BAGIAN 1: Final Sea Games Kamboja 2023

756 18 0
                                    

Peluit panjang tanda akhir pertandingan telah dibunyikan wasit. Kali ini benar-benar telah berakhir. Bukan karena gagal paham yang berakhir dramatis dan dianggap prank  wasit seperti yang terjadi pada Dewangga beberapa menit lalu. Waktu penuh di pertandingan final babak kedua Sea Games 2023 ini terpaksa harus berakhir dengan skor yang imbang. Tentu hal tersebut bukanlah hasil yang ingin aku dan kawan-kawan peroleh. Tapi, lagi-lagi selalu ada saja hal yang membuat kami—para pemain kehilangan fokus. Akibatnya, satu gol harus kembali bersarang ke gawang Adi Satryo di menit akhir dan meyebabkan kami harus kembali berjuang di waktu tambahan 2x15 menit.

Beginilah kami sekarang. Di ruang ganti yang tidak begitu luas, Coach Indra memberikan motivasi kepada kami tanpa henti. Menurutnya, kami hanya perlu bekerja lebih keras sedikit lagi sebelum menjadi juara. Coach Indra terlihat begitu yakin ketika mengatakan hal itu. Saat menyampaikan strategi di hadapan kami pun beliau juga sangat serius. Sesekali nada bicaranya sedikit ditekan, sesekali mengeras lalu memelan, dan sesekali pula Coach Indra masih menyempilkan humor juga tawanya. Tapi, kami—para pemain, sekali lagi tidak bisa memungkiri jika mental kami sangat drop. Saat ini yang ada dibenak kami, khususnya diriku sebagai kapten dari kesebelasan ini adalah harapan seluruh masyarakat Indonesia. Sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa tim ini sangat diharapkan mampu membawa medali emas ke tanah air setelah 32 tahun puasa gelar. Meskipun sebatas gelar juara di Sea Games, tapi sungguh masyarakat Indonesia haus akan hal itu.

Selama briefing dengan manajer, jajaran pelatih, dan juga dengan official  aku hanya bisa melihat kawan-kawanku kian merunduk. Marselino yang biasanya cengengesan dan usil kali ini bisa terlihat diamnya. Komang yang begitu sangar di lapangan juga terlihat sedikit berkaca-kaca di pojok sana. Atau mungkin Adi Satryo yang merasa bersalah, karena tidak mampu menepis tendangan tadi terus gusar dan tidak tenang. Sedangkan, aku sendiri lebih sibuk berpura-pura kuat dan tegar supaya bisa menguatkan yang lain. Karena bagaimanapun ban kapten masih betah melingkar di lenganku. Rasanya tidak pas jika aku, seorang kapten tim yang dipercaya oleh pelatih harus menunjukkan kesedihan apalagi kemurungan. Pada saat seperti inilah diriku diperlukan untuk tetap menjadi penguat untuk kawan-kawanku yang lain. Dan benar saja saat Coach Indra selesai dengan arahannya, beliau langsung melemparkan bola liar ke arahku. Ia memintaku untuk memberikan semangat kepada kawan-kawan yang lain sekaligus memintaku untuk mempimpin doa sebelum kembali masuk lapangan.

"Do, semangatin kawan-kawanmu... terus pimpin doa. Sebentar lagi kita cetak sejarah baru!" Pinta Coach Indra sambil menepuk bahuku. 

Aku yang memang berada di dekat beliau terkejut mendengarnya. Bagaimana caranya menyemangati kawan-kawan yang lain padahal aku juga sedang drop begini. Kata-kata apa yang akan keluar nantinya jika dipaksakan. Aku sedikit ragu, tapi selama tidak dipaksa tidak akan bisa.

"Oke, kawan-kawan semua... " ah, entahlah aku akan bicara apa.

"Mungkin kita sama-sama terkejut dengan hasil tadi dan itu cukup kita lupakan. Selanjutnya kita harus bisa fokus dan berjuang sama-sama lagi. Karena kalau nantinya kita jadi juara bukan hanya karena kerja keras satu orang. Tapi, kita semua akan dikenang," ucapku sambil menyapu mata kawan-kawanku yang kini mulai terlihat semburat semangatnya. Ajaib.

"Kita juga harusnya main tanpa beban di final ini. Ingat untuk selalu mengutamakan kerja sama tim dan tidak menonjolkan diri pribadi... ." 

Yang terakhir ini aku mengutip dan menengaskan lagi dari yang disampaikan Coach Indra beberapa saat lalu. Barulah setelahnya kami membentangkan Sang Merah Putih di ruangan sepetak ini sekaligus berdoa memohon campur tangan Tuhan di setiap langkah dan lari kami. Kami semua amat khusyuk merapalkan doa-doa tanpa suara. Hingga akhirnya ada ketukan pintu yang harus memaksa kami menyudahi ini semua. Panitia meminta kami segera bersiap, karena lima menit lagi pertandingan akan kembali dimulai.

MEMORABILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang