BRAKKKKKK!!!
Tubuh Chan Young terhempas. Dan Joon Myeon terpaku diam membisu. Ia tak ingin melihat apa yang ada dihadapannya sekarang. Terlalu sakit, ia sendiri tak tahu kenapa bisa sesakit ini. Apakah Joon Myeon menyukainya? Entahlah.
"Chan Young" lirih Joon Myeon.
***
Benturan keras pada kepalanya membuat ingatannya hilang total. Ingatannya tak dapat pulih bagaimanapun caranya. Karena amnesia ini bersifat permanent . Jangan biarkan pasien Han Chan Young mencoba untuk mengingat kembali masa lalunya. Karena itu bisa berakibat fatal. Ya walaupun efek awal hanya sakit kepala yang berlebihan tapi jika terus terjadi itu akan berakibat kematian.
Kata kata itu terus terngiang di otak Joon Myeon. Ia mondar mandir tak jelas disebelah ranjang Chan Young karena khawatir. Ya jujur, ia khawatir.
Ia tak habis pikir kenapa orang tua Chan Young belum tiba. Apakah mereka benar benar tak peduli?
"Neo..Nu..nuguya?" sebuah suara menghentikan aktivitas mondar mandir Joon Myeon. Secara refleks ia memalingkan wajahnya ke arah Chan Young. Ia sudah cukup tau suara itu walaupun terdengar sedikit serak.
Joon Myeon tersenyum menatap Chan Young yang terlihat kebingungan. Ia menghampiri Chan Young dan duduk di kursi sebelah ranjang.
"Nu..guya" tanya Chan Young takut takut.
"Apa kau benar- benar melupakanku Han Chan Young?" Tanya Joon Myeon.
"Mwo? Han Chan Young? Nugu?" Chan Young terus bertanya.
"Arraseo. Dengarkan aku baik baik. Kau adalah Han Chan Young dan aku Kim Joon Myeon. Kau telah kehilangan ingatanmu secara permanent karena kecelakaan yang menimpamu. Tak perlu khawatir aku akan membantumu melakukan kebiasaanmu sebelumnya" jelas Joon Myeon.
"Mwo?! Hilang ingatan secara permanent? Benarkah?"
Joon Myeon mengangguk sambil tersenyum.
"Terus hubunganmu bisa mengenalku dimasa lalu apa?" Tanya Chan Young polos. Bisa dideskripsikan sekarang Chan Young kembali ke sifat awal sebelum ia menjadi badgirl . Ia polos layaknya anak kecil tak berdosa. Dan layaknya anak kecil oon tak tahu apa apa/?
"Hmm itu..a.. aku adalah kekasihmu" sahut Joon Myeon asal. Ia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa mengatakan hal itu padahal ia saja baru beberapa minggu mengenali sosok Chan Young.
"Jinjja? Benarkah kau kekasihku? Pasti kau tahu kebiasaan kebiasaanku sebelumnya bukan. Kau harus memberitahuku" ujar Chan Young dengan mata berseri seri. Ia tak peduli kalau ia hilang ingatan sekarang. Yang pasti ia sangat bersyukur karena Tuhan masih memberinya kehidupan.
"N..ne, aku akan memberitahumu semuanya. Yang pasti kau harus beristirahat sekarang. Agar kau bisa cepat pulang kerumah" sahut Joon Myeon.
"Rumah? Apa aku memiliki orang tua?" Entah kenapa mendengar kata rumah terbesit secuil kata orang tua disana.
"Ne Chan Young-a. Mereka sedang sibuk sekarang. Kurasa mereka akan tiba besok" jawab Joon Myeon asal. Ia benar benar tak tahu harus menjawab apa.
Chan Young hanya mengangguk angguk sambil tersenyum manis.
"Baiklah, lebih baik kau beristirahat" suruh Joon Myeon
"Ne" Joon Myeon tersenyum menatap Chan Young yang mau menurut. Ini tak seperti Chan Young yang ia kenal biasanya. Sangat berbeda.
***
Yoon Hi kini tengah duduk diranjang berukuran king size milik Jong In. Sudah hampir seminggu mereka tidur dalam satu kamar bahkan satu ranjang hanya saja ada selat yang memisahkan. Ia benar benar sangat berterima kasih pada keluarga Kim yang mau menerimanya.