Chap 19 <Inu Anak Asu>

379 52 3
                                    

Happy reading :>


Beberapa hari berlalu akhirnya kondisi (Name) pulih dan bisa melanjutkan kegiatan sekolah nya.

Mona pun kembali ke kegiatan awalnya yg sangat sibuk mengurus pekerjaan menumpuk.

Disekolah >>>

(Name) langsung dikerumuni teman² nya yg menanyakan kabar (Name). Kabar (Name) sih udh pasti baik org dia nya aja udh masuk sekolah, ga mungkin kalau dia lagi sakit maksa buat masuk sekolah.

Kerumunan itu berhasil dihalau oleh Jay karna Zin tak bisa apa karna kruk ditangannya.

"(Name) syukur lah kau baik-baik saja aku sangat mengkhawatirkan mu" ucap Mijin yg mengeluarkan air mata.

"Hiks syukur saja kau tak mati (Name), jika mati mungkin kau akan menghantui ku karna aku mempunyai banyak hutang sama kamu" Sambung Haneul.

Yui datang memecah obrolan mereka. "Ya ampun (Name) kepalamu, kepalamu bagaimana? Apa kau masih mengingatku? Ini berapa" Heboh+panik Yui yg langsung menanyai (Name) takutnya si (Name) amnesia.

"Tenanglah Yui kepalaku baik² saja yah walau masih sedikit sakit" ucap nya meringis.

"Benarkah? Syukurlah aku bisa bernafas lega" ucap Yui.

"Omong² bagaimana dengan org itu?" Tanya Haneul yg dihadiahi peletakan tepat di keningnya.

"Aduh kenapa sih (Name)? aku kan cuma nanya aja" ucap Haneul sambil memanyunkan bibirnya.

"Kau sempat² nya mengingat org itu" geram (Name) karna Haneul bertanya saat berada di hadapan Mijin yg mungkin saja Mijin trauma.

"Aku hanya penasaran bagaimana nasibnya setelah dipukuli oleh 2 org brutal dikelas ini" (Name) menggeleng dan berucap.

"Mungkin saja dia sudah menghilang dari dunia ini dan masuk ke neraka JAHANNAM WUAHAHAHAHAHAHAHAH" ucap (Name) sambil tertawa puas.

"Woah liat mukamu sudah seperti nenek lampir jaman dulu hiyy" Haneul yg melihat (Name) seperti itu merinding dikitt. (Name) berusaha mengabaikan Haneul karna tak ingin membuat kesabaran nya yg sangat berharga itu terkikis sia² oleh Haneul, dia hanya menyiapkan stok kesabaran untuk Zin dan persiapan mental untuk kedepannya.

"Daripada mengkhawatirkan aku, aku lebih khawatir dengan mu Mijin jika waktu itu aku telat sedikit saja" Ucap nya sambil menggigit bibirnya dan menunduk.

"Sudahlah (Name) kau tak perlu mengkhawatirkan aku, aku sangat baik² saja yg ada dipikiran ku saat itu ada lah kau, aku berpikir apakah kau baik² saja setelah mengeluarkan darah sebanyak itu" Mijin memasang wajah yg terlihat sangat khawatir.

"Eh iya ya, menurutku pendarahan akibat luka yg kau alami itu tidak wajar, setauku kalau luka mu hanya karna terpukul dan tergores pecahan beling tidak sampai separah itu sih, ya aku juga kurang tau sihh" ucap Haneul yg mengangguk² berpikir bahwa dia jenius.

"Eummmm bagaimana ya menjelaskan nya" Ucap (Name) sambil menggaruk kepalanya.

"Sebenarnya aku mengidap Hemofilia jadi luka sekecil apapun akan mengeluarkan banyak darah mungkin sebab itu" ucapnya santai sambil mengendikkan bahunya tak terlalu peduli. Author saat ini 🥲🥲

Mereka yg ada dikelas itu sangat terkejut, inti dari yg dikatakan (Name) tadi adalah jika terluka sedikit saja mengeluarkan banyak darah apalagi nanti luka besar, mungkin nyawa (Name) akan melayang.

"Jika seperti itu kau harus menjaga diri baik² agar tidak terluka (Name) dan jangan lakukan hal² berbahaya seperti kemaren lagi hanya karna teman mu dalam bahaya, pikirkan dirimu sendiri dahulu" Ceramah Mijin panjang lebar menasihati (Name).

•Lookism Village Flower°•LVF•&gt;&lt;•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang