klu ketiga

466 30 1
                                    

Bell pulang berbunyi, semua murid berhamburan dengan antusias.
Digerbang sekolah aku, Naura dan Laili berpisah.
"Dah Naura.." kata Laili
"Dah..." kata aku dan Naura melambaikan tangan.
"Jadi? Kamu dijemput Dar?" tanya Naura.
"Ngga kok aku mau ke cafe" kata ku
"Oh, hemm hei itu jemputan ku, bye!" kata Naura pamit aku hanya melambaikan tangan.
Tak selang lama taxi pun muncul, tangan ku melambai ke arah taxi yg melintas dan taxi itu mendarat didepanku, aku langsung berlari memasuki taxi tersebut.
"Cafe dipertigaan jalan deket campus ya Pak" kataku kepada supir taxi yang hanya mengangguk mengerti.
Selang beberapa menit taxi pun mendarat tepat di pintu utama cafe, segera ku berikan upah atas jasa transportasi dan segera turun.
"Neng kembalinya!!!" kata supri taxi yang samar-samar terdengar berteriak.
"Ambil saja Pak!" kataku berlalu.

Aku berlari memasuki cafe, namun saat membuka pintu yang aku dapati adalah cafe yang begitu ramai dan padat oleh pengunjung. Setelah aku melihat ke arah jam di pergelangan tangan ku, jam menunjukan pukul 14:00.
"Pantas saja ramai, ini kan jam nya anak kampus istirahat" batinku.

Tiba-tiba handphone ku bergetar menandakan ada notification.
"Secret admirer????" batinku kaget.

Secret admirer : meja 21 masih kosong. Sengaja aku pesen buat kamu, karna aku yakin kamu pasti dateng buat cari tau aku siapa. Haha

Dara : hey! Kamu jangan coba-coba kepedean! Nanti pada saat aku udah tau kamu ini siapa, bakal aku jadiin gorengan tahu!

Secret admirer : oke silahkan Wkwk.. Cepetlah ke sini! Selamat menerka-nerka Dara...

Dara : kamu nyebelin! Eh tapi bener kan kalau meja 21 emang buat aku? Makanya kosong...?

Secret admirer : ntahlah...

Secret admirer : iya bodoh! Cepat kesini!

Aku pun mulai mencari-cari nomor meja 21. Benar saja jika si secret admirer sudah memesankan meja untukku karna meja itu masih kosong.

Aku pun mulai duduk dan meminum minuman yang telah aku pesan tadi, kemudian aku membenarkan posisi dudukku lalu mengambil laptop ditas dan mulai mencari akses wifi cafe.

Selang beberapa menit aku duduk dan meminum minumku, LINE masuk mengakibat kan handphone ku bergetar hebat.

Secret admirer : minumnya kurang?

"Apa sih nih orang!? Sok banget deh" batinku. Ku diamkan saja LINE masyk dari secret admirer tadi dan kembali fokus pada layar laptop.

Kali ini handphone ku diteror LINE dari secret admirer.

Secret admirer : jadi sudah bisa menebak?

Secret admirer : klu pertama, klu kedua dan klu ketuga sudah! Masih belum bisa menebak?

Secret admirer : ayolah kamu ngga seru banget sih!!!!

Dara : ada apa? Jadi aku harus apa?

Secret admirer : tebak siapa aku!!!!

"Ya aku juga udah usaha kali! Emang dia siapa sih sok famous banget!" kataku sambil memperhatikan tiap inci orang-orang yang ada didekatku.

"Ada kakek-kakek yang sedang meminum kopi sambil terus melihat sebuah figura dan mimik wajahnya amat sedih.. Aku putus kan jika kakek tadi bukan si secret admirer! Ayo coba kita ke sisi lain.. Sepasang kekasih sedang bertengkar? Aku fikir bukan juga! Lalu siapa?" batinku lelag kemudian kembali lagi menatap layar laptop.

Cafe semakin sore semakin sepi..
"Coba deh kakek-kakek tadi sudah tidak ada, sepasang kekasih yang sedang bertengkar juga sudah menghilang. Tersisa seorang anak kecil berseragam SD sedang asyik makan ice cream, seorang laki-laki berkaca mata dengan tumpukan buku tebal didepannya, laki-laki berseragam futsal yang sedang meneguk jusnya, tampak seorang laki-laki disisi lain dengan penampilan yang lumayan cool dengan seragam putih abu-abunya ditambah earphone yang menggantung indah di leher, tapi ngga mungkin kalo dia! Look hey! Dia cuek banget sama sekitar, yang dia liat cuma layar laptop doang..! Oke next...! Apa?umm wow dia siapa? Cowo kece yang sedang asyik bermain handphone sambil tersenyum.. Apa dia secret admirer ku??????" batinku

Dara : aku sudah menemukanmu! Tetaplah disitu! Tapi aku masih perlu waktu untuk meyakinkan bahwa itu benar kamu! Secret admirer!

Secret admirer : siap deh.. Aku pulang dulu ya.. Udah sore nih. See you

Selisih beberapa detik LINE dari secret admirer masuk, si cowo kece tadi tampak bangkit berdiri kemudia menghilang.

"Yes! Benar!!! Itu tandanya dia bener si secret admirer!!!" pikir ku sangat senang. Sambil merapihkan barang-barang aku terus saja memikirkan bagaimana bisa aku punya secret admirer sekece dia?!

Sesampainya dirumah aku langsung masuk kekamar lalu mandi, hari sudah cukup gelap.
Selesai mandi aku pun masih terus membayangkan bagaimana wajah cowo kece yang aku rasa dia secret admirer ku.
"Masa sih dia cowo yang selama ini udah jadi pengintaiku sejak lama? Kok wajahnya asing ya?" batinku sambil membuka buku pelajaran.

"Ekhemmm.. Dibuka doang ya, ngga di baca?" kata seseorang dipintu yang membuat ku kaget.
"Ih mama... Aku baca kok" kataku sambil pura-pura sibuk membolak-balik bukuku.
"Kenapa kamu pulang telar Dara?" tanya Mama.
"Tadi aku ke cafe dulu ma, ada missi pentung" kataku membalikkan badan ke arah mama yang sedang duduk ditepi kasurku.
"Missi apa? Deketin cowo?" tanya mama
"Ih ngga ko.. Eh tapi iya juga sih tapi ngga deketin ma! Jadi aku cuma kepo ajah sama orang yang ngaku-ngaku udah lama jadi pengagum rahasia aku.." terangku berapi-api.
"Yaudah boleh, tapi harus bilang-bilang dong kalo mau pulang telat.. Oiyaa ngomong-ngomong.. Mama udah jarang liat si Reza kerumah buat belajar bareng sama si Priza, Naura dan Laili..? Lagi ngga akur?" selidim mama.
"Ngga ko.. Umm emang karna ngga ada tugas yang susah-susah banget sih.." kataku
"Yaudah lain kali ajak mereka dong main ke rumah lagi" kata Mama bangkit berdiri.
"Siap deh" kataku
"Yaudah mama kekamar dulu" kata mama menutup pintu kamarku

"Huft... Nyaris ajah!!" batinku menyeka keringat.
Mama memang tak pernah tau kalau aku dan Reza dulu pernah berpacaran, yang Mama tau aku dan Reza bersahabat, makanya tidak terlalu digodai.

Notifikasi handphone berbunyi, kali ini dari facebook.
Vidi dwi kurnia menambahkan anda sebagai teman

"Vidi? Kayak ngga asing ditelinga deh namanya?!" batinku.
Kemudian aku buru-buru mengambil laptop ditas kemudian duduk dikasur sambil memainkan laptop.
"Vidi siapa ya?" batinku menunggu layar laptopnya berganti menjadi tampilan facebook.
"Nah... Ini dia!" kataku sambil meng-klik nama tadi.

Akupun mulai stalk profil facebook vidi, mulai dari profil picture, kronologis dan bahkan album foto.
Alangkah kagetnya aku saat melihat sebuah album yang berjudul "Sekolah Dasar" didalamnya terdapat foto kak Vidi saat SD dan bahkan foto aku?
Ngga mungkin! Akupun mengembalikan halaman yang barusaja aku kunjungi.

"Sudah lama sekali dia menghilang dan baru muncul sekarang? Apa-apaan nih?!" kataku kesal, namun tetap meng-klik kata 'konfrim' di layar laptop.
Beberapa menit setelah itu sebuah pesan dari facebook masuk.

Vidi Dwi Kurniawan : hai dik..

Sontak aku bingung, dia masih mengingat aku?! Lama aku angguri pesan dari Kak Vidi. Berfikir kenapa baru datang sekarang.

Dara : iya? Ini siapa ya?

Vidi Dwi Kurniawan : sudah lupa?? Apa aku pergi sangat lama?

Dara : ini bener Kak Vidi?

Vidi Dwi Kurniawan : akhirnya inget juga..

Dara : tunggu!! Kaka yang tempo hari nabrak aku dicafe itu kan? Masih ingetkan cafe wkt itu?!

Vidi Dwi Kurniawan : kamu benar, hehe aku masih inget dong... Btw maaf ya waktu itu kaka cuma diem aja, kaka bingung harus ngomong apa sama orang yang selama ini udah kaka cari-cari.. Dan hey kamu ngha bosen di jakarta? Masih aja betah hehe

Dara : iya kak hehe.. Setelah sekian lama ngga ketemu...

Vidi Dwi Kurniawan : gimana kabar mama dan papa?

Dara : mama baik-baik ajah, kalo Papa.. Dia udah ngga ada kak.. Selang beberapa menit setelah kita tabrakan waktu itu.

Vidi Dwi Kurniawan : oh sorry Dara.. Aku ngga tau, turut berbela sungkawa ya.. Yang sabar

Dara : makasih ka.
Just read, status jadi baru saja online.

Aku memutuskan untuk offline juga.

secret admirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang