"Tenanglah, Crisie!" sentak Si Biru. Suaranya menggema di udara dan aku langsung terdiam. "Tessie baik baik saja, dia hanya terluka cukup parah. Hanya saja Kian ... Helen berhasil memangsanya."
"Apa? Apa yang kau maksud dengan memangsa?" cercaku.
"Helen membuat Kian ketakutan dan memakan jiwanya yang dipenuhi rasa takut itu," sahut Si Biru.
Aku membeku di tempatku. Aku terdiam cukup lama sebelum aku berbisik dengan suara gemetar. "Kian sudah tiada?"
"Ya," sahut Si Biru lemah.
"Mengapa kau tidak menolongnya? Kau bilang akan melindungi para penumpang!" seruku.
"Aku sudah mencoba, Cris, namun tenagaku tak cukup kuat untuk mengalahkan Helen." Aku mendengar nada putus asa dalam suaranya.
"Aku semakin bingung, siapa Helen sebenarnya? Mengapa dia bisa ada di sini? Dan kau bilang aku satu satunya yang bisa menolong? Bagaimana bisa?! Kau saja tidak bisa mengalahkannya, apalagi aku?Aku bahkan tidak memiliki kekuatan apa apa." Aku mulai merasa frustasi, kereta ini kacau! Namun aku harus melakukan sesuatu agar Tessie dan Sean aman.
"Kereta ini milikku dan Helen adalah Iblis kelaparan yang tau ada banyak mangsa di sini. Kita bertarung, dia hampir kalah namun ... dia mengambil sandera dari dunia manusia yang bahkan tidak tau dan tidak ingin datang ke kereta ini."
"Sean ... dia sanderanya?" gumamku saat kuingat rantai di tangannya.
"Ya, dia hanya manusia biasa yang tidak tau apa apa. Karena aku tidak ingin Helen menyakitinya, kita membuat kesepakatan. Helen bisa tinggal di kereta itu, Gerbong Keberangkatan dan Ruang Kemudi adalah wilayahnya. Dia kuat di sana namun dia tidak memiliki kekuatan di gerbong lainnya. Dia sengaja mengambil gerbong itu karena orang yang sudah tiba di tujuannya harus masuk ke sana. Dia mungkin ingin mengambil kesempatan untuk menakuti mereka dan melahap jiwanya, namun aku berhasil melindungi mereka hingga perlahan aku semakin melemah setiap harinya. Sementara Helen, dia semakin kuat karena dia memakan aura ketakutan dari Sean, Sean adalah kekuatan utamanya. Dia membuat Sean ketakutan dan memakan ketakutannya sedikit demi sedikit, dia tidak memakannya langsung seperti Kian. Karena itu dia bisa semakin kuat dan aku mulai ragu aku bisa melindungi para penumpang lebih lama lagi, karena itu aku membutuhkanmu untuk membebaskan kereta ini dari cengkraman Helen," jelas Si Biru panjang lebar.
Aku terdiam dan mencoba mencerna segalanya. "Kau bilang dia tidak memiliki kekuatan di gerbong lainnya, tapi mengapa dia bisa menyerangku dan Tessie malam itu? Bahkan dia juga bisa memangsa Kian."
"Maaf, itu terjadi karena aku benar benar lemah saat itu. Kekuatanku terkuras habis untuk menghapus ketakutan dan melindungi para penumpang yang sampai tujuan sementara Helen semakin kuat dan berhasil menembus segel yang kubuat."
"Jadi ... Apa rencana mu untuk membebaskan kereta ini? Kau bilang kamu membutuhkanku, aku akan bantu selama aku bisa," gumamku.
"Kita akan mengurung Helen di ruang kemudi. Tapi kita harus mengeluarkan Sean terlebih dahulu agar dia tidak bisa memakan ketakutannya lagi."
"Jadi dia masih akan tetap ada di kereta ini? kenapa tidak langsung dibunuh saja?" cetusku.
"Tidak bisa, kita akan kalah jika berusaha menghabisinya sekarang. Dia sudah terlalu kuat, suatu saat nanti saat dia sudah semakin lemah barulah aku akan melenyapkannya."
Aku memejamkan mata, menimbang-nimbang apakah aku akan ikut rencananya. "Bagaimana aku bisa menyelamatkan, Sean?" tanyaku setelah hening yang cukup panjang.
"Aku akan mengalihkan perhatian Helen sejenak agar kau bisa masuk ke ruang kemudi dan membuka rantainya."
"Bagaimana cara membuka rantainya? Rantai itu terlihat sangat kokoh," tanyaku.
Tidak ada jawaban, sunyi menerpa selama beberapa saat sebelum kudengar bisikan ragu Si biru. "Aku tidak tau."
Aku menghela nafas frustasi, sesaat sebelumnya rasanya semua akan selesai dengan mudah namun sekarang terlihat makin sulit saja. "Bagaimana bisa kamu tidak tau?" geramku.
"Rantai itu terbuat dari kekuatan Helen, aku tidak tau bagaimana cara melepaskannya. Yang ku tau ketakutan adalah kekuatannya dan hanya kamu soulmatenya yang bisa menolong, ada ikatan kuat di antara kalian yang mungkin bisa membuka rantainya."
"Apakah kekuatan ikatan itu seperti pedang yang bisa menghancurkan baja?" tanyaku sedikit sinis karena aku merasa ikatan itu tidak akan membantu apa apa. Yang harus kulepas adalah rantai dari kekuatan magis dan bukan sesuatu yang bisa dihancurkan dengan perasaan.
"Mungkin saja," sahut Si Biru. "Kau lupa dimensi ini berbeda dengan duniamu, di sini apa pun bisa terjadi."
"Lalu apa tepatnya yang harus ku lakukan? Aku benar benar tidak terpikirkan satu cara pun untuk membuka rantai itu. Bagaimana caranya menggunakan ikatan itu untuk membuka rantainya?" tanyaku bingung. Aku benar benar tidak paham, semuanya terasa begitu rumit.
"Begini saja, mungkin cara ini tidak akan berhasil tapi patut di coba," ucap Si Biru.
"Apa itu?"
"Keinginan adalah kekuatanku, kamu bisa menggunakan keinginan kuatmu untuk membuka rantai itu agar aku mendapat kekuatan untuk membukanya. Aku tidak yakin ini berhasil karena ruang kemudi adalah wilayah Helen," jelas Si Biru.
Aku berfikir sejenak. "Setidaknya ada kemungkinan itu berhasil, ini keretamu dari awal kan?"
"Ya, aku hanya membuat pemisah di antara wilayahku dan Helen agar kita tidak memiliki kekuatan di wilayah yang lain."
Aku mengangguk mantap. "Baiklah akan ku coba."
"Aku akan membuat Helen pergi saat tengah malam nanti. Sebentar lagi matahari terbit, kamu bisa beristirahat di dalam terlebih dahulu," ucap Si Biru.
"Baiklah," sahutku sebelum aku berjalan tertatih ke ujung gerbong. Perlahan aku melompat ke pembatas gerbong yang mungkin tak lebih dari setengah meter. Beruntung aku tidak tergelincir dan jatuh. Ku tatap pintu di hadapanku sejenak sebelum kuhela nafas panjang.
"Semoga saja semua berjalan lancar."
***
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Train at 1:43 AM (End)
FantasyKau ingin bertemu soulmate mu? Cobalah pergi ke stasiun terdekat, tunggu hingga jam 1:43 dini hari Jika kau beruntung kau akan melihat kereta itu Kereta yang terlihat normal, namun jauh dari kata normal Kereta yang akan membawamu menuju tempat di ma...