"How dare you."
"I don't know, I just follow my body. And you're cute."
---*---
Oh, can't nobody do it like you
Said every little thing you do
Hey, baby say it stays on my mind
And I (and I), I'm officially
Jisoo melirik dengan senyum lucu ke arah laki-laki di sebelah kanannya. Gemas karena selama lagu Tamia diputar, laki-laki dengan kemeja lengan panjang yang digulung hingga siku, tangan kanannya memegang segelas whiskey yang sudah tersisa sedikit, serta tangan kirinya ia angkat tinggi-tinggi sembari menyanyikan Officialy Missing You keras-keras.
"Hahahaa..." Jisoo tak lagi dapat menahan tawanya melihat betapa serius wajah laki-laki itu menghayati lagu hingga selesai.
"Ganggu ya?" yang sejak tadi diperhatikan akhirnya menoleh ke arah Jisoo, merasa tak enak.
"Enggak. Lucu aja. Karaoke kayak abis digugat cerai." laki-laki tadi mengingatkan Jisoo pada Soonyoung yang selalu paling heboh saat diajak ke DeeDee Bar untuk sekadar melepas penat dari padatnya pekerjaan menjadi budak korporat dan sekadar bersua dengan sahabat, maka karaoke beramai-ramai di bar adalah solusinya.
Jisoo menyesap cocktail dengan sedikit tequilla di dalamnya. Asam, manis, segar, dan sedikit getir cukup membuatnya lepas sejenak dari segala lelah.
"Anyway, Jisoo!" Jisoo mengulurkan tangan kanannya, mengajak berkenalan. Beruntung ia hanya sendirian, tak terbayang jika ada Hao, Tiffany, Jeonghan, dan Soonyoung di sini sekarang. Ia pasti sudah digoda habis-habisan.
"Seokmin. Sendirian?" duh, basi sekali. Seokmin merutuki dirinya yang sangat kaku saat berkenalan dengan makhluk-makhluk manis seperti Jisoo begini. Terlihat sangat tidak berpengalaman.
"Iya, sendirian. Kamu juga?" kamu katanya. Jisoo niat sekali membuat anak orang salah paham. Baru juga kenal, sudah aku-kamuan.
"Iya, sendiri. Bawa mobil?" tolol kau Seokmin. Buat apa juga bertanya bawa mobil atau tidak? Seperti kriminal saja.
"Hmmm enggak. Naik taksi. Aku ke sini pasti minum. Gak berani bawa mobil." Jisoo menyesap lagi minumanannya. Bodoh sekali karena ia merasa gugup bersebelahan dengan laki-laki ini. Perawakannya tegap, aroma maskulin kuat tercium dari tubuhnya, dan lihatlah fitur wajahnya yang terlihat tegas. Menggoda iman.
"Aku naik MRT. Gak berani juga ke sini bawa kendaraan."
Ada hening selama beberapa menit. Seokmin kikuk untuk memulai lagi pembicaraan. Jangan sampai Jun tau betapa payahnya Seokmin, seorang residen di rumah sakit terbaik milik pemerintah, dan damn usianya 30 tahun dan tak bisa mencari topik pembicaraan agar terlihat menarik di mata objek incarannya. Alamat Seokmin sulit untuk menikah jika begini.
Let it burn, let it burn, gotta let it burn Deep down, you know it's best for yourself, but you Hate the thought of her bein' with someone else But you know that it's over, we knew it was through
Seokmin membelalakkan matanya saat tangan kirinya ditarik pelan dan bibirnya merasa dilumat perlahan. Jisoo menciumnya!!
Jisoo menarik bagian depan kemeja Seokmin, merapat ke arahnya. Kedua tangannya ia kalungkan di leher laki-laki itu sembari bibirnya terus melumat bibir Seokmin yang basah karena whiskey saat Burn milik Usher mengalun dan seluruh manusia di bar itu menyanyikan keras-keras liriknya. Suasana yang terbangun membuat Jisoo tak bisa untuk menahan segala hasrat melihat laki-laki menggemaskan dan terlihat matang berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (Seoksoo) - Second Life Universe
Fanfiction"Gak mungkin saya tinggalin kamu." "Gak ninggalin tapi nyakitin. Nyakitin Jisoo gak nanti?" "Gak akan. Gak akan pernah Jisoo. Aku gak bakal nyakitin kamu. Gak mungkin. Aku gak akan bisa kayak gitu. Gak bakal." mpreg, married life, bxb