semalam dia pastinya hanya berbohong, bukan ingin pergi ke toilet, tetapi melarikan diri karena tidak ingin ikut bersama mereka, bukan?
Kemudian Jean melangkah kembali ke kamarnya, memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.
***
Darkan perlahan membuka matanya lalu menggeliat kecil dengan pandangan yang menatap ke depan, ia menatap suasana di luar mobil yang terlihat gelap, sebelumnya ia mengira hari sudah pagi karena ia merasa tidurnya begitu nyenyak walaupun hanya tidur di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫
Подростковая литератураSeason 2 dari ZIONNE "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘮𝘢𝘴𝘢-𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘩...