PART 7

698 68 5
                                        

Holaaa sebelum nya makasih banyak ya yang udah baca, ini emg belum ada yg tanya. But takut kalian bingung sama alur dari cerita nara yang dulu, nara masih tinggal di komplek yang sama cuman beda rumah. Jadi Barra sendiri ga tau kalo ini tuh rumah nara yang ngejar ngejar dia makanya waktu itu Barra pernah mikir kalo inituh emg komplek rumah nara nya dia.

______________________________________________

Nara tertidur sedari pulang sekolah tadi, ia memang merasa lebih mengantuk dari hari biasanya dan nara memutuskan untuk tertidur.

"Naraa" panggil Lysta dari luar kamar nara. "Nara, ada Barra didepan" sambungnya.

Sontak Nara terbangun mendengar nama Barra. Nara langsung membuka kan pintu kamarnya dan menemui Lysta. "mommy udah ngomong apa aja ke Barra?" tanya Nara.

"Kamu kenapa sih Nara, bukannya kamu suka Barra ya?" tanya Lysta meledek. "Itu dulu mom, sekarang engga. Barra juga udah lupa sama Nara yang dulu jadi tolong mommy jangan nyeplos in apa apa tentang Nara ya" pinta Nara.

"Iya, yaudah gih sana kamu mandi suruh siap siap sama Barra" jawab Lysta sementara Nara hanya mengangguk dan pergi ke kamar mandi.

Lysta turun ke bawah untuk menemani Barra yang tengah duduk di ruang tamu.

Tak lama Nara turun dari kamarnya untuk menemui Barra. "Udah Ra" tanya Barra. "Belum" jawab ketus Nara.

"Nara jangan ketus ketus sama calon mantu mommy dong" pinta Lysta.

"Calon mantu? Bentar Barra pacaran sama Raya?" tanya Nara polos. Nara sebenarnya mengerti maksud dari perkataan Lysta.

"Lupain" jawab Lysta

"Tante, Barra izin ajak Nara keluar ya" izin Barra. "Iya hati hati ya Barra" jawab Lysta.

***

"Kemana sih" tanya Nara. "Ke hatimu" jawab Barra menggombal. "Ga usah gombal gitu, jamet alay najis" jawab Nara ketus.

"Santai bang, ke danau aja kita" ujar Barra.

Tak lama mereka sampai di sebuah danau di kota Jakarta. Nara dan Barra menduduki bangku berwarna putih yang sudah disediakan.

"Lo tunggu sini, gue mau kesana" pinta Nara sambil menunjuk ke arah tukang jagung bakar. "Gak lo harus sama gue, Nara" jawab Barra. "Lo siapa gue sih Barra?! Ngatur banget sih kayaknya" tanya Nara emosi lalu meninggalkan Barra yang tengah duduk disanaa.

"Sabar Barra sabar, lo gak boleh kasar sama cewek lo harus jadi lembut kalo mau dapatin hatinya si kutub ini" batin Barra.

Tak lama Nara membawa dua kantung plastik berisi jagung bakar. "Nih" ujar Nara memberikan kantung plastik ke Barra.

"Rasa apa ini" tanya Barra. "Balado pedas" jawab Nara. "Wait kok lo tau jagung bakar fav gue. Kan yang tau cuma masa lalu gue" tanya barra yang membuat Nara bungkam.

"Banyak tanya banget sih lo, makan tinggal makan" jawab Nara. "Lagian semua orang juga suka rasa balado pedas bukan cuma masa lalu lo yang tau" sambung Nara.

"Iyadeh" ujar pasrah Barra.

***

"minimal makasih kek udah di ajak keluar" celetuk Barra. "Makasi Barra yang ganteng" jawab Nara mengelus pipi Barra.

"Hoekk" sambung Nara. "Nara kalo gue ga ngabarin lo gimana" tanya Barra. "Ga ada yang minta dikabarin sama lo Barra" jawab Nara.

"Kalo gue gak ngabarin berarti gue kenapa napa ya" ujar Barra membuat Nara menoleh.

Revenge ends loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang