"Iya, mau seneng yang lama. Seneng banget soalnya Bapak inget sama Babab, Bapak sayang Babab kan ya?"
......
"Sakit gak?" Seokmin mendongak menatap Jisoo yang menimbang sepatu yang Seokmin pakaikan sekarang. Bentuknya bagus, warnanya cocok, minimalis dan kekinian. Jisoo suka. Warnanya putih pula, seleranya.
Namanya pendewasaan. Dulu, Jisoo pasti tak akan pernah mau keluar rumah jika tak ada barang-barang bling-bling menempel di tubuhnya. Statement katanya. Entah studed shoes Valentino kekinian, outer fuschia menyolok mata, atau jam tangan berwarna copper yang sering ia kenakan. Pokoknya, harus ada satu elemen yang menarik perhatian. Sekarang sudah tidak. Jisoo menghibahkan banyak barangnya pada seorang teman lama yang memiliki start-up khusus pre-loved barang-barang mewah. Jisoo tak ambil untung banyak, yang penting lemarinya serasi dengan milik Seokmin agar tak ada lagi pakaian pink neon menyempil di tengah kemeja-kemeja Seokmin yang warnanya itu-itu saja. Nyaris lima tahun hidup bersama, selera Jisoo banyak ter-influence oleh suaminya. Bukan sebaliknya.
"Agak sakit," Jisoo mengernyit sedikit. Kehamilan membuat kakinya membengkak, Jisoo tak punya lagi sepatu yang muat dipakainya.
"Huufftt..." Jisoo sekali lagi mencoba mengaitkan kancing pada celananya. Tentu saja gagal, Baby G sudah terlalu besar di dalam dan bodohnya Jisoo baru sadar.
"Kenapa?" Seokmin yang mengusak pelan rambut basahnya, menatap heran Jisoo yang termenung di depan cermin kamar mereka.
"Sempit banget ya?" Seokmin kemana saja? Inilah akibat terlalu egois hingga banyak meninggalkan Jisoo sendirian. Seokmin terlalu sibuk bergelut dengan pikirannya hingga tak miliki waktu untuk sadar bahwa ada Jisoo yang hamil sendirian. Ada Jisoo yang gelisah sendirian. Ada Jisoo yang selama ini berkeliaran di rumah mengenakan piyama seadanya karena Seokmin sibuk marah-marah, sibuk dengan pekerjaannya dan belakangan... berobat. Luar biasa.
"He'eum, aku... aku pake celana tidur aja," Jisoo menyerah. Sudahlah, memang hamil stylish hanya milik Victoria Beckham, Jisoo mana bisa. Itu hanya ada di instagram. Jadi ayo Jisoo sadar dan kembali pakai piyama.
"No, Beib... temenin aku cari sesuatu abis ini. Kita pergi ya? Sebentar aja. Ak—"
"Kemana? Seokmin ada praktek kan? Aku... aku mau di rumah aja," Jisoo melepaskan genggaman tangan Seokmin pada lengan kanannya. Lagipula, lucu sekali suaminya. Memang Jisoo bisa kemana dengan piyama celana karet yang bahkan ia terus pakai ulang? Bikin malu saja. Sudah benar Jisoo di rumah saja seharian.
"Sebentar Beib. Aku praktek cuma tiga jam, nanti aku jemput lagi di rumah. Temenin sebentar aja. Please? Hmmm?" Seokmin, masih dengan bathrobe melekat, memohon dengan sangat. Keterlaluan, bahkan saat matanya dengan cepat mencari celana pilates Jisoo saja, ia kesulitan. Semuanya pasti sudah sempit dan satu-satunya pakaian 'pantas' yang Jisoo miliki hanyalah one-set yang ia kenakan untuk gender reveal tempo hari. Bagaimana bisa ia menjadi Bapak sebentar lagi kalau kelakuannya saja menelantarkan Bababnya Baby G begini hmm?
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (Seoksoo) - Second Life Universe
Fanfic"Gak mungkin saya tinggalin kamu." "Gak ninggalin tapi nyakitin. Nyakitin Jisoo gak nanti?" "Gak akan. Gak akan pernah Jisoo. Aku gak bakal nyakitin kamu. Gak mungkin. Aku gak akan bisa kayak gitu. Gak bakal." mpreg, married life, bxb