Epilog

436 45 3
                                    

Hyunsik mengerjapkan matanya pelan. Raganya terasa lebih leluasa dari biasanya. Dan ketika sadar, ternyata ia sedang berbaring diranjang ruangan rumahsakit.

"Hyunsik!" panggil seseorang saat melihat Hyunsik terbangun

"Mama?"

"Iya, ini mama. Kenapa kamu nyiksa diri sendiri sih, kata papa kamu mogok makan, jarang minum, bahkan ga kena matahari selama berhari-hari, itu enggak baik buat diri kamu Hyunsik!" omel mama Won

Hyunsik melirik kanan kiri ibunya, kenapa ruangan ini penuh banget? Batin Hyunsik

"Kamu ngeliatin apa sih nak?"

"Kenapa ruangan ini penuh banget? Hyun ga suka," ucap Hyunsik pelan

Mama Won terlihat bingung, tapi ia tepis, mungkin putranya masih setengah sadar. "Kamu istirahat dulu ya,"

"Yang lain? Yang lain mana? Jay sama Davin ada? Hyun mau ketemu."

"Barusan mereka dateng, tapi karena kamu lagi istirahat, jadi mereka cuma sebentar."

Hyunsik melihat tangannya. Jam tangan! Ia baru sadar tidak mengenakannya sejak lima hari lalu. Dua hari setelah kepergian Johnny.

Tapi, kenapa engga terjadi apa-apa. Apa semuanya udah selesai? Batin Hyunsik

"J-Johnny?" ucap Hyunsik melihat sosok yang ia kenali muncul, disusul Lex, Leo, Gyu, Beom, Sing dan Wain

Hyunsik jadi terlihat seperti orang gila dimata mama Won karena ia menjerit, menangis, tersenyum dan tertawa diwaktu yang hampir bersamaan.

"Hai! Udah lama engga ketemu, Won Hyunsik." sapa Lex

Hyunsik menggeleng, tidak percaya akan yang ia lihat.

"Ternyata gua ga perlu susah payah nyelesain masalah ini. Jawabannya dateng sendiri, " ucap Johnny

"Intinya kita mau pamit. Jaga diri baik-baik. See you di kehidupan selanjutnya. Stay life, stay healthy." Lex melambai disusul yang lain, menghilang diantara cahaya matahari yang merambat masuk melalui celah jendela

"Andwe!! Andwe!!" jerit Hyunsik sambil menangis

Mama Won tersenyum miris, disatu sisi ia ingin menemani putranya, tapi disisi lain ia takut kalau tiba-tiba berubah menjadi Eugene. Jadi ia tidak bisa lama-lama. Ia pergi meninggalkan Hyunsik dan memanggil dokter.

Mama Won berjanji pada dirinya sendiri kalau ini terakhir kali ia menemui putranya. Ia tidak mau membuat bahaya lagi. Eugene bukan orang yang baik untuk Hyunsik. Biarlah nanti Hyunsik dibawa pergi oleh papanya sejauh mungkin.

"Apa kata dunia kalo gua ke Indonesia cuma buat jadi tukang sapu! Suka ngadi-ngadi lo!" Davin menyenggol lengan Zayyan cukup keras

"Eh, kalo gua nyemplung ditempat sampah gimana?! Kan ga lucu."

"Lucu lah. Nanti gua ketawain kok, tenang aja."

"Ga gitu juga konsepnya Dabin-ssi!!"

"Jay.. Lu bener mau balik ke Indo, terus gua disini sama siapa? Hyunsik juga katanya mau ke China sama papanya." ucap Davin murung

"Duh gimana ya. Gua kesini emang udah direncanain sampe lulus kuliah doang, gua mau ngerintis usaha di Indonesia, lebih gampang dari pada di negara orang."

"Hmm.." Davin semakin melengkungkan bibirnya kebawah

"Jangan ngebuat gua tambah berat buat ninggalin negara ini dong vin. Lo kan bisa cari temen, membuka diri sama oranglain."

"Gua takut, gua ga mau kenal orang baru lagi, karena gua ga mau ditinggalin buat kesekian kalinya."

"Gua ga pinter ngerayu orang sih. Kalo pinter mah, nanti gua rayu mama lo biar ngijinin anaknya ngerantau ke Indonesia."

That Day || Xodiac [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang