20. Blood

236 38 8
                                    

"Hari ini, melelahkan banget.. Padahal ga ngapa-ngapain." Sing menyenderkan punggungnya ke kursi taman, sudah hampir satu jam ia duduk disana

Dan sepertinya, dunia tidak berpihak pada pemuda Mak tersebut. Pasalnya ponsel Sing kembali mati disaat yang tidak tepat.

"Beomsu mana sih! Katanya mau ngasih tau sesuatu!" gerutunya

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Sing pelan dari arah belakang. Namun, saking seriusnya melamun jadi Sing tidak merespon apapun.

"Sing?!" panggil seseorang, membuat lamunan Sing buyar

"Hah? Eh-"

"Ketemu lagi kita.."

"Lo Johnny kan? Tapi- kok- terus- lo? Won Hyunsik? Lo Hyunsik? Pake kursi roda? Sejak kapan?" tanya Sing yang otaknya sedikit nge-lag

Bukannya menjawab, Hyunsik justru menatap panik Sing. "Lo sakit? Kok mimisan?! Banyak banget!!" pekik Hyunsik

Sing langsung ikutan panik sambil memegang hidungnya. "What the hell!!! Kenapa banyak banget!!"

Hyunsik menepuk-nepuk tangan Johnny untuk membantu Sing. "Jangan diem aja dong!! Anterin dia ke toilet umum buat ngebersihin darahnya!!"

Johnny pun menurut dengan sedikit ogah-ogahan. "Ayo! Eh eh." Sing sedikit oleng saat Johnny menariknya untuk bangun

Hyunsik hanya menatap keduanya dengan tatapan kosong. Entahlah, firasatnya mengatakan hal buruk akan terjadi.

"Zayyan, Zayyan, Zayyan.. Cuma nomer dia yang gua punya selain Sing. Gua harus telepon dia." monolog Hyunsik sambil menunggu Johnny dan Sing

Panggilan sibuk beberapa kali.
Misscall beberapa kali.
Hingga akhirnya, diangkat!

"Hallo."

"Lo dimana? Gua lagi sama Sing, dia lagi sakit bukan?"

"Hah? Sorry, putus putus suaranya. Bentar."

Hening cukup lama. Hyunsik sedikit takut, karena suara Zayyan sepertinya habis nangis? Jangan-jangan terjadi sesuatu juga? Pikir Hyunsik.

"Halo? Siapa tadi?"

"Gua Hyunsik."

"Ya ampun, Hyunsik!!" tiba-tiba terdengar suara antusias Zayyan. "Kita hampir keilangan temen kita lagi Hyun!!"

"What?! Siapa?!"

"Beomsu. Dia tiba-tiba pingsan sambil mimisan. Dokter bilang-"

"Tunggu!! Mimisan?"

"Iya. Sebelumnya dia sehat-sehat aja, terus ya gitulah. Sempet dibilang udah engga ada sama dokter, tapi ternyata dia masih bertahan!!"

"Sing! Dia juga sekarang lagi mimisan, dan gak wajar banget."

"Sekarang lo dimana? Share lock!"

Tut..
Telepon dimatikan oleh Zayyan. Tak lama muncul notif kalau Hyunsik telah dimasukkan ke grup chat.

Bos Nine. Hyunsik tersenyum getir, ternyata belum dirubah sama sekali.

Hyunsik mengirim lokasi saat ini ke grup chat tersebut.

Johnny kembali dengan Sing yang sudah memucat. Membiarkan Sing duduk lagi.

"Hyunsik. Gua rasa, mereka korban sebenernya. Bukan cuma lo, Lex, Gyumin, Leo, yang diincer. Tapi kalian bersembilan. Dan lebih parahnya, ada dua pihak yang ngerebutin jiwa kalian." jelas Johnny

"T-tapi, lo tau dari mana?"

Johnny menekan nadi ditangan Sing yang masih sadar tapi sedikit lemas. "Tadi nadinya sempet ilang, dia juga sempet ga sadar. Gua bisa narik kesimpulan kalau ini, ulah makhluk lain yang ga terima jiwa ini diambil yang lain."

That Day || Xodiac [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang