klu pertama

561 32 0
                                        

"Hai.. Selamat pagi.." teriakku sambil menuruni anak tangga, papa, mama, Tere dan Kak Upi serempak menoleh ke arahku.

"Tadi malem tidur jam berapa?!" tanya papa galak.
"Tadi malem... Hemm.. Hehe tidur jam sepuluh. Ngga malem banget kok pah" kataku sambil menarik kursi yang tertata di kolong meja makan.
"Ngapain ajah Dara??" tanya mama sambil menuangkan coklat panas kegelas ku.
"Makasih ma. Itu mah kan kemarin mama nyuruh aku beresin komik-komikku, ya udah aku baca ulang ajah deh semuanya.. Hehe habis ko masih seru ajah ya padahal dulu sering aku baca" kataku menyodorkan roti bakar kemulutku.
"Besok-besok kan bisa. Ngga baik lho, mata kamu kan juga butuh istirahat" kata papa sambil melirik arlogi dipergelangan tangannya.
"Yuk berangkat..!" kata Kak Upi yang telah selesai sarapan.
"Tunggu dong! Akukan baru duduk" protesku.
"Makanya jangan tidur malem-malem!" kata Kak Upi.
"Iya deh" kataku kesal
"Yuk pah" kata Tere seraya meneguk habis coklat panas yang sudah dingin.
"Dipercepat Dara" kata mama menyalami Kak Upi dan Tere.
"F-I-N-A-L-Y!!!!!" teriakku kesal karna perlakuan Kak Upi pagi ini.
"Biasanya Kalo Kak Upi telat, aku ngga pernah marah deh" batinku kesal.

~~~~~~
@sekolah
"Daraaa" teriak seseorang dari belakang.
Dengan malas aku menoleh ke belakang kearah sumber suara.
Deg...
Deg...
Deg...
"Apa?? Ituu Reza bukan?" batinku

"Hey kok ngelamun? Jalan bareng aku yuk ke kelasnya" kata Reza sambil memarkan senyum yang membuat siapa saja melihatnya meleleh.
"Eh.. Boleh" kataku.
Aku dan Reza berjalan beriringan menelusuri koridor yang sudah padat merayap.

"Oke, aku duluan ya Za" kataku pamit karna aku sudah sampai didepan kelas.
"Eh Dara tunggu deh" kata Reza menahan tangan ku.
"Ada apa lagi?!" tanyaku hampir kesal.
"Aku tuh ngga suka kayak gini Za!! Izinin aku move on!" batinku
"Maaf ya kalo aku anoying banget, aku cuma mau ngajak kamu sarapan doang kok" kata Reza pelan.
"Maaf ya Za, aku udah sarapan tadi" kataku berlalu, namun belum selangkah mendaratkan kaki tanganku sudah ditahan dengan Reza.
"Za plis! Nanti aku ada ulangan, aku mau belajar" kataku berlalu.
Saat aku sampai dibangkuku, aku masih melihat Reza ada didepan kelasku. Tampak Priza masuk lalu melihat Reza dengan tatapan "dia siapa sih?" kemudian Reza tersenyum pada Priza dan berlalu.
"Dia siapa sih? Haha.. Oiya Dara, udah belajar buat ulangan nanti? Buakakakaka" kata Priza disertai dengan tawaan nyaringnya.
"Eh sial... Aku lagi nipu dia lho. Haha" kata ku.
"Udah deh Dara, jangan suka maksa gitu.. Kalo kamu emang masih ada perasaan sama dia dan dianya juga masih ngedeketin kamu jadi ya udah urungi ajah dulu niat kamu buat move on Dar..." kata Priza serius.
"Duh aku musti gimana ya Ja.. Disisi lain Laily berharap banget aku move on, ya aku tau emang niat dia baik biar aku ngga kecewa atau pun sakit hati lagi gara-gara Reza.. Tapi disisi lainnya Reza mulai ngasih aku harapan lagi, mulai dari ngajak aku jalan bareng, sarapan bareng, ngajak aku chatingan dan masih banyak lagi.. Tapi Ja, aku takut itu harapan palsu Ja" kataku.
"Ikutin kata hati kamu ajah deh Dar, udah deh jangan di bahas.." kata Priza tersenyum manis.

Sore ini aku dan Tere diajak sama Mama untuk pergi ke supermarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga yang telah habis
"Kita mau kemana dulu nih Dar?" tanya Mama.
"Makan dulu yuk, Ma" jawab Tere.
"Nah boleh tuh Ma, kebetulan juga pulang sekolah langsung jalan bikin laper. Haha" kataku. Memang iya, sejak disekolah tadi perutku sudah keroncongan.
"Yaudah ayo kita makan disana saja" ajak Mama sambil menunjuk ke restoran bertemakan negara yang terkenal dengan bunga sakuranya.

Selesai makan siang kami pun berniat untuk ke departemen store terkemuka diIndonesia yang menyediakan berbagai perlengkapan wanita.
"Mama mau liat-liat sendal dulu deh.. Kalian terserah tapi jangan jauh-jauh, ok?" kata Mama.
"Huu Mama belanjaaaaaaa bukan beli sendal.. Haha" godaku.
"Capek ah mau duduk di sini ajah" kata Tere sambil dudul di depan cermin yang disediakan untuk orang yang ingin mencoba produk mereka.
"Emang ngga ada yang dipinginin apa Re?" tanya Mama
"Aku mau beli komik Ma, nanti mampir ke toko buku ya ya ya ya Ma. Heje" kata Tere dan mama hanya tersenyum sambil memilah-milih sendal.
"Mama ribet ih kaya ibu-ibu sosmed jaman sekarang hehe" kataku menertawakan mama.
"Hey kamu, sini lho Dara, pilih sendalnya.. Bagus-bagus deh, mau ngga??" kata Mama.
"Aku ngga suka pake sendal mah, apa lagi yang flat kayak gini!! Tau ngga? Kayak ekspresi dia yang flat banget mah. Haha" kataku tertawa girang kemudian duduk disebelah Tere.
"Ih dasar lebay. Haha" kaya mama tertawa dan kembali fokus pada sendal.

~~~~~~~~~~~
Akhirnya sesi berbelanja ria pun diakhiri dengan ngopi di kedai kopi. Aku sibuk memainkan gadget ku tiba-tiba notifikasi ku berbunyi.

Secret admirer : "hei.."

Dara : "siapa?"

Secret admirer : "lupa ya? Kan kita chatingan sampai larut kemarin malam?"

Dara : "lupa"

"Pura-pura lupa ajah deh.. Lagian dia janji hari ini mau kasih aku klu" batinku

Secret admirer : "oke, tadi malam aku janji yaa mau kasih klu kekamu?"

"Yaps" batinku.

Secret admirer : "klu pertama..... 'Aku sepenggalan kisah masalalu kamu' semoga inget"
Dara : "siapa??"

Satu, dua, tiga hingga bermenit-menit tak ada jawaban dari secret admirer.
"Ih ngeselin!!! Dia siapa sih! Nyuekin aku?, ngacangin aku? Bikin kesel ajah" batinku.

Dara : "hey.. Kamu siapa? Kamu kok ngeselin sih ngasih aku satu klu doang? Mana cukup!"

Oke fix! Aku dicuekin lagi!!

Tiba-tiba aku mendengar suara deham'an.
"Eh mama hehe. Kenapa mah?" tanyaku yang sadar dehaman tadi ditunjukkan untukku.
"Kamu yaa ngajak ngopi tapi malah nyuekin mama sama Tere. Ada apa sih di handphone kamu??" tanya mama.
"Tau nih Kak Dara ngeselin abis" kata Tere.
"Ih maaf deh.. Lagi asik---"
"Asik chatingan sama Kak Reza, Ma. Haha" ledek Tere.
"Oh jadi lebuh seru chatingan sama Reza?" tanya mama Sok Kesel.
"Ih mama ngga hehe.." kataku.
"Udah jauh dari sekolah masih ajah ada yang ngingetin soal Reza lagi" batinku.
"Pulang yuk.. Nanti Kak Upi ngamuk tau kita ngga ada dirumah" ajak Mama.
"Ayo" kataku.

"Terimakasih untuk si Mr.SecMir!! Berkat kamu, otakku bercabang! Berkat kamu aku jadi bapik(bawa pikiran) dan berkat kamu ya, aku susah belajar buat ulangan besok!! Semua berkat kamu!! MAKASIH" kataku keras-keras kearah layar handphone yang menunjukkan chatingan ku dengannya.
"Jadi apa gunanya klu pertama dari kamu? Heyyyy!" batinku benar-benar kesal.

Duduk dimeja belajar, buka buku pelajaran, tapi fikiran kemana-mana. "Duh otakku bercabang!" kataku frustasi. "Ah aku ada ide, dari pada aku kepikiran terus mendingan aku tidur dan baru deh pas subuh aku bangun buat belajar" kataku menutup buku pelajaran dan berjalan menuju tepi kasur.

~~~~~~~~~~~~~

"Jam 06:00.. Huaaahh!" kataku kaget melihat jam dinding dikamar. "Sial.. Akukan mau belajar tadi subuh, kenapa malah bangun jam enam??" kataku loncat dari kasur bergegas bersiap-siap sekolah.

"Telat lagi kamu Dara" kata Mama menuangkan susu vanilla ke gelas ku.
"Makasih ma, aku ngga tau deh Ma.. Akhir-akhit ini aku ko jadi suka kesiangan ya?" tanyaku.
"Banyak fikiran mungkin?" tanya Papa.
"Eh? Emang bisa gitu ya Pah?" tanyaku.
"Ya kan mungkin" kata Papa tenang sambil mengunyah nasi goreng dimulutnya.
"Dih.. Si Papa" kataku.
"Mungkin kamu kebanyakkan minum kopi nya kemarin?" tanya Mama.
"Akukan cuma minum setengah gelas mah" kataku.

"Pah berangkat yuk.. Nanti Tere telat kayak kemarin" kata Tere
"Lho? Kak Upi kemana?" tanyaku.
"Dia ada pelatihan gitu deh di kampusnya makanya berangkat pagi-pagi buta" jelas Mama.
"Ooh" kataku mengangguk.

"Sekolah kamu masuk jam berapa sih emang dek?" tanya ku melihat Tere tengah bersandar ria disebelahku.
"Jam tujuh kurang lima menit" jawab Tere, reflek aku melirik ke jam dimobil.
"Setengah tujuh..? Lalu kamu kenapa buru-buru banget kalo berangkat????" tanya ku kesal. Gimana ngga kesal, sejak aku kesiangan jatah sarapan ku selalu saja berkurang, dan itu penyebabnya adalah Kak Upi dan Tere yang selalu terburu-buru.
"Ya habis.. Aku belum nger-- eh ngga ding hehe kan enakkan berangkat pagi ka" kata Tere gugup.
"Hayooo wah pah, Tere jarang belajar tuhhh!!!!!" teriakku.
"Hey kalian kenapa sih? Cepat turun Re, ini sudah sampai sekolah mu" kata Papa.

~~~~~~~~~~~~~

secret admirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang