𝟓𝟑. 𝐐𝐮𝐞𝐬𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬

620 39 8
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

"Hi, Anne."

Napas Anne tercekat, senyuman di bibirnya perlahan mengembang, lalu ia keluar dari lift. "Perawat Ellisa! Lama tidak bertemu!"

"Kau kemana saja, aku ingin bertemu denganmu, tetapi di pesan kau selalu menolak bertemu denganku." Perawat Ellisa mencebik sebal lalu tertawa kecil.

"Sebenarnya aku pergi keluar negeri."

Perawat Ellisa menghela napas berat. "Pantas saja. Sejak awal aku pindah kemari dan berkunjung ke tempat tinggalmu, kau tidak membukakan pintu."

"Kau pindah ke sini?? Sejak kapan??"

"Tiga hari yang lalu." Perawat Ellisa tertawa kecil. "Ibuku akhirnya mengizinkanku tinggal sendiri dan ditemani anjingku ini." jelasnya sambil mengelus anjingnya berjenis pomeranian yang berada dalam gendongannya.

"Mari mampir ke rumahku, aku baru saja dari luar membeli banyak makanan, mari makan bersama, tetapi tunggu," Perawat Ellisa memperhatikan penampilan Anne dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Apa kau baru pulang berkencan? Kau memiliki kekasih sekarang??" Perawat Ellisa ikut bahagia jika Anne benar-benar telah lepas dari lelaki yang terobsesi padanya itu.

Anne menggeleng sambil tertawa kecil. "Aku hanya datang ke acara pesta seseorang saja, mari."

"Kau tidak ingin berganti baju lebih dulu?"

Anne menggeleng dan menatap gaunnya. "Nanti saja!" Ia sangat suka dengan gaun yang dipakainya sekarang.

Perawat Ellisa mengangguk. "Besok akhir pekan, bagaimana kalau kita minum? Tempat tinggal kita di lantai yang sama, hanya perlu melewati beberapa pintu apartemen lain saja."

Anne mengangguk dengan semangat. "Mari!"

***

"Kau ingin kita pergi ke mana?"

"Cafè saja."

Viona tampak berpikir sejenak. "Bagaimana jika kita pergi ke bar? Di dekat sini yang kutahu ada bar."

Tak jauh dari apartemen Anne, yang Viona ketahui terdapat sebuah bar fancy terbaik.

"Baiklah." Darkan cepat mengiyakan karena ada banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Viona.

Tak lama kemudian, mereka pun tiba, Darkan dan Viona segera keluar dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam bar tersebut, dan menuju meja bar, lalu duduk di kursi.

Viona menyapa seorang bartender yang sedang meracik minuman sambil meletakkan salah satu tangannya di atas meja, sebagai sebuah isyarat bahwa ia sudah siap memesan minuman.

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang