𝟐𝟒. 𝐀 𝐒𝐮𝐠𝐠𝐞𝐬𝐭𝐢𝐨𝐧

1.1K 74 12
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

Tonny dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit setelah tiba di sana dan menjalani pertolongan medis awal, dia kehilangan banyak darah di kepalanya.

Kini Anne berada di rumah sakit bersama seseorang yang telah menolongnya, yang tak lain adalah Jean.

Anne pun sempat bertanya, mengapa para polisi dapat datang di waktu yang tepat seakan seseorang telah merencanakan kedatangan mereka.

Jean lantas menjelaskan jika dia tidak tahu apa-apa tentang polisi itu, dan berkata sepertinya para polisi datang dipanggil oleh orang yang tinggal di apartemen itu mengetahui keributan terjadi, sehingga menelepon polisi terdekat.

Jean pun menjelaskan bahwa dia melihat Anne masuk ke gedung apartemen bersama Tonny, dan karena cemas melihatnya bersama lelaki yang diketahuinya tidak terlalu dekat dengannya, akhirnya ia mengikutinya.

Namun, dari semua penjelasan yang Jean jelaskan, Anne merasa bimbang, lelaki itu berbohong atau tidaknya, mengingat dia sering sekali berbohong.

Kini Anne telah berhenti menangis, tetapi ia berpikir hilangnya nyawa Tonny adalah karenanya, membuatnya termenung, menyalahkan dirinya sendiri.

"Anne, ayo kita pulang. Keluarganya Tonny juga sudah datang."

"Jean, harusnya aku tidak mengiyakan ajakan Tonny, kan? Dia menjadi terkena sasaran kemarahan Naomi." Anne mulai kembali terisak, ia sangat sedih mengingat betapa mengenaskannya Tonny saat tergeletak dalam bergelimang darah.

Jean mengangguk. "Iya, kau harusnya tidak mengunjungi Naomi. Aku juga dulu pernah bilang agar kau tidak terlalu dekat dengannya, atau siapa pun, banyak orang di luar sana yang bermuka dua, yang bisa membahayakan dirimu."

"Naomi saja diam-diam dia terbukti membencimu, kan? Tonny juga, bisa saja dia mendekatimu karena ada sesuatu."

"Tonny tidak seperti itu, dia mengajakku secara terus terang mengunjungi Naomi karena dia dulu menyukainya."

"Dan kau percaya begitu saja? Banyak orang yang tidak bisa kita percaya di dunia ini, kau harus selalu berhati-hati, jangan mudah akrab dan percaya pada siapa pun, kecuali aku, aku pasti selalu ada di sisimu, dan menolongmu dengan sepenuh hati."

Anne mengalihkan pandangannya, mendadak muak mendengar ucapan Jean, dan tersadar sepertinya dia sedang berusaha mengendalikan dirinya lagi seperti dulu.

Anne bangkit dari duduknya, begitu pun dengan Jean. "Terima kasih sudah menolongku." Ia tidak lupa untuk berterima kasih, lalu melangkah pergi.

Jean segera mengikuti langkah Anne. "Aku ingin mengantarkanmu."

"Tidak perlu, aku akan memakai taksi." Anne mempercepat langkahnya.

Jean berhenti melangkah, memilih tidak mengikuti Anne, dan membiarkannya sendiri terlebih dahulu.

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang