2. Duka

495 67 3
                                    

Lex tiba-tiba merasa nyeri pada kakinya, ternyata kakinya tertancap sesuatu yang tajam. Tapi ia masih berusaha untuk berjalan dan bersembunyi dibalik pohon besar.

"Argh.." Lex mencabutnya, darah pun mengalir dengan rasa perih dan nyeri luar biasa, kepalanya ikut terasa sakit

Darah yang keluar semakin banyak, sampai Lex merasa sangat lemas hingga tak sanggup untuk bernapas. Oksigen yang ia hirup seakan menolak untuk masuk. Sebelum benar-benar tak sadarkan diri, ia melihat Zayyan yang terlihat sangat panik.

"Lex!! Lex!! Gua mohon engga Lex!! Jangan pergi!!" panggil Zayyan sambil menepuk-nepuk pelan pipi Lex

"Maaf," satu kata yang keluar sebelum napasnya tak bisa lagi Zayyan rasakan

Zayyan menahan tangisnya yang meronta ingin keluar. Apalagi saat melihat robekan di kaki Lex yang cukup besar.

Zayyan menahan tangisnya dibalik dada bidang milik Lex. Iya, Zayyan memeluk Lex. Bukan homo, tapi karena rasa sayang yang tumbuh selama bertahun-tahun menjalin pertemanan.

"Engga Lex!! Lu ngeboongin gua kan? Lu boongin gua kan!! Iya kan?!! Ini cuma prank kan? Ini cuma mimpi kan?? Kita belum berangkat, gua masih tidur ini!!" batin Zayyan terus menolak kenyataan

Zayyan tiba-tiba merasakan getaran dari saku jaket Lex, ia pun langsung mengambilnya.

Ponsel Lex ternyata disetel pengingat. Isinya adalah: Sekarang hari ulangtahun Hyunsik!

"Lo bahkan belum minta maaf sama Hyunsik,"

Jari Zayyan tak sengaja memencet note yang ada di hp Lex. Ia pun membacanya.

Gua tulis aja dah, biar gua kaga lupa, gua kan pikunan.
Nanti setelah sampe di tempat tujuan gua mau kasih sesuatu ke Hyunsik, buat permintaan maaf sekaligus hadiah ulangtahun.
Kalimat yang harus gua ucapin, semoga gua engga lupa deh:
Hyunsik, gua minta maaf ya.. Gua tau omongan gua waktu itu emang salah, gua ga maksud kaya gitu kok. Gua kenal lo udah lama, gua belom pernah ngeliat lo semarah ini. Jadi gua rasa kesalahan gua emang udah keterlaluan banget deh. Makasih lo masih ijinin gua buat ikut. Lo baik banget tau ga. Selamat ulangtahun sayangnya Lex yang pengertian..

Zayyan tidak bisa berkata-kata, tidak ada yang tahu sama sekali permasalahan keduanya sampai saat ini.

"Sekarang gua ga bisa nuntut penjelasan sama lu Lex, moga gua bisa dapet jawaban dari Hyunsik. Gua bakal bawa hape lo," ucap Zayyan sambil sesenggukan

Zayyan bangkit, tapi sesaat kemudian terduduk kembali. Tidak mungkin ia meninggalkan Lex sendirian ditengah hutan.

Zayyan dilema. Di satu sisi jiwa tak teganya ingin tetap disini, disisi lain ia ingin pergi untuk menyampaikan pesan terakhir Lex pada Hyunsik.

Hampir setengah jam Zayyan berpikir sambil melamun, tapi ia masih belum bisa mengambil keputusan.

Dunia memang sempit. Faktanya memang seperti itu. Hyunsik dan Beomsoo melewati jalan tersebut untuk kembali ke tempat awal mereka terdampar.

"Lex!!" histeris Hyunsik dan Beomsoo

"Lex bangun!! Ini gua Hyunsik!!"

Hal yang sama dilakukan oleh Hyunsik, berusaha membangunkan seseorang yang sudah pergi.

"Zayyan! Lex kenapa?!!" bentak Beomsoo

"....." Zayyan tak menjawab

"Zayyan!! Jawab!!" bentak Beomsoo lagi

Karena tidak mendapat jawaban, Beomsoo melihat dari dekat wujud temannya itu.

Beomsoo menutup mulutnya rapat-rapat. Ia agak mual dengan penampakan dan bau anyir darah. "Huek," Beomsoo paling tidak kuat dengan yang namanya darah

That Day || Xodiac [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang