Chapter 20

1.4K 52 1
                                    


"Jangan sakit lagi sayang-sayangnya Bapak."


---*---


"Mau apa sayang?" Seokmin langsung menghampiri Jisoo yang terlihat mencoba untuk duduk. Hari pertama mereka akhirnya kembali ke rumah setelah Jisoo 5 hari dirawat di rumah sakit. Tentu Seokmin masih harus berjaga-jaga dan menjadi suami siaga untuk Jisoo yang sebenarnya tidak begitu rewel namun tetap saja keadaannya yang belum prima cukup membuat Seokmin senewen.

"Pusing kalo tidur terus." Jisoo menjawab sembari mencoba memposisikan diri untuk bersandar pada kepala ranjang. Sudah sore dan seharian yang ia lakukan hanya berbaring.

"Mau makan sayang? Atau mau apa? Snack? Atau ada pengen apa? Biar aku beliin." Seokmin duduk di pinggir ranjang, tangan kanannya mengelus pelan kening Jisoonya sayang.

"Gak ada. Tadi kan udah makan sup jagung. Kenyang." Jisoo menggeleng pelan. Kedua tangannya memainkan telapak tangan sang suami karena memang ia hanya mau begini saja. Berdua dengan Seokmin tanpa harus melakukan apa-apa.

"Nanti makan malem mau apa?" Seokmin makin memajukan tubuhnya, kemudian mencium bibir ranum itu pelan.

"Hehehe..." Jisoo terkekeh setelahnya. Rindu juga ya dengan skinship skinship yang biasa mereka bagi berdua. Sepertinya, saat pacaran mereka lebih banyak bermesraan ketimbang setelah menikah eh atau hanya akhir-akhir ini saja ya hubungan mereka cukup porak poranda?

"Sayang..." Seokmin ikut tersenyum lebar melihat Jisoo yang sudah terlihat lebih segar dan cerah. Lewat sudah masa-masa menegangkan yang membuat jantung Seokmin bak loncat keluar.

"Aaahhh..." tangan kanan Jisoo menyentuh perutnya yang kini makin terlihat membesar, si bayi protes nampaknya karena sang Ayah nampak melupakan dirinya.

"Ada yang jelous ini. Siapa ya? Siapa yang sebel soalnya gak Bapak cium? Hmmm? Siapa?" Seokmin menundukkan sedikit tubuhnya, mencium lama perut berisi bayi 28 minggunya. Sudah sejauh ini ternyata.

"Sayang sekali Bapak sama Babab, sama Baby G." Seokmin menatap Jisoo lamat-lamat, kemudian memeluk tubuh itu sayang. Hatinya begitu penuh dengan bahagia dan kelegaan.

"Jangan sakit lagi sayang-sayangnya Bapak." diciuminya kepala itu lama. Tangannya makin erat merengkuh Jisoo di dalamnya.

"I love you sayang..." tak lupa ia bisikkan seberapa besar rasa cinta itu untuk Jisoonya. Begitu besar, begitu luar biasa.

"Makasih ya Bapak udah sayang-sayang Babab sama Baby G." Jisoo tersenyum dalam pelukan suaminya. Hatinya pun menghangat. Sosok ini...sosok ini yang selama ini ia rindukan.

"Kak...ini ada...ah elah!" Seungkwan yang melihat pintu kamar kakaknya terbuka setengah, masuk ke sana dan menemukan kedua kakaknya sedang berpelukan mesra.

"Mbok ya ditutup pintunya!" kesal karena kenapa sih ia selalu harus menyaksikan adegan-adegan begini? Bikin makin rindu Hansol saja!

"Kenapa Dek?" Seokmin terkekeh kecil saat ia menolehkan kepala ke belakang dan yang ia dapatkan hanya siluet tubuh Seungkwan yang buru-buru keluar kamar dengan mengomel sembari menghentakkan kakinya.

"GAK TAU!!! BASI!!!"

Jisoo terbahak mendengar adiknya mengomel begitu keras, "Kasian tau!"

"Lha? Kenapa? Salah emang kalo pelukan? Kan enggak." Seokmin tak terima seolah dituduh telah melakukan tindak kejahatan oleh Jisoo padahal kan itu semua risiko Seungkwan yang memilih untuk tinggal di rumah pasangan yang sudah menikah.

With You (Seoksoo) - Second Life UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang