Chapter 22 : Revive?

1.3K 90 18
                                    


Sasuke masih mendekap tubuh Sakura dalam dekapannya, ia menangis, tubuh Sakura yang tak bernyawa, Sasuke sebak, bahkan tak mampu menahan rasa sakit, dan rasa sepi yang muncul kembali setelah rasa sepi yang ia rasakan saat pembantaian klan Uchiha terjadi 10 bertahun-tahun lalu.

Kini, Sasuke telah kehilangan Sakura-nya. Sasuke merasa sangat sedih dan begitu merasa kehilangan.

Naruto melihat betapa sedih dan tertekannya Sasuke. Dengan kematian Sakura yang tragis itu.. Naruto juga merasa terpukul atas kematian cinta pertamanya serta sang sahabat yang selalu ada di sisinya tidak ada disaat dia senang dan duka.

Kakashi pula —Sebagai mantan guru..hanya bisa melihat sendiri kejadian berulang yang menimpa mantan sahabatnya, Rin nohara.

Sejak awal, Kakashi sudah menduga hal ini akan terjadi, namun ia berusaha menghindarinya sebisa mungkin. Namun, takdir telah menang dan pada akhirnya Sakura ditakdirkan menjadi korban pertarungan Naruto dan Sasuke.

Air mata Sasuke terus mengalir di pipinya, mata Sharingannya aktif dan bayangan Sakura ada di matanya.


"Sakura!!! bangun! Sakura!!"



Sasuke terus mengguncang-guncang tubuh tak bernyawa kunoichi pink itu, Sasuke terus meratap dan menangis sekeras-kerasnya, hati Sasuke yang dulu keras menjadi retak dan hancur berkeping-keping karena kehilangan seseorang yang begitu berharga dalam hidupnya.


Cahaya kehidupan Sasuke mulai redup, hati Sasuke mulai terasa berat bahkan kakinya sudah terlalu panjang untuk berdiri. Sasuke melihat pedang yang telah ia gunakan untuk menusuk jantung Sakura dan merenggut nyawa wanita yang dicintainya.. lalu , Sasuke menghancurkan pedang dengan sambaran petir.

Tiba-tiba Naruto dan Kakashi tersentak, dan terkejut.

"Sa-Sasuke?!"


Sasuke tidak merespon, malah perlahan bangkit, mengangkat tubuh Sakura ala bridal dan menatap wajah gadis itu dengan mata rinnegannya yang penuh air mata darah.


Hal itu membuat Kakashi dan Naruto sedikit tersentak dan berubah dari reaksi sedih menjadi reaksi terkejut.

"Sakura."

Sasuke menitikkan air mata darah, menatap sosok mayat Sakura di pelukannya. Tiba-tiba awan berubah menjadi mendung, hujan mulai turun dengan deras diikuti suara guntur dan kilat. Anjing mulai menggonggong.

"Auwuuuhhh!!!!"

"Auwuhhh!!"


"Sasuke..apa yang kau ingin lakukan?!" Kakashi agak panik, risau, jika Sasuke tidak dapat menerima kenyataan kematian Sakura.

"Jangan bicara dengan ku!" Sasuke memberikan pandangan tajam, ke arah Kakashi.

"Teme! aku tahu kau sedih,tapi tolong jangan melakukan hal lagi dattebayo! Sakura-chan juga tidak mahu semua ini terjadi!"

"Diam dobe!!" Sasuke menatap Naruto dengan mata Rinnegannya yang dihadiahkan oleh Petapa enam jalan kepadanya.

Naruto terbeliak saat Sasuke malah menengkingnya.

"Ini semua salahmu! jika Sakura tidak melindungi mu, dia tidak akan menderita!" tuduh Sasuke tanpa basa basi.

"Sasuke! ini bukan salah Naruto! ini keputusan Sakura sendiri!" kata Kakashi, cuba menjelaskan tetapi pendengaran Sasuke seakan telah tertutupi dengan bisikan syaitan.


"Sakura tidak layak mendapatkan semua ini..dan aku akan pastikan, dia dapat kebahagiaan yang dia inginkan!" Sasuke bercakap dengan nada tegas dan suara bariton yang jelas.

Ninja Nukenin (Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang